Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

serdadu.kpkAvatar border
TS
serdadu.kpk
Moeldoko Somasi 1x24 Jam ICW,Fitnah Bisnis Ivermectin & Cari Untung dari Ekspor Beras
JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menuntut permintaan maaf dari Indonesia Corruption Watch (ICW) atas tudingan keterlibatan dirinya dengan PT Harsen Laboratories yang merupakan produsen obat Ivermectin. 

Hal ini disampaikan oleh kuasa hukum yang telah ditunjuk Moeldoko, Otto Hasibuan.

Selain itu, Moeldoko juga menuntut agar peneliti ICW Egi Primayogha menyampaikan bukti atas tudingan yang dianggapnya sebagai fitnah.

"Saya memberikan kesempatan kepada ICW dan kepada Saudara Egi dalam 1x24 jam untuk membuktikan tuduhannya bahwa klien kami terlibat dalam peredaran Ivermectin," kata Otto dalam konferensi pers secara daring, Kamis, 29 Juli.

Menurutnya, pemberian kesempatan tersebut dilakukan supaya Moeldoko tak dianggap menggunakan kekuasaannya secara sewenang-wenang.

"Jadi kalau 1x24 jam sejak press release ini kami sampaikan kepada ICW dan Saudara Egi tidak membuktikan tuduhannya dan tidak mencabut ucapan serta pernyataannya juga tidak bersedia minta maaf pada klien kami secara terbuka dengan sangat meyesal akan kami laporkan," ungkap Otto.

Dirinya mengatakan Moeldoko sebenarnya enggan untuk menyelesaikan tudingan ini melalui jalur hukum. Namun, sejumlah tudingan yang disampaikan Egi dalam konferensi pers lalu tidak benar atau fitnah.

Otto menjelaskan kliennya itu tak pernah memiliki kaitan apapun dengan PT Harsen yang merupakan produsen obat Ivermectin. Moeldoko, sambungnya, tak memiliki saham atau duduk di jajaran direksi.

Bantahan ini juga disampaikan terkait tudingan putri Moeldoko, Joanina Novinda Rachma yang disebut punya kedekatan dengan PT Harsen Laboratories. Menurut Otto, Joanina memang duduk sebagai pemegang saham di PT Noorpay Perkasa tapi perusahaan itu tak ada kaitannya dengan produk farmasi juga bisnis ekspor beras.

Tak hanya itu, pengacara ini juga membantah Moeldoko mencari keuntungan dari bisnis beras selama menjabat sebagai Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

"Dengan demikian, bisa kita simpulkan bahwa Pak Moeldoko tidak ada kaitan dengan bisnis Ivermectin, peredaran ivermectin, dan tidak ada kaitan dengan dengan impor beras sebagaimana disebutkan ICW dan saudara Egi dalam siaran persnya dan diskusi yang dilakukan," jelas Otto.



"Oleh karena itu melalui pernyataan tersebut ICW telah menuduh dan membentuk opini seakan-akan klien kami selaku staf kepada presiden telah melakukan bisnis ekspor beras dan mengambil untung dalam peredaran invermectin padahal kenyataannya itu tidak benar," ujarnya.

Padahal dari jajaran kabinet saja ada Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir, yang juga memperkenalkan Ivermectin sebagai obat terapi melawan pandemi Covid-19.

“Apalagi ICW juga menutup mata rapat-rapat bahwa antusiasme para pejabat tersebut untuk memperkenalkan Ivermectin semata didorong niat baik untuk segera mengusir pandemi Covid-19 dari bumi Indonesia
. “Bukan justru dituding mau cari untung," katanya.

ICW mengabaikan fakta bahwa yang diperkenalkan Moeldoko dengan niat baik untuk melawan pandemi Covid-19 tersebut adalah Ivermectin. “Itu nama generik obat tersebut, sementara PT Harsen menjual Ivermectin dengan merek Ivermax 12. Bila memang niatnya memperkenalkan itu buat meng-endorsePT Harsens, mengapa tidak langsung saja menyebut nama mereknya?” tegasnya.

“Padahal Ivermectin juga diproduksi oleh BUMN , Indofarma “, ungkapnya.

ICW langsung menuduh bahwa hanya karena putri bungsu KSP Moeldoko, yakni Joanina Novinda Rachma, mengenal Sofia Koswara yang memiliki hubungan dengan perusahaan obat, PT Harsen, ICW pun langsung menarik kesimpulan gegabah sebagaimana yang mereka tudingkan, yakni Moeldoko berniat mengambil untung dalam mengampanyekan Ivermectin.

“Padahal, tak ada premis-premis pendukung lain. Kalau pun tidak jelas, bahkan lemah, dan tak memungkinkan untuk langsung mengambil kesimpulan ngaco seperti itu,” katanya

“Alhasil, harus kami katakan, ada agenda apa ICW menuduh Moeldoko berburu rente melalui promosi Ivermectin? Bukankah justru kita harus empati, karena beliau mempertaruhkan jabatannya untuk membantu masyarakat dari pandemi Covid-19. Dan terbukti, risikonya adalah dituduh seperti yang dipercaya ICW itu,” katanya.

“Jadi, aneh kalau ICW menuduh KSP Moeldoko berburu rente melalui promosi Ivermectin. Jadi buat apa ICW menjatuhkan nama baik dan mengganggu konsentrasi beliau sebagai kepala KSP dalam menjalankan tugasnya?” pungkasnya.

https://www.google.com/amp/s/voi.id/...i-ekspor-beras

Moeldoko Somasi 1x24 Jam ICW,Fitnah Bisnis Ivermectin & Cari Untung dari Ekspor Beras

Moeldoko Somasi 1x24 Jam ICW,Fitnah Bisnis Ivermectin & Cari Untung dari Ekspor Beras
Moeldoko Somasi 1x24 Jam ICW,Fitnah Bisnis Ivermectin & Cari Untung dari Ekspor Beras
Moeldoko Somasi 1x24 Jam ICW,Fitnah Bisnis Ivermectin & Cari Untung dari Ekspor Beras
Diubah oleh serdadu.kpk 01-08-2021 05:11
suryahendro
bangmansyur
indrastrid
indrastrid dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.8K
36
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.