Kejadian Beer Hall Putsch dan Kontroversi Hukuman Hitler

Beranda

...

Sejarah & Xenology
Kejadian Beer Hall Putsch dan Kontroversi Hukuman Hitler

Gojira1998

15-07-2021 18:25

Kejadian Beer Hall Putsch dan Kontroversi Hukuman Hitler

Hai Selamat Datang di Thread ane!

(Source : Google Image)

Setelah 4 tahun kekalahan Jerman ditambah hiperinflasi yang terjadi, situasi di Jerman sangat tidak menentu, pemberontakan komunis menjadi ancaman serius bagi Jerman saat itu. Pemerintahan Weimar tidak main - main dalam mengambil tindakan untuk menghabisi pemberontakan komunis, pasukan Reichswehr diberi tugas untuk menumpas gerombolan spartakis, kelompok bersenjata komunis Jerman. Tapi penumpasan ini tetap tidak membawa kesejahteraan terhadap penduduk Jerman, ketakutan akan terjadinya pemberontakan lagi, belum pulihnya ekonomi, dan masih banyak pengangguran masih menjadi PR besar bagi pemerintahan Weimar. Di saat inilah muncul satu partai kecil yang dalam waktu singkat menjadi salah satu partai yang sangat berpengaruh, terutama di negara bagian Bavaria, tepatnya di Munchen. Partai Nasinal Sosialis atau lebih dikenal Nazi dibawah pimpinan mantan kopral veteran perang dunia I Adolf Hitler, meneriakan persatuan nasional dan penghasutan untuk membasmi musuh - musuh negara seperti kaum Yahudi, komunis, bahkan Sosial Demokrat yang notabene menguasai pemerintahan Weimar. Hitler dan Nazi beserta beberapa kelompok sayap kanan bersatu melakukan percobaan pemberontakan terhadap pemerintahan negara bagian Bavaria, seperti apa perebutan kekuasaan itu? dan bagaimana kontroversinya? masri kita bahas, cekidot gan!

Spoiler for Terinspirasi Kaum Fasis Italia Berbaris ke Roma:

Foto diatas merupakan anggota - anggota awal partai Nazi tahun 1922 di sebuah kedai bir di Munchen. Jerman yang nyaris bangkrut akibat pendudukan pusat industri Jerman di Ruhr, hiperinflasi melanda, dipermalukan dengan perjanjian Versailles, pemberontakan kaum komunis, dan isu "ditusuk dari belakang oleh yahudi" membuat kondisi Jerman tidak menentu setiap saat. Hiter dan kaum sayap kanan melihat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan pemberontakan, dan menggulingkan pemerintahan Weimar yang dianggap lemah dan dalang dari perjanjian Versailles. Partai Nazi dan beberapa organisasi sayap kanan menginginkan perebutan dimulai dari Bavaria, dan dari situ mereka akan meneruskan perjuangan menuju Berlin. Sebelumnya Hitler belum mendapatkan gambaran akan seperti apa pemberontakan yang dilakukan, hingga akhirnya di Italia terjadi peristiwa Parade ke Roma yang dilakukan oleh kaum fasis Italia untuk merebut kekuasaan. Bavaria sendiri saat itu dipimpin oleh triumvirat Gustav von Kahr sebagai Pemimpin Negara Bagian Bavaria, Jenderal Otto von Lossow, Komandan Reichswehr wilayah Bavaria, dan Kolonel Hans von Seisser selaku Kepala Polisi Negara.

Foto diatas merupakan para pemimpin awal Nazi beserta tokoh simpatisan dari sayap kanan, seperti Adolf Hitler, Erich Ludendorff pahlawan Jerman pada perang dunia I, Friedrich Weber yang akan bergabung ke Waffen SS nantinya, Wilhelm Frick yang nantinya akan menjadi birokrat tinggi Nazi dan menteri dalam negeri Jerman di era Hitler, dan ada Ernst Rohm seorang perwira Freikorps yang diangkat Hitler menjadi pimpinan SA (SturmAbteilung). Hitler yang merasa usaha kudetanya ini akan berhasil memilih untuk menjadi orang dibalik layar, dia merasa belum saatnya baginya untuk menjadi sorotan seluruh negeri, maka Hitler menunjuk Ludendorff yang mendukung kelompok kanan sebagai ikon pemberontakan ini. Hitler juga mencurigai adanya niat dari triumvirat Bavaria akan melaksanakan pemutusan hubungan dengan Berlin, alias memisahkan Bavaria dari Jerman dan membentuk negara sendiri. Maka Hitler pun mencari cara bagaimana membuat para triumvirat ini mendukung pemberontakan yang sudah dia rencanakan, dan kembali menjadikan Jerman kembali pada kejayaan seperti masa Kekaisaran.

Spoiler for The Putsch:

Foto diatas adalah foto pasukan SA yang sedang dalam perjalanan untuk melakukan pemberontakan. Kesempatan untuk melakukan pemberontakan dan membujuk triumvirat Bavaria untuk bergabung ke pemberontakan akhirnya tiba juga, ketika Kahr sedang berpidato dihadapan sekitar 3000 orang di sebuah aula bir bernama Burgerbraukeller. Hitler bersama kurang lebih 600 pasukan SA mengepung dengan bersenjata lengkap mengepung aula, Hitler bersama sekitar 20 orang naik berjalan ke tengah auditorium yang penuh sesak dan melompat ke atas kursi. Hitler mengeluarkan pistol yang ada dipinggangnya dan menembak ke arah langit - langit aula dan berteriak,"Revolusi Nasional sudah dimulai! gedung ini telah dikepung oleh 600 orang bersenjata. Tidak seorang pun boleh meninggalkan gedung. Pemerintah Bavaria dan Reich (Weimar) telah dihapus dan Pemerintahan Nasional sementara dibentuk. Barak - barak tentara dan polisi telah diduduki, para prajurit dan polisi sedang berbaris ke kota dibawah panji swastika!".

Tiga foto diatas merupakan foto dari triumvirat Bavaria yaitu (paling atas) Gustav von Kahr, (tengah) Hans von Seisser, (paling bawah) Otto von Lossow. Hitler yang sudah meneriakan adanya revolusi nasional kemudian memberikan tanda melalui pistolnya kepada triumvirat untuk mengikutinya ke sebuah kamar, disana Hitler meminta mereka untuk bergabung dengan pemberontakan membentuk pemerintahan baru Jerman yang akan dipimpin oleh Ludendorff. Namun ketiganya menolak untuk berbicara dengan Hitler, maka Hitler kembali lagi ke auditorium dan meminta beberapa orang untuk menjemput Ludendorff di kediamannya. Alasan Hitler jelas untuk menunjukan kredibilitas Nazi yang sudah melakukan pemberontakan bahwa apa yang mereka lakukan telah didukung oleh pahlawan Jerman, dan mampu menarik minat audiens untuk ikut pemberontakan bersamanya. Padahal Ludendorff tidak tahu sama sekali dengan adanya pemberontakan ini. Hitler juga memerintahkan Ernst Rohm untuk merebut gedung - gedung utama di seluruh kota, Goering yang sempat memberikan pidato kepada audiens di aula diminta Hitler untuk turun dan berganti Hitler yang memberikan pidato. Hitler mengatakan bahwa pemerintahan Bavaria telah dihapus , dan tugas pertama pemerintahan yang baru di Bavaria adalah menyusun barisan ke Berlin dan menyelamatkan nasib Jerman. Pidato Hitler kali ini disambut riuh persetujuan dari audiens yang berada di aula bir, melihat antusias dari audiens Hitler pun kembali ke kamar dimana triumvirat ditahan dan menggertak sekali lagi untuk mereka bergabung dengan pemberontakan. Kali ini dengan kehadiran Ludendorff diruangan itu yang sempat marah kepada Hitler karena telah mencatut namanya, melihat antusias dari audiens yang ada di aula dan kehadiran Ludendorff maka para triumvirat setuju untuk memberikan dukungan terhadap Hitler dan bersedia berdiri berdampingan bersama Hitler dan Ludendorff di depan publik.

Spoiler for Kegagalan The Putsch:

Foto diatas merupakan pasukan SA bersenjata lengkap yang mengepung Burgerbraukeller. Menjelang pagi Hitler membiarkan triumvirat untuk meninggalkan gedung dan berharap mereka memerintahkan para polisi dan tentara untuk bergabung dalam pemberontakan. Ternyata apa yang diharapkan Hitler berbanding terbalik, Lossow memanggil pasukan - pasukan Reichswehr dari garnisun terdekat. Kahr bahkan menyuarakan secara terbuka untuk menolak untuk bergabung dengan Hitler, dan menganggap Nazi dan organisasi - organisasi sayap kanan adalah pemberontak negara. Hitler mengirim petugas komunikasi untuk bertemu dengan putra mahkota Bavaria Pangeran Rupprecht, dan meminta dukungan untuk pemberontakan yang dilakukan Hitler, tapi tidak berhasil.

Foto diatas ketika pasukan SA dan simpatisan Nazi mulai berbaris menuju pusat kota Munchen. Hitler menyadari bahwa pemberontakan yang dia lakukan mengalami jalan buntu, tapi Ludendorff menyarankan untuk tetap melanjutkan pemberontakan. Ludendorff mengajak Hitler untuk berbaris menuju Kementerian Pertahanan Bavaria, dan Hitler pun mengumpulkan sekitar 2000 anggota SA dan Nazi untuk berbaris menuju pusat kota Munchen. Hitler juga memerintahkan beberapa pasukan SA untuk menawan majelis dewan kota Munchen, mereka ini akan dijadikan sandera oleh Hitler. Hitler, Goering dan Ludendorff berjalan dibarisan yang paling depan, sempat dihadang oleh beberapa polisi tapi Goering mengancam akan membunuh para sandera yaitu majelis dewan kota yang sedang ditawan.

Foto diatas merupakan suasana Odeonsplatz ketika barisan Nazi akan melewati tempat ini, terlihat banyak warga yang meihat kejadian ini. Ketika berbaris melewati Odeonsplat mereka dihadang oleh sekitar 130 polisi Bavaria bersenjata lengkap yang dipimpin Letnan Polisi Michael von Godin. Salah seorang pengawal Hitler berteriak untuk jangan menembak karena Ludendorff bersama mereka, tapi Hitler dengan liar mengacungkan pistolnya dan berteriak menyerahlah. Tidak ada yang tahu siapa yang memulai tiba - tiba terdengar suara letusan senjata api, dan tembak menembak pun terjadi.

Foto diatas merupakan pasukan polisi Bavaria yang ditugaskan untuk menghalangi dan mengagalkan pemberontakan yang dilakukan oleh Hitler dan partai Nazinya. Tembak menembak antara polisi Bavaria dan pemberontak Nazi di Odeonsplatz berlangsung kurang dari satu menit, pasukan SA dan simpatisan Nazi langsung berlarian bergerak mundur. Goering tertembak dibagian paha dan kedua kakinya, tapi berhasil dibawa oleh ajudannya. Hitler terkilir pada bahunya ketika sebuah peluru menembus kepala pengawalnya dan terjatuh sambil menarik tangan Hitler, sehingga Hitler ikut terjatuh dan terhindar dari peluru yang berdesing dari antara kedua belah pihak. Hitler langsung dilarikan oleh salah satu simpatisan Nazi dengan menggunakan mobil. Ludendorff langsung ditahan ditempat, dan dia memilih bungkam serta tidak percaya angkatan darat telah mengkhianati dirinya. Hermann Goering dan Rudolf Hess berhasil kabur ke Austria, Ernst Rohm memilih untuk menyerah. Total korban jiwa 16 anggota Nazi tewas ditempat dan 4 angggota polisi Bavaria tewas.

Foto diatas merupakan anggota Nazi yang nantinya bersama - sama Hitler akan memegang tampuk kekuasaan Jerman, ada Rudolf Hess (kedua dari kiri, memanggul senapan), Heinrich Himmler (Keempat dari kiri, bagian tengah foto, berkaca mata memeluk penyangga bendera). Mereka sedang berdiri diluar gedung aula bir untuk bersiap berbaris ke Kementerian Pertahanan Bavaria.

Foto diatas adalah 16 korban tewas yang terjadi pada pemberontakan Nazi 9 November 1923, Hitler menganggap 16 oran ini adalah martir yang sudah mengorbankan nyawa demi memperjuangkan Jerman. Berikut nama - namanya :
1. Felix Allfarth, Pedagang, 22 tahun.
2. Andreas Bauriedl, 44 tahun, Bauriedl tewas dalam keadaan menimpa bendera Nazi, dan darahnya melumuri bendera tersebut. Dari sinilah Hitler menamakan bendera swastikanya sebagai Blutfahne atau bendera darah.
3. Theodor Casella, Pegawai Bank, 23 tahun.
4. Wilhelm Ehrlich, Pegawai Bank, 29 tahun.
5. Martin Faust, Pegawai Bank, 22 tahun.
6. Anton Hechenberger, Tukang Kunci, 21 tahun.
7. Oskar Korner, Pebisnis, 48 tahun.
8. Karl Kuhn, Kepala Pelayan di Restoran, 48 tahun.
9. Karl Laforce, Mahasiswa Teknik, 19 tahun.
10. Kurt Neubauer, Valet, 24 tahun.
11. Klaus von Pape, Pebisnis Muda, 19 tahun.
12. Theodor von der Pfordten, Penasihat Pengadilan Negeri, 50 tahun.
13. Johann Rickmers, Pensiunan Kavaleri Jerman pada masa perang dunia I, 42 tahun.
14. Max Erwin von Scheubner - Richter, Salah satu petinggi Nazi, 39 tahun.
15. Lorenz Ritter von Stransky - Griffenfed, Teknisi, 34 tahun.
16. Wilhelm Wolf, Pebisnis, 25 tahun.

Foto - foto diatas merupakan 3 foto korban dari 4 korban polisi yang meninggal dalam tembak menembak di Odensplatz. 4 Polisi itu adalah :
1. Friedrich Fink.
2. Nikolaus Hollweg.
3. Max Schobert.
4. Rudolf Schraut.

Spoiler for Kontroversi Pengadilan Para Terdakwa:

Foto diatas merupakan Hitler yang dipenjara bersama 4 orang anggota Nazi (dari kiri ke kanan : Adolf Hitler, Emil Maurice, Hermann Kriebel, Rudolf Hess, dan Friedrich Weber), mereka berada di penjara Landsberg. Hitler dan komplotannya diadili di pengadilan khusus Munchen dengan tuduhan usaha penggulingan pemerintahan Bavaria dan Jerman, Hitler sendiri dijatuhi hukuman 5 tahun penjara, sebuah hukuman paling minimal yang diterima bagi terdakwa dalam kasus pengkhianatan terhadap negara. Banyak kontroversi yang terjadi pada pengadilan ini, seperti para hakim pembantu yang dijadwalkan untuk mengadili Hitler diganti sehari sebelum pengadilan digelar dengan hakim pembantu yang pro dengan sayap kanan. Setelah ditelurusi ternyata menteri kehakiman Jerman saat itu bernama Franz Gurtner merupakan sahabat Hitler dan pengagum Ludendorff, dan terbukti hukuman - hukuman yang diberikan bukanlah hukuman yang memberatkan kelompok Hitler. Hitler sendiri divonis penjara 5 tahun sedangkan Ludendorff dibebaskan dari segala tuduhan dengan alasan sudah terlalu tua. Selain itu para triumvirat selaku penuntut umum di pengadilan itu, berusaha meringankan hukuman untuk Hitler agar Hitler tidak bersuara atas keterlibatan mereka dalam persetujuan pemberontakan.

Foto Hitler yang sedang membaca koran dipenjaranya. Hitler sendiri tidak menjalani hukuman 5 tahun seperti yang sudah divoniskan melainkan hanya 9 bulan, itu pun dengan penjara yang bisa dibilang sangat manusiawi. Hitler diperlakukan dengan sangat baik dipenjara, bahkan dia bebas mendapatkan koran setiap harinya, menerima tamu penting, mendapatkan kiriman apa pun dari kerabat maupun pengagumnya. Di penjara inilah Hitler yang dibantu Rudolf Hess sebagai juru ketik, menuangkan seluruh isi pikirannya tentang Kejayaan Jerman, Kemurnian bangsa Arya, dan pengkhianatan Yahudi menjadi sebuah buku yang akan dikenal sebagai kita suci kaum Nazi yaitu Mein Kampf.

Suasana kamar penjara Hitler di penjara Landsberg, sangat manusiawi.

Pemberontakan yang dilakukan Hitler ini menjadi kesuksesan yang tertunda baginya untuk merengkuh kekuasaan di Jerman, tapi inilah yang membuat dia menyadari sudah seharusnya dia sendirilah yang memimpin perjuangan itu, dan bukan lagi tokoh - tokoh lain seperti Ludendorff yang sudah dia coba lebih dahulu. Penjara menjadi keuntungan terbesar dia untuk mematangkan rencana dan buah pemikirannya tentang kejayaan Jerman.

Itu tadi thread ane yang berjudul Kejadian Beer Hall Putsch dan Kontroversi Hukuman Hitler, semoga thread ini bisa agan/aganwati nikmati dan mohon maaf atas segala kekurangan yang ada. Silahkan dikomen dan dicendol emoticon-Cendol (S)

ya gan, tapi jangan dibata emoticon-Bata (S)

please. Sampai ketemu lagi thread - thread ane berikutnya, auf wiedersehen!

Spoiler for Sumber:

Nino Oktorino. Sieg Heil! : Kisah Pendirian Reich Ketiga. Penerbit Elex Media Komputindo. 2016. Jakarta.

Julius Siboro. Sejarah Eropa : Dari Masa Menjelang Perang Dunia I Sampai Masa Antarbellum. Penerbit Ombak. 2012. Yogyakarta.

Disini Disini Disini

Spoiler for Silahkan Mampir ke Thread ane yang lain ya!: