Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

KukuhferlandaAvatar border
TS
Kukuhferlanda
Kemenkes Akui Testing dan Tracking Covid-19 Masih Rendah
Kemenkes Akui Testing dan Tracking Covid-19 Masih Rendah

Bisnis, JAKARTA – Capaian jumlah testing dan tracing Covid-19 di Indonesia diakui hingga saat ini masih rendah. Testing terhadap suspek dan kontak erat juga masih perlu ditingkatkan. Saat ini rasio kontak erat dengan jumlah penduduk baru mencapai 9 kontak erat per minggu. Padahal penelusuran kontak erat diperlukan untuk memetakan laju penularan sekaligus menentukan upaya penurunan kasus.
 
Menurut Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi tingkat testing dan tracing Covid-19 di Indonesia masih rendah. Selama PPKM Darurat, di beberapa daerah bahkan mengalami penurunan. Menurut Nadia, secara nasional, jumlah testing nasional meningkat. Namun khusus capaian terhadap target testing dan tracing di daerah PPKM level 4, masih rendah, terutama 3 hari terakhir mengalami penurunan. Begitu juga angka positivity rate terlihat masih di atas 5 persen dan di beberapa provinsi angka positif ini terlihat peningkatan.

“Hal ini menunjukkan adanya penularan luas di masyarakat dan perlunya penambahan testing untuk segera mengidentifikasi kasus yang sakit dengan populasi yang sehat sehingga bisa memutuskan penularan Covid-19,” kata Nadia, dikutip dari keterangan resmi KPCPEN, Rabu (21/7/2021).


Nadia menyebutkan capaian testing 3 hari terakhir hanya 5 kabupaten/kota yang mencapai target di atas 90 persen, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Kota Surakarta, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Sumenep.

“Untuk kabupaten/kota PPKM level 4, testing perlu ditingkatkan terutama saat akhir pekan dan hari libur,” ujar Nadia.

Sementara, lanjutnya, untuk memaksimalkan penemuan kasus serta menurunkan positivity ratetesting terhadap suspek dan kontak erat perlu terus ditingkatkan. Untuk dapat segera menurunkan laju penularan selain mengurangi mobilitas perlu diidentifikasi kontak erat dengan cepat. Melihat situasi sampai hari ini, seluruh provinsi dan kabupaten/kota harus meningkatkan upaya pemeriksaan kontak erat karena rasio kontak erat dengan jumlah penduduk masih rendah yaitu 9 kontak erat per minggu.

“Oleh karena itu, diharapkan pemerintah daerah meningkatkan kapasitas tracing dengan melibatkan kader, mahasiswa, bidan desa, atau babinsa dan babinkamtibmas, yang mana Kementerian Kesehatan telah mendukung operasionalnya melalui BOK [Bantuan Biaya Operasional Kesehatan] Puskesmas,” ujarnya.

Nadia menambahkan, saat ini Kabupaten Demak dan Kabupaten Deli Serdang menunjukkan hasil tracing yang masuk kategori sedang atau cukup baik yaitu 7.86 rasio kontak erat (Kabupaten Demak) dan 6.10 (Kabupaten Deli Serdang). Selain itu, semua kabupaten/kota masih terbatas.

“Marilah kita bersama saling berkolaborasi dan membantu menangani situasi yang sedang sulit ini,” ujarnya.


Diubah oleh Kukuhferlanda 22-07-2021 07:56
odjay05
wismangan
wismangan dan odjay05 memberi reputasi
2
734
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.