- Beranda
- The Lounge
Bukan Karena Sombong, Para Rapper Suka Pamer Kekayaan Karena Itu Sudah Menjadi Budaya
...
TS
machin
Bukan Karena Sombong, Para Rapper Suka Pamer Kekayaan Karena Itu Sudah Menjadi Budaya
Rapper asal amerika, Lil Uzi Vert. Pria 26 tahun itu memasang berlian 11 karat tepat di dahinya. Bikin ngilu rasanya kalau membayangkan apa yang dilakukan Uzi, untuk memastikan berlian seharga 24 juta dolar itu nampak di antara kedua alisnya, Lil Uzi Vert harus menindik kepalanya secara bertahap. Hal yang bisa dikatakan tidak wajar tersebut dilakukannya semata-mata karena berlian merah muda tersebut memang menjadi benda favoritnya. Bagaimana tidak, harga dari berlian itu bahkan lebih mahal dibandingkan dengan rumah dan mobil mewah miliknya.
Quote:
Melihat kehidupan mewah Lil Uzi Vert dan Blueface jadi penasaran sama bagaimana para rapper menjalani kehidupan mewahnya yang tiba-tiba saja muncul. Mengapa para rapper terkesan sangat mudah menghamburkan uang? Apakah semua rapper merupakan pribadi yangkaya raya?
Itu semua yang dipakai Blueface adalah barang berlapis berlian, Bre. Bukan kuningan atau aluminium, apalagi timah.
Membeli apartemen mewah, berkendara menggunakan mobil mewah keluaran terbaru, menggunakan aksesoris mahal dengan harga yang fantastis, hidup penuh kebebasan bahkan memamerkan senjata api yang mereka miliki. Ya, siapa yang tidak iri melihat kehidupan glamor para rapper? Fashion mereka juga tidak kalah unik. Para artis yang bernaung di bawah genre musik hip hop ini selalu terlihat nyentrik dengan gaya busana yang dipilihnya. Mereka menyebut cara berpakaian semacam itu dengan ‘stylin out’ atau dalam istilah lain adalah bergaya habis-habisan. Ada sejarah panjang di balik kebiasaan-kebiasaan tadi.
Quote:
Dibalik gaya Wiz Khalifa yang habis-habisan. Dia adalah seorang ayah yang menyayangi anaknya. Terlepas itu adalah kebutuhan tampil di depan kamera atau bukan. Dia tetap terlihat sangat menyayangi keluarganya.
sumber screenshot
Wiz Khalifa saat ngobrol dengan anaknya dalam perjalanan menuju konsernya. Kehidupan manusia seglamor mungkin, jika memang mereka memiliki keluarga, sedikit atau banyak, mereka akan tetap mencintai keluarganya. Itu untuk mereka yang normal dan sehat sih, kalau ada gejala atau mengidap sakit mental, bisa jadi keluarganya ditinggalkan.
Wiz Khalifa saat ngobrol dengan anaknya dalam perjalanan menuju konsernya. Kehidupan manusia seglamor mungkin, jika memang mereka memiliki keluarga, sedikit atau banyak, mereka akan tetap mencintai keluarganya. Itu untuk mereka yang normal dan sehat sih, kalau ada gejala atau mengidap sakit mental, bisa jadi keluarganya ditinggalkan.
Seorang ahli sejarah bernama Monica L Miller menggambarkan pilihan pakaian yang berlebihan sebagai warisan tradisi dari bangsa kulit hitam. Dulu, pada abad 18, beberapa budak kulit hitam bertekad mengubah gaya berpakaiannya menjadi lebih berkelas. [klik]
Mereka membuat pakaian dari materi perca yang dikumpulkan sebagai cara untuk menegaskan kemerdekaan individual mereka terhadap pembatasan atas keterbelengguan berekspresi, khususnya dalam hal fashion. Lalu cara berpakaian tersebut akhirnya menjadi penanda sekaligus identitas bagi mereka para kulit hitam.
Dalam era berkembangnya hip hop hingga saat ini, cara berpakaian para rapper dan penggemarnya bisa menunjukkan dimana posisi kelas sosial sekaligus menyerukan pendapat para warga kulit hitam di Amerika.
Penjahit asal Harlem, Daniel Day atau biasa dipanggil Dapper Dan, menjadi sangat terkenal di kalangan kulit hitam pada tahun 80an. Para rapper ternama seperti LL Cool J, Eric B dan Rakim dan Big Daddy Kane akan datang ke tokonya untuk membeli produk Gucci, Fendi dan Louis Vuitton buatannya. Tentu saja semua produk itu palsu dan mengabaikan hak cipta. Itu adalah kritik terhadap mobilitas sosial di Amerika Serikat.
Era tahun 1990an, brand terkenal sepertiRalph Lauren dan Tommy Hilfiger menjadi sangat populer di kalangan kru rap New York seperti Wu-Tang Clan dan Mobb Deep yang ditandai dengan munculnya geng Lo-Life di Brooklyn. Para rapper seperti Method Man memakai Tommy Hilfiger dari atas sampai bawah seolah memparodikan tren berpakaian orang kaya di Pantai Timur Amerika Serikat.[klik]
Quote:
Penjahit asal Harlem, Daniel Day atau biasa dipanggil Dapper Dan, menjadi sangat terkenal di kalangan kulit hitam pada tahun 80an. Para rapper ternama seperti LL Cool J, Eric B dan Rakim dan Big Daddy Kane akan datang ke tokonya untuk membeli produk Gucci, Fendi dan Louis Vuitton buatannya. Tentu saja semua produk itu palsu dan mengabaikan hak cipta. Itu adalah kritik terhadap mobilitas sosial di Amerika Serikat.
Era tahun 1990an, brand terkenal sepertiRalph Lauren dan Tommy Hilfiger menjadi sangat populer di kalangan kru rap New York seperti Wu-Tang Clan dan Mobb Deep yang ditandai dengan munculnya geng Lo-Life di Brooklyn. Para rapper seperti Method Man memakai Tommy Hilfiger dari atas sampai bawah seolah memparodikan tren berpakaian orang kaya di Pantai Timur Amerika Serikat.[klik]
Quote:
Dari apa yang ada pada cerita dibalik gaya berpakaian para penyanyi Hip Hop yang bagi sebagian orang dianggap sebagai sesuatu yang berlebihan, ternyata hal itu bentuk dari ekspresi mereka yang merasa terjajah dalam hal status sosial saat itu. Bisa disimpulkan dari sejarah singkat tersebut dalam quote di bawah ini.
Quote:
--
Terimakasih sudah mampir membaca sampai selesai. Semoga mendapatkan pelajaran baru dari thread ini. Seperti biasa, sehat dan bahagia selalu.
Sumber terlampir ditambah opini pribadi.
Terimakasih sudah mampir membaca sampai selesai. Semoga mendapatkan pelajaran baru dari thread ini. Seperti biasa, sehat dan bahagia selalu.
Sumber terlampir ditambah opini pribadi.
TakemyHorse dan 7 lainnya memberi reputasi
8
5.8K
56
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.1KThread•83.4KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru