Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

capres.banjirAvatar border
TS
capres.banjir
Netizen Riuh BEM Udayana Cap Jokowi The Guardian of Oligarch
Netizen Riuh BEM Udayana Cap Jokowi The Guardian of Oligarch






Jakarta, CNN Indonesia --

Kritik unik yang disampaikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana, Bali kepada Presiden Joko Widodo mengundang riuh komentar netizen.

Dalam akun Twitternya, BEM Udayana membagikan postingan foto Joko Widodo yang disunting layaknya poster film layar lebar. Selain itu tak luput poster itu diberi judul The Guardian of Oligarch atau sang penjaga oligarki.

BEM Udayana juga menyebut menjelang ulang tahun RI ke-76, keadilan di Indonesia semalin luntur, lantaran banyak kebijakan pemerintah yang tidak menghiraukan kesejahteraan rakyat.


"[The Guardian of Oligarch] Hidup Rakyat Indonesia! Salam Perjuangan!," kicau BEM Udayana

"Dalam umurnya sebentar lagi menginjak angka 76, kehadiran keadilan di muka bumi pertiwi ini semakin luntur. Ketika kebijakan yang dibuat pemerintah malah tidak menghiraukan kesejahteraan dari rakyatnya," tambahnya.

Salah satu warganet @zera1352 berpesan kepada mahasiswa untuk terus kritis dan jangan takut kepada penguasa, karena rakyat membutuhkan gerakan mahasiswa.

"Mantaaab BEM udayana, teruslah kritis jangan takut pada penguasa. Rakyat butuh anda anda sekalian,"ujarnya.

Ada pula warganet yang merasa kasihan kepada Jokowi yang kerap dijadikan candaan oleh bagi lembaga-lembaga kemahasiswaan kampus. Padahal, ia menilai dahulu banyak yang memiliki ekspektasi tinggi kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Kasian ya, sekarang dia[Jokowi] jadi dagelan kampus-kampus padahal dulu mahasiswa punya ekspektasi tinggi sama dia. Sayangnya, kepentingan politik tetep ga bisa bendung," kicau @andraradian.


Selain itu ada pula warganet yang berkomentar untuk memantik gerakan mahasiswa jangan hanya berujung di media sosial saja.

"Kalau sampai akhir tahun 2021 tidak ada gerakan nyata dari mahasiswa, berarti mereka (mahasiswa )adalah sama (dengan penguasa). Saya tunggu gerakanmu, jangan cuma berani di medsos, jangan takut dengan ancaman rektorat," tuturnya.

Pengamat politik Hendri Satrio juga ikut mengomentari kritikan BEM Udayana yang terletak di lumbung suara partai pengusung Jokowi sendiri, yakni PDIP di Bali.

"Suara BEM Udayana ini punya nilai berbeda, ini Universitas dari daerah kantong suara pemilih penguasa dan partainya, sudah seharusnya evaluasi internal dan introspeksi dilakukan serius. Oh, tentang Mundur, seperti di youtube saya, Mundur itu butuh kesadaran, gak boleh dipaksa!," kicau @satriohendri.


Sebelumnya, BEM UI mengritik Jokowi dengan sebutan "King of Lip Service", merujuk pada pengabaian terhadap janji-janjinya sendiri.BEM dari sejumlah kampus pun mendukung kritik tersebut meski buzzer menyerang.

Menanggapi julukan iniJokowi menyebut hal itu sebagai ekspresi mahasiswa.

Menurut Jokowi, pihak universitas tak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi. Namun, ia juga mengingatkan bahwa tetap ada tata krama yang harus dipatuhi.

"Ya saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi. Jadi kritik ini ya boleh-boleh saja," ujar Jokowi melalui keterangan yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden (29/6).

Sementara, BEM Unnes menambahkan kritik bagi Wapres Ma'ruf Amin dengan sebutan "King of Silence", lantaran menilainya lebih banyak diam dan tak memainkan peran signifikan.

ce en en

Komeng buzzer mode on:

Ini pasti kadrun cabang Hindustan emoticon-Mad
imaginaerum
tepsuzot
radeneca
radeneca dan 8 lainnya memberi reputasi
9
3K
92
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.