• Beranda
  • ...
  • Games
  • Ingin Mengesankan Menjadi Racun Management, CD Projekt Red Dirusak Cyberpunk 2077

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Ingin Mengesankan Menjadi Racun Management, CD Projekt Red Dirusak Cyberpunk 2077




Siapa yang tidak tahu game developer asal Polandia yang berjaya mengeluarkan game terbaik The Witcher 3, yaitu CD Projekt Red. Game mereka yang identik dengan mitologi nordik, langsung membesut game baru dengan dunia yang lebih modern.

Proyek besar itu dinamakan cyberpunk 2077, tapi apa yang terjadi game mereka ini menjadi cyberbug karena memang banyak bug dimana-mana.



Bayangkan pengembang game kecil yang sukses dengan The Witcher 3, hingga menjadi game best of the year bahkan pengembang game itu pun semakin diakui oleh gamers, kini harus terjatuh dan terpuruk hingga di bully oleh gamers karena cyberpunk 2077.

Apa sih sebenarnya yang menyebabkan CDPR berbuat seperti itu? Yuk kita cari tahu.

Dr. Indriawan Nugroho memberikan pencerahan, bagaimana CDPR bisa hancur bukan karena kesombongan, tapi karena inovasi.

Sekilas sejarah tentang pengembang game kecil yang mendunia ini memang menarik untuk diulas, awalnya CD Projekt Red didirikan tahun 1994. Mereka adalah distributor dan studio rumahan namun sekarang sukses, bahkan disebut sebagai perusahaan game kedua terbesar di Eropa. Semua itu diawali dari Marcin Iwiński and Michał Kiciński keduanya mempunyai keinginan untuk membuat sebuah perusahaan game dari Polandia.



Diawali dari berdagang sebagai importir game PC, mereka berjualan seperti pedagang elektronik pada umumnya namun fokus jualan CD game di tahun 90an. Maka tak heran embel-embel CD dipertahankan pada nama perusahaan.

Di tahun 1999, game yang mereka jual secara import mulai memberi terobosan dengan melokalisasi game yang dijual. Jadi baik buku petunjuk bahkan tiitle bahasa, semua diberikan dengan bahasa Polandia. Otomatis mereka juga harua bekerjasama dengan publisher seperti Interplay, karena proyek game Baldur’s Gate dinarasikan oleh pengisi suara berbahasa Polandia. Mereka pun membuat nama untuk management mereka dengan nama CD Projekt Red.



Mereka berdua ada keinginan juga membuat game dari karya novel fiksi yang mereka sukai yaitu The Witcher karya Andrzej Sapkowski, salah seorang penulis fiksi Polandia. Novel yang mereka gemari sejak kuliah, maka terinspirasi dari novel tahun 2003 mulai dibuatlah The Witcher dari CDPR, yang menghabiskan budget Rp 70 Milliar dan tahun 2007 diperkenalkan ke publik, tentu mendapat sambutan hangat dari para gamers.

Kemudian di tahun 2012, CDPR merilis The Witcher 2 Assassins of Kings, disini mulai meningkat dan bisa dibilang game ini masuk kategori game AAA dengan gameplay RPG dan juga open world.



Seri selanjutnya mereka pun all out dalam pengembangan game seri The Witcher terakhir yaitu The Witcher 3: Wild Hunt yang sukses dipasar, bahkan terjual hingga 28 juta copy di seluruh dunia, dan mendapatkan 250 award atas kualitas gamenya yang fantastis.

Tentunya nama CDPR naik daun, bahkan disejajarkan dengan pengembang game besar lainnya seperti rockstar, atau naughty dog. Bahkan The Witcher sendiri menjadi kebanggaan rakyat Polandia, hingga Presiden mereka sendiripun mengapresiasi karya game The Witcher ini. Sudah pasti franchise pun datang bertubi-tubi, dari permainan hingga filmnya yang ditayangkan di Netflix.



Disini CDPR akhirnya dapat mengalahkan developer game eropa dari Perancis yaitu Ubisoft, terlebih lagi CDPR dianggap sebagai develop yang ramah untuk kantong gamers, tidak seperti EA (Electronic Arts), yang kurang ramah bagi kantong gamers dengan metode pay to win.

CDPR lebih simple kamu beli gamesnya kamu dapat semuanya, namun kesuksesan The Witcher membuat mereka punya ambisi yang gila dengan game lebih complicated yang bernama Cyberpunk 2077. Game ini dibeli CDPR, dan ingin dihidupkan kembali karena game ini adalah game klasik 80-an milik pengembang game arcade, Talsorian Games yang berjudul Cyberpunk.



Perilisan teaser Cyberpunk membuat para gamers terkesima, demo pun dirilis sudah pasti hype pecinta game pun sangat tinggi pada saat itu. Tapi ternyata demo yang dimainkan ternyata berbeda dari kenyataan, developer game masih kewalahan untuk menampilkan hal yang sesuai dengan demo yang dirilis. Bisa dibilang kepalsuan ini yang menghancurkan nama CDPR, sebenarnya apa sih yang terjadi sesungguhnya?

Yang menjadi kendala adalah perubahan besar antar game, The Witcher yang third person dan Cyberpunk yang first person memberikan banyak kendala, bahkan dunia open world mereka juga berbeda. Tentunya game ini harus di buat dari nol apalagi untuk menghasilkan sesuatu yang sama dengan demonya, otomatis harus merevisi game dengan engine yang baru tidak bisa mengadopsi dari engine The Witcher. Maka semua tim harus berpacu dengan waktu, tentu saja ribet dan banyak masalah karena berkejaran dengan waktu karena hype game ini cukup besar.



Ditengah keruwetan yang dialami team CDPR, Adam Badowski ingin revisi mayor pada game dengan fitur baru yang lebih kompleks, hal itu ditentang oleh team senior. Namun Adam didukung oleh top eksekutif lainnya tetap bersikeras akan hal itu, maka team senior ada yang hengkang kalau harus merevisi ulang game tersebut. Apalagi game itu harus bisa dijalankan di berbagai perangkat, baik itu console, pc, dan next gen console tujuannya untuk memuaskan para investor.

Para developer pun dipaksa kerja lembur istilahnya dalam dunia industri game biasa disebut 'crunch'. Otomatis pengembangan game dinilai tak akan optimal, karena fisik lemah akan memberikan fokus yang kurang dan yang lebih fatal pekerjaan banyak yang salah. Maka disinilah masalah akan semakin meningkat, apalagi ada pandemi yang menghambat pekerjaan mereka.



Disinilah para eksekutif CDPR tak ingin kehilangan muka, maka hype yang sudah terjadi terus dijaga dengan membuat demo-demo yang fantastis walau itu adalah kepalsuan. Agar dimata pasar tetap positif, dan berpengaruh pada nilai saham mereka.

Puncaknya Cyberpunk mengundang Keanu Reeves, yang mengumumkan tanggal rilis dari game ini yaitu 16 April 2020. Para user game tentu senang dengan kabar ini, begitu juga dengan investor sedangkan bagi team develepment mereka kaget, bingung dan bengong untung saja tak hipoxia atau gagal jantung.



Disini tidak ada koordinasi antara team marketing dan team developer game, karena tanggal rilis yang realistis itu sebenarnya bukan 2020 tapi 2022. Disini CDPR melakukan kesalahan besar dimana untuk marketing mereka mengucurkan dana jauh lebih besar dari biaya pengembangan gamenya, USD 209 juta untuk team marketing dan USD 121 juta untuk pengembangan game. Disini tentu saja menjadi perdebatan, andai saja uang itu dialokasikan hanya untuk pengembangan game maka banyak masalah bisa terhindar dan game tersebut bisa menjadi sebuah game terbaik sepanjang masa.

Tapi strategi marketing CDPR memang jelas berhasil, 74% gamers pun sudah pre order untuk game yang mereka sudah nantikan karena hypenya memang tinggi. Hasilnya tentu sudah bisa menutupi biaya pengeluaran yang telah dilakukan CDPR.



Ketika perilisan, Cyberpunk akhirnya di undur hingga 10 Desember 2020. Tapi ternyata event perilisian yang sudah dinanti itu menjadi bencana bagi CDPR, Cyberpunk pun menjadi Cyberbug karena banyak sekali bug hingga game tidak bisa dimainkan oleh user game console.

Sony pun menarik game ini dari playstation store, dan menawarkan refund bagi user mereka. Microsoft masih menjual untuk pelanggannya namun dengan warning untuk para pembeli, tapi juga menawarkan untuk refund bagi pelanggan yang kecewa dengan gamenya.



CDPR harus tersungkur nama besarnya, bahkan dituntut oleh para investor atas kurangnya transparansi yang buruk. Saham mereka pun ikut terjun bebas, namun disini management CDPR mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada semua orang yang kecewa dengan hasil yang mereka buat.

Tentunya walau CDPR akan memperbaiki bug pada game yang sudah mereka rilis, dengan update terbaru tapi nama besar mereka sudah kadung rusak. Dan inilah yang tidak mau dialami oleh Rockstar, developer game khas open world dengan sisi detil pada game hingga terkesan realistis.



Hingga saat ini GTA 6, tidak pernah diliris bahkan perilisannya didapatkan bocoron sekitar tahun 2025. Bahkan teaser dan sejenisnya pun tidak ada yang diperlihatkan walau ada beberapa bocoran tentang map yang lebih besar, cerita yang lebih kompleks dan banyak inovasi dari graphis yang meningkat. Mereka masih memberikan GTA 5 porsi online dengan hal-hal yang baru, disini management Rockstar tak mau gegabah menumbuhkan hype yang tinggi biar hasil dari gamenya saja yang menjawab.

Pelajaran yang bisa diambil dalam hal ini dan dapat kamu petik bahwasanya kebutuhan untuk mengesankan orang lain adalah racun, jangan juga bertaruh pada keberuntungan tapi kerjakanlah sesuatu itu sebaik mungkin, harus adanya komukatif antara atasan dan bawahan dan hubungan yang baik diantara mereka.



Maka bila kamu ingin jadi pengusaha, harus mempelajari racun ini, agar jangan menggeregoti ketika kesuksesan menghampiri dan banjir pujian, maka racun yang pertama adalah terus ingin menunjukkan kesan terpuji di semua mata orang.

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, semoga bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.



emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik, klik, klik, klik, klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star








Diubah oleh c4punk1950... 14-07-2021 05:18
tantarareview
sapriputra6280
Tonozz
Tonozz dan 33 lainnya memberi reputasi
30
8.1K
82
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Games
GamesKASKUS Official
38.9KThread15.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.