Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

teddymaulanajrAvatar border
TS
teddymaulanajr
Cerita Horor "3Z (Zelangkung, Zetan, Zombie)"
Cerita horor yang unik dan menyenangkan, jika kalian ingin paham baca sampai selesai...

ZedThree
(Zelangkung, Zetan, Zombie)
"Teddy Maulana Jr.

  Apakah kalian dulu pernah memanggil Arwah dengan sebuah permainan? Jika pernah kalian harus membaca ini sampai selesai agar kalian berhenti untuk mengundang mereka yang tak kasat mata.

   Kisah ini berawal hanya dari satu desa hingga merambat ke kota.

(Part: Zelangkung)

    Sebuah permainan horor yang tidak asing lagi bagi warga indonesia yaitu jelangkung, salah satunya bagi tiga orang anak ini yang memainkan permainan itu dengan asal asalan atau candaan. Sebut saja anak-anak ini (Sava, Adi dan aka) mereka bertiga mendengar dan memainkan permainan ini dari remaja yang memainkannya. 

    Sebut saja desa Cidadap ,ini tempat tiga orang anak ini tinggal, mereka memanggil arwah tersebut saat jam istirahat sekolah di dalam kelas mereka ,menurut mereka ini hanya sebuah permainan lelucon yang gak tau bakal berakibat fatal karena mereka masih kelas 1 SD.

     Sebuah tulisan di keretas dengan nama " jelangkung" diubah oleh mereka dengan "Zelangkung" karena mereka taunya dari huruf Z bukan J . 

    "Zelangkung...Zelangkung... Disini ada kami, kami memanggilmu , datang tak dijemput pulang tak diantar" mereka bernyanyi beberapa kali yang membuat mereka bosen hingga mereka mengubah liriknya menjadi "Datanglah dengan temanmu...Pulanglah bersama kami". 

(Part: Zetan)

    Seorang polisi bernama Herdi mengungkapkan ada kasus pembunuhan didaerah sekitar rumahnya yang menyebabkan satu keluarga meninggal dunia dan hanya ada satu yang selamat dia bernama Mikel, anehnya dia selalu mengatakan " Zetan..Zetan..Zetan.." terus dia ulang ketika polisi menanyakan pertanyaan "Siapa yang membunuh keluargamu?".

   Herdi dan 4 kawannya (Eri, Rio, Delia, Viona) terus menyelidiki kasus ini, sebenarnya hanya Herdi dan Eri seorang polisi sedangkan Rio, Delia dan Viona adalah teman SMA nya yang hanya membantu kasus ini.

   Mereka berlima memutuskan untuk pergi kerumah korban (mikel) , mereka menemukan nama "Zetan" disetiap dinding didalam rumahnya . Mereka bingung siapa Zetan itu ? Apakah orang ini yang membunuh keluarga ini?

   Namun ternyata setelah mereka menemukan HP milik korban dan sebuah keretas akhirnya mereka tau  "jika Jelangkung saja bisa diganti dengan nama Zelangkung maka Setan juga bisa diganti dengan kata Zetan" .

(Part: Zombie)

    Disebuah perkotaan tinggalah sebuah keluarga besar yang terdiri dari seorang ayah dan seorang ibu yang memiliki 7 orang anak (Mikel, Monic, Cia, Henry, Dila , Mimi dan galang) mereka bisa dibilang orang kaya yang memiliki rumah besar karena ayahnya berasal dari desa yang sukses menjadi seorang pengusaha dikota.

   Kejadian dimulai ketika adik sang ayah yaitu seorang guru sekolah SD didesa cidadap mengirim sebuah video berisi tiga orang anak yang memainkan jelangkung.

   Makan malam yang harmonis malah menjadi malapetaka bagi keluarga ini, sang ayah tiba tiba muntah darah dimeja makan dan mengenai sang ibu , mereka tiba tiba seperti kerasukan, membawa pisau mengejar ngejar anak anaknya yang lari ketakutan.

    Setiap darah yang keluar dari mulutnya dan mengenai manusia akan berubah menjadi seperti Zombie (virus) bukan dari gigitannya tapi dari darahnya. Sang ayah dan sang ibu menjadi seorang pembunuh karena mereka seperti kerasukan oleh Setan dan haus akan daging manusia tiap kali melihat manusia didepannya. Satu per satu anaknya dibunuh ,hanya menyisakan Mikel yang berhasil keluar rumah dan langsung melaporkan kepolisi terdekat.

(Part: 3Z)

  Lima sekawan ini terus menerus mencari tau kebenaran yang ada, sang polisi herdi tidak mempercayainya bahwa ada kaitannya dengan Setan, tapi ketika herdi melihat dirumah korban ada seorang ibu yang sedang memakan daging manusia dengan gigitan seperti zombie (kerasukan) ia mulai mempercayainya.

   Desa cidadapun menjadi tujuan mereka berlima dan ditambah mikel yang ikut serta dengan mereka untuk mencari anak anak dalam video ( sava,adi dan aka ). Namun, ketika mereka mendatangi rumah anak anak itu orang tuanya tidak mengizinkan karena sang anak saat pulang sekolah (setelah main jelangkung) tiba tiba membisu dan wajahnya menjadi pucet.

   Kenapa sang guru yang merekam video anak anak itu tidak kerasukan? Karena sang guru tidak fokus mendengar nyanyian yang di ganti oleh anak anak itu dan hanya fokus merekam anak anak itu untuk dilaporkan ke orang tuanya, sedangkan sang ayah mikel melihat video itu fokus dengan nyanyiannya.

   Enam orang ini memainkan jelangkung seperti anak anak itu, dengan tulisan pakai Z bukan J  Dan menyanyikan persis seperti anak anak itu lakukan. Semua setan setan itu merasuki tubuh 6 orang ini "Ze..tan,, Ze..tan,, Ze.. Tan.. " ucapan dari mulut mereka. Tiba tiba semua sadar dan menyadari bahwa nyanyian nya harus diubah dan nama Zelangkung harus diubah kembali menjadi Jelangkung agar nama setan bukan zetan karena huruf Z berasal dari kata Zombie . 

   Semua kembali seperti semula,mereka semua kembali ke kota, anak anak itu beraktivitas seperti biasa dan orang tuanya akan berhati hati untuk menjaga anak anaknya.

Catatan : Jangan pernah main jelangkung yang akan mengundang setan untuk merasuki tubuh manusia (kerasukan layaknya seperti zombie).

SELESAI

Terima kasih telah membaca ceritaku, aku minta maaf jika ada kesamaan judul, cerita atau tokoh karena aku buat dengan karanganku sendiri , judul cerita aku ambil dari ka Ivan Gunawan yang ngelawak di acara Brownis Transtv. Sampai jumpa di cerita selanjutnya emoticon-Smilie .
0
488
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.