Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

RarashashaAvatar border
TS
Rarashasha
STATUS "pramuria" YANG TAK SENGAJA KAU SEMATKAN
STATUS "pramuria" YANG TAK SENGAJA KAU SEMATKAN

Arimbi telah siap dengan baju dan jilbabnya. Tubuhnya harum terkena parfum. Menjumpai kekasih hati adalah hal yang paling membahagiakan baginya. Ya... Arimbi mencintai lelaki itu dengan sepenuh hati bahkan ia tidak perduli harus berapa kali terluka. Ada perjalanan bersejarah mengapa ia menjaga cintanya. Dulu bayinya pernah hampir mati dan lelaki itu yang menyelamatkan. Hingga waktu berjalan membuat semua kian dekat.

Arimbi menuju mobil itu, mencium pipi kekasihnya, bercerita dengan riang seolah ia ingin menumpahkan seluruh rindunya. Bertemu seperti ini tidak mudah itulah sebabnya Arimbi ingin memanfaatkan momen sebaik-baiknya.
Arimbi bergelayut pada lengan itu, ia ingin manja, hingga adegan berikutnya pun terjadi. Mereka berdua saling memuaskan.

Satu menit usai itu "Aku akan segera menikah."
Ucap sang kekasih.
Arimbi terkejut.
"Kalau kamu menikah ya aku berhenti."
"Kamu bisa jadi yang ke dua."
"Tidak."
"Lho, kenapa ? Aku mau dan aku mampu, kok."
Arimbi diam tidak menjawab, ia tidak ingin memotong khayalan gila kekasihnya.

Kemudian Arimbi diantar pulang, ia kembali mencium pipi kiri dan kanan kekasihnya.
Sesampainya di rumah. Ia berbaring kemudian menghubungi sang kekasih lewat ponsel nya.

"Aku tadi meletakkan hadiah untukmu. Ya... sekali-sekali aku ingin memberikan sesuatu" Tulis Arimbi.
"Wow terimakasih."
"Aku mau tanya apa benar kamu telah menemukan wanita untuk dinikahi atau mungkin sudah menikah." Arimbi sengaja bertanya karena ia tidak ingin kebohongan tentang pernikahan yang dilakukan sang kekasih terulang lagi.
"Belum..."
"Menjengkelkan"tulis Arimbi kesal namun senang. Ia pikir perbincangan akan berhenti namun satu menit kemudian.
"Ini persiapan jadi kalau nikah beneran kamu sudah siap."
Glek, Arimbi kembali sedih.
"Lho kalau memang ada niat ke arah sana silahkan. Aku yang mundur, mulai hari ini kita tidak ada hubungan apa-apa" Tulis Arimbi.
Arimbi berpikir sang kekasih akan meredakan cemburunya tetapi muncul tulisan lagi.
"Dari dulu kan sudah diberitahu tapi kamu ndak ada realisasinya."
Duhhhh.... hati Arimbi makin luka. Sakkittt sekali mendengar itu.

Sejak perceraian mereka sungguh Arimbi sudah tidak minta dinikahi lagi.Yang penting bisa saling menyayangi, bisa ketemu dan memadu kasih, bisa berduaan, bisa saling menguatkan. Arimbi mau kok menemani kekasihnya. Tentunya tanpa ada embel-embel wanita lain di belakang hubungan mereka. Arimbi mau kok. Arimbi siap.

Namun malam ini Arimbi berduka...kekasihnya melukainya lagi. Bahkan seorang pramuriapun usai menjalankan tugasnya ia diberi ucapan terimakasih namun Arimbi dibiarkan turun dengan kalimat menyakitkan.
Airmata Arimbi mengalir deras semalaman.

Ini bukan tentang tidak dinikahi ini tentang kalimat yang menyakiti hati. Arimbi telah banyak berjuang untuk cintanya. Ia berkali terluka mendengar cerita kekasihnya dengan banyak perempuan lain. Namun sekali lagi Arimbi mencoba memaklumi. Tapi hari ini perih sekali. Malam ini kekasihnya telah menganggapnya bukan manusia. Ya Tuhan pedihnya.
Dua kali ia diceraikan usai bercinta, dua kali Arimbi diberi cerita tentang wanita lain usai bercinta, dan kali ini Arimbi dilukai juga usai memadu kasih.

Arimbi yang berpendidikan tinggi, Arimbi yang terbukti bisa survive tanpa lahir dari keluarga pejabat, Arimbi yang masih ayu. Arimbi yang harus menikmati lukanya malam ini.

Banyak lelaki menggilai Arimbi namun Arimbi dengan sangat setia menjaga cintanya untuk sang kekasih.
BUKANKAH CINTA ITU TENTANG KESETIAAN ?

Malam itu Arimbi ingat abahnya, abahnya yang ganteng dan kaya raya, abahnya yang suka membantu perempuan, abahnya yang ijin menikah sampai tiga kali dan diijinkan, abahnya yang terus berekspetasi tinggi terhadap perempuan tanpa menyadari usia yang terus berjalan. Arimbi yang tahu air mata mamanya setiap malam. Arimbi yang tahu kecurigaan mamanya namun berusaha ditahan. Sungguh, jangan pernah berbicara tentang wanita lain ditelinga wanitamu. Bicara saja sudah menyakitkan apalagi diketahui membantu.
Abahnya yang akhirnya tidak sekaya dulu setelah usianya tujuh puluh satu tahun. Wanita-wanita yang mengejarnya pun berhamburan menyingkir. Abahnya yang akhirnya harus meninggal di rumah istri mudanya saat istri mudanya sedang tamasya karena sejak awal pernikahan mereka dibangun oleh perhatian yang punya mau. Kisah itu nyata. Membuat Arimbi menjadi kuat. Trauma itu ada membuat Arimbi sibuk membasuh darah yang menetes dari lukanya.

Sungguh, kekasihnya telah memperlakukannya lebih buruk dari pramuria. Status pramuria itu tidak sengaja tersematkan.
Bila selama ini mereka bertengkar kemudian kembali lagi ya karena memang Arimbi cinta. Arimbi hanya ingin mengabdi saja.

Tapi malam ini Arimbi sadar dimana letak dirinya di hati kekasihnya. Di atas sajadah malam ini ia telah laporkan duka hatinya pada Tuhan. Bukan agar Tuhan menghukum kekasihnya atas luka yang Arimbi derita tetapi ia berdoa semoga kekasihnya senantiasa sehat dan terjaga meski tanpa dirinya.
Arimbi masih ingin yang terbaik untuk sang kekasih meski dirinya sangat terluka.

Malam ini Arimbi membersihkan seluruh barang kenangan tentang sang kekasih. Ia ingin sembuh dari luka hatinya.


Ditulis oleh
Rarashasha

*cerita ini hanya fiksi belaka hanya sekedar untuk saling mengingatkan bahwa "saat kita dicintai oleh cinta yang tulus, hargailah, karena tidak semua jiwa punya ketulusan yang sama.

*harta, tahta, rupa semua akan ada masa berakhirnya jadi berhati-hatilah karena setiap masa ada jawaranya dan setiap jawara ada masanya.

*selamat hari raya Iedul Adha...
wanitatangguh93
lsenseyel
oceu
oceu dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2.1K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.