Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

serikat.palakAvatar border
TS
serikat.palak
Pedagang Dipenjara Karena Menolak Menutup Warung Saat PPKM Darurat


TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Wali Kota Medan, Bobby Nasution angkat bicara mengenai keributan yang dilakukan pemilik warung kopi (Warkop), Rakesh, di Jalan Gatot Subroto, Simpang Jalan Nibung, Kamis (15/7/2021).

Dikatakannya, aturan PPKM Darurat bukan untuk menindak atau menghukum masyarakat, tapi untuk mengajak masyarakat lebih mematuhi aturan-aturan tersebut.

"Kita bukan mau menindak, bukan mau hanya menghukum, ini mau mengajak sebenarnya. Ayolah semua masyarakat kota Medan, kita sama-sama, aturannya jelas, boleh buka kalau tidak ada meja tidak ada kursi, artinya tidak ada makan di tempat," ujar Bobby.

Diketahui kemarin malam, Rakesh menolak untuk menutup warkop miliknya saat dimintai oleh petugas

Ia pun terlihat meminta bantuan dari pemerintah kota (Pemko) Medan jika memang harus menutup warkopnya dan menaati aturan PPKM Darurat.

Terkait bantuan tersebut, Bobby mengatakan masyarakat sebaiknya sedikit bersabar karena Pemko Medan tentu akan memberikan bantuan dalam minggu ini.

"Kan saya sudah kasih tahu, Medan itu ditetapkan memang kalau enggak salah hari Jumat ditetapkan sebagai PPKM Darurat. Jumat, Sabtu sampai dengan hari Minggu kita rapat maraton terus.

"Termasuk di situ kita tentukan kita memberi bantuan untuk masyarakat terdampak ini, sabarlah," kata Bobby.

Ia pun menegaskan kembali, para pelaku usaha boleh buka dengan syarat menggunakan sistem take away dan tidak menyediakan meja dan kursi selama PPKM Darurat.

"Take away silahkan, bawa pulang boleh tapi batasnya jam 8, kan batasnya sudah jelas. Jam 8 juga untuk mengurangi mobilitas kita kurangi penerangan di jalan," ujarnya.
Dipenjara Karena Monolak Menutup Warung

Seorang pedagang kopi menolak menutup warungnya saat dia didatangi petugas yang melakukan razia penerapan PPKM Darurat di Kota Medan, Kamis (15/7/2021).

Karena menolak, sang pedagang pun ribut dengan petugas yang tengah bertugas dan video kejadian pun viral dan menjadi sorotan warganet.

Dalam rekaman tersebut, pria bernama Rakesh itu menolak tutup lantaran bingung mencari nafkah buat anak dan istrinya.

"Macam mana nasib bini dan anak-anak saya. Edy Rahmayadi kasih bantuan? Bobby kasih bantuan?," ujar Rakesh dalam video tersebut.

Karena aksinya tersebut, dia pun terpaksa duduk dibangku pesakitan, yaitu dia disidang karena ditudung melakukan tindakan pidana ringan.

Dalam sidang yang dilakukan di Gedung PKK Kota Medan itu, pemilik warung kopi yang berada di Jalan Gatot Subroto itu di denda sebesar Rp 300 ribu dan kurungan selama dua hari.

Hakim yang membacakan vonis menjelaskan kepada Rakesh bahwa ia dikenakan denda dan kurungan. Saat di lokasi, terlihat pria berkemeja kuning itu menyimak perkataan Hakim sambil mengangguk.

"Jadi saudara dijatuhi hukuman dua hari penjara dan denda sebesar Rp 300 ribu. Namun kurungan tersebut tidak perlu saudara jalani kecuali ada hukuman dilain hari. Tetapi saudara dikenakan denda sebesar Rp 300 ribu.

Hakim dari Pengadilan Negeri Medan,Ulina Marbun menjelaskan kalau Rakesh tak perlu menjalani kurungan.

Lantas dia pun menanyakan kepada pemilik warung kopi yang sempat menolak penutupan warung kopi tersebut. "Bagaimana, sanggup ?" Tanya hakim.

Lalu Rakesh menjawab sambil mengangguk soal kesanggupannya. "Sanggup," kata Rakesh.


Duduk dikursi pesakitan, Rakesh,  Pria yang sempat ramai diperbincangkan karena menolak menutup kedai kopinya selama PPKM darurat itu hanya berdiam diri.

Kedua tangannya bersimpuh diatas paha sambil mendengarkan putusan hakim yang membacakan hasil persidangan.

Saat itu, Rabu (15/7/2021), hakim dari Pengadilan Negeri Medan, Ulina Marbun memutuskan pria berkemeja kuning  tersebut bersalah dan harus membayar denda sebesar Rp 300 ribu dan kurungan selama dua hari.

Namun, pria yang didampingi oleh anak dan istrinya itu tak harus menjalani kurungan.

Kata Hakim, selama 14 hari kedepan adalah masa percobaan. Apabila dia membandel maka kurungan akan dilakukan.

"Jadi saudara dijatuhi hukuman dua hari penjara dan denda sebesar Rp 300 ribu. Namun kurungan tersebut tidak perlu saudara jalani kecuali ada hukuman di lain hari. Tetapi saudara dikenakan denda sebesar Rp 300 ribu," Kata Hakim Pengadilan Negeri Medan, Ulina Marbun di hadapan Rakesh di gedung PKK Kota Medan. Rabu (15/7/2021).

Sementara itu Rakesh, tak mampu berkata banyak. Dia hanya mengangguk seraya mengucapkan kesanggupannya membayar denda.


"Bagaimana, sanggup ?" Tanya hakim.

Lalu Rakesh menjawab sambil mengangguk soal kesanggupannya. "Sanggup," kata Rakesh.

Usai mendengarkan putusan hakim, pria yang menyewa di salah satu ruko di Jalan Gatot Subroto, simpang Jalan Nibung Medan itu berjalan ke kanan menemui istrinya.

Duduk disebelah istrinya dia terlihat pasrah. Tangannya bersedekap, kakinya di selonjorkan.

Rakesh merupakan pesakitan perdana selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat di Medan.

Dia dikenakan pidana ringan karena  menolak menutup kedai kopinya selama pandemi Covid-19 yang kian marak.

Rakesh bercerita kalau dirinya membuka kedai usaha kecil-kecilan disebuah rumah toko (ruko) di sekitar Jalan Nibung yang diberi nama 'Warkop DKI Astuti'.

Lokasi strategis karena banyak showroom mobil bekas dan pertokoan.

Dia menolak menutup warungnya bukan tanpa alasan. Itu merupakan penghasilannya satu-satunya dan sumber penghidupan untuk kelima anaknya dan satu istrinya.

"Gak ada kasih surat. Abis itu mereka datang seperti (menangkap) teroris. Mobil polisi dua truk, mobil tentara dua truk. Satpol PP satu truk," keluhnya.

"Bukannya membantu, di situ meminta kita untuk tutup. Dia maksa untuk tutup."

Dia mengeluhkan soal keharusan melayani pembeli yang membungkus saja. Padahal kedainya banyak dikunjungi karena mau nyantai di warkopnya.

Bahkan pria yang mengenakan celana panjang kemeja kuning dilipat itu sempat menyindir Gubernur Sumut dan Wali Kota Medan.

Pengakuannya, dia tak pernah menerima bantuan apapun dari kedua pejabat tersebut. Padahal jika ada bantuan masih ada kemungkinan ia menutup ataupun menuruti anjuran pemerintah.


Apalagi dia harus menanggung biaya pendidikan dan kehidupan keluarganya.

"Disuruh tutup hasilnya nihil. Apa yang kudapat. Terancam anak bini saya. Siapa yang kasih makan."

"Gak ada pemerintah yang kasih makan. Suruh tutup tapi gak bertanggung jawab," jelasnya.

Rakesh merupakan pesakitan perdana selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat di Medan.

Dia sudah membayar denda sebesar Rp 300 ribu dan sedang menjalani masa percobaan selama 14 hari. Apabila dia melanggar peraturan maka dia akan ditahan selama dua hari.

Keluar dari persidangan dia menceritakan keluh kesahnya. Namun ia dihampiri oleh Wakasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Rafles Langgak Putra Marpaung.

Saat itu Rafles menerangkan kalau uang denda tersebut bukan berarti menghilangkan kurungan. Namun tetap menjalani masa percobaan.

"Tiga ratus ribu itu bukan menghilangkan tiga hari. Jadi Abang masa percobaan selama 14 hari. Kalau Abang masih gak nurut tetap dikurung dua hari," terang Rafles.

Dengan tegas Rakesh menjawab bahwa dirinya siap menjalani masa kurungan.

"Gak apa-apa, saya jalani," tegasnya.

https://medan.tribunnews.com/2021/07...ution?page=all

3 hari pertama PPKM darurat di medan, semua Ruko jualan makanan di medan kota di wajibkan take away order only, wajib tolak pelanggan makan di tempat, dan tutup jam 5 sore

TAPI pedagang2 gerobak makanan dari kampung badur dan kampung aur tepi sungai deli, bebas terima pelanggan, sedia kursi plastik sampai 5 biji buat pelanggan duduk makan di tempat, buka dari pagi hingga malam, waktu persiapkan makanan juga dengan masker dibawah dagu dan hidung pilek, mantab tab tab top markotop, kepling,lurah,camat autis semua emoticon-Ultah

di tambah semua warga kampung badur dan kampung aur lingkungan 4 mulai dari bocah hingga manula berjihad untuk menggagalkan PPKM di lingkungan2 lain, dengan gentayangan rame2 tanpa masker di sekitar kantor camat medan kota, gereja HKI, jalan teratai , hingga jalan dahlia 24jam sehari, 7 hari seminggu dari sebelum corona ada hingga post ini diketik emoticon-Selamat

Aktivitas parkfour rutin bocil2 kali deli di pagar rumah warga juga dilaporkan berlangsung aman kondusif lancar bebas hambatan hingga minggu siang kemarin (tanpa masker juga tentunya) emoticon-Shakehand2

Katanya sudah beberapa warga yang tinggal sekitar kantor camat medan kota, jalan wajir, jalan katamso,jalan melati,dan sekitarnya walau rajin pakai masker, tetap kenak batuk pilek panas selama sepekan terakhir berkat  darul iblis kampung badur dan kampung aur lingkungan 4 yg mondar mandir 24 jam depan rumah2 mereka, tapi semua sepakat terima nasib kalau meninggal, supaya tidak dikubur di pemakaman khusus covid19

Jihad 3H di lingkungan2 orang baik2 berjalan aman kondusif lancar, maklum corona kan HOAX sesuai mazhab babik kali delik, semoga PPKM gagal lagi, perpanjang lagi, gagal lagi, perpanjang lagi, berkat jasa2 binatang parasit tepi kali deli dan tepi rel kereta api emoticon-Shakehand2

Ane prediksi medan bakal kehabisan oksigen, around 7 weeks (take or give), dan trend begal motor berubah jadi trend begal tabung oksigen

Untuk petugas puskemas dan klinik yg punya tabung oksigen, bisa dipertimbangkan pemakaian vest yang dilapisi hazmat, bisa stab&spike vest seperti blade runner, ILIA, etc atau NJ-IIIA type vest (caliber 0.50 tembus juga say)

NANTI YG DAPAT BANSOS DAN BANTUAN EKONOMIK DARI PEMKOT MEDAN/PEMPROV SUMUT JUGA HANYA KELUARGA, HANDAI TAULAN PARA JIHADISTS PENGGAGAL PPKM BAU AER TAEK KALI DELI DAN AER GOT REL KERETA API, TERMASUK PARA PREMAN PARKIR BEKING KEPLING NARKOBAH VAROKAH emoticon-Ultah

YG RUKO DAPAT TAEK DOANK SEPERTI BIYASAH emoticon-Ultah

Mengapa medan ikut PPKM darurat ?

Karena PSBB medan sengaja digagalkan oleh jihad Triple H (3H) oleh anjengtullah kali deli bekerjasama dengan aparat medan sendiri

3H alias 3 HARAM :

1. HARAM MEMAKAI MASKER BAGI ANJENGLIMIN ANJENGLIMUN KALI DELI DI KAMPUNG2 ORANG LAIN DI MEDAN

2. HARAM TIDAK GENTAYANGAN TIAP HARI DI KAMPUNG2 ORANG LAIN,TERUTAMA AKTIVITAS MEMERAS, MENCURI, MENGANIAYA, MAEN BAGI KAUM ANJENGLIMIN BESERTA ANAK2 MEREKA, WAJIB HUKUMNYA 24 JAM DI KAMPUNG2 DAN LINGKUNGAN ORANG LAIN

3. HARAM BAGI APARAT UNTUK TIDAK AUTIS TERHADAP PELANGGARAN HUKUM PIDANA MAUPUN PROKES YANG DILAKUKAN OLEH ANJENGLIMIN ANJENGLIMUN KALI DELI SEPERTI KAMPUNG AUR LINGKUNGAN 4 DAN KAMPUNG BADUR

Berkat gerakan 3H ini, sekarang kota medan diberlakukan PPKM, dan korban jiwa terus berjatuhan

Senior ane dan 5 temen ane meninggal karena covid19, doain supaya nyawa mereka ditebus 77 kali lipat oleh 77 keturunan kaum yang sengaja mengagalkan  PSBB medan,amin

Kemarin beli makanan di ruko makanan langganan, si ruko tidak ada duit kembalian, padahal sdh siang, tandanya dagangan nya dikit terjual, gimana dia bayar uang pajak londo anjengtullah harian (rata2 pedagang sana dipalak 50k-150k per hari oleh mujahidin palak kali setempat bekerjasama dgn ormas dan polkep)

Keadaan memang berat, tapi tidak seharusnya seberat ini, karena semua diperparah oleh anjengtullah kali deli+tepi rel kereta api bekerjasama dengan aparat korup

Singkat kata, PPKM darurat terjadi di medan, berkat jasa para anjengtullah tepi kali deli bersama aparat medan,gitu saja, hard fact nya

PPKM akan bernasib sama dengan PSBB , yakni gagal total


Kata warga, tiap malam, bocah2 kampung badur, dan aur lingkungan 4 ramai2 puluhan ekor tamasya ria di sekitar jalan dahlia hingga jalan teratai, ngumpul2 di lapangan bola kantor camat medan kota, semua tidak pernah masker, haram hukumnya dajjal kali deli pakai masker, dan beberapa di antara mereka akhir2 ini sering batuk2 kering gitu, sebarin virus di lingkungan sekitar jalan dahlia dan kantor camat medan kota emoticon-Ngakak (S)

Ditambah orang tua dan kakek mereka yang malak parkir dari jalan pemuda, jalan wajir, jalan multatuli, jalan haji misbah, jalan juanda, jalan palangkaraya, jalan pandu, punya banyak cara kreatif pakai masker :

1. dipakai dibawah dagu

2. dipakai tutup mulut,hidungnya gak ditutup, nah ini juga gaya favorit kepling2 tepi kali deli, yg keluar dari tepi kali naik motor, langsung melawan arus di jalan letjen suprapto sooooorrrr emoticon-Ngakak (S) (maklum rambu2 lalu lintas bahasa  Indonesia, bukan bahasa ngarab) emoticon-Ngakak (S)

dibeking oleh polisi autis, jangankan keramaian, jalan umum pun ditutup buat acara kondangan darul setan kampung badur aur tepi sungai deli TANPA ditindak pidana (beda sama pulau jawa) emoticon-Shakehand2

Singkatnya, TIDAK PERNAH ADA YG NAMANYA PSBB DI MEDAN, MULAI DARI AKHIR TAHUN 2019 HINGGA DETIK INI, SAMA HALNYA TIDAK PERNAH ADA PEMBERANTASAN PREMAN MULAI DARI JOKOWI JADI PRESIDEN PERTAMA KALI HINGGA DETIK INI emoticon-Shakehand2


ANE JAMIN PPKM GAGAL, SAMA HALNYA DENGAN KEGAGALAN DALAM REVITALISASI SUNGAI DELI, KARENA BEKING MEREKA ADALAH SETAN YANG MAHA KUASA,MAKANYA SUKSES 10 TURUNAN DARI TAHUN 1965 ,MEREKA JADI SAMPAH MASYARAKAT YG MAHA TAJIR DARI DUIT PERAS,CURI,JAMBRET NARKOBA HOLOL emoticon-Angel

Kalau anda mencoba menghitung jumlah tindak kriminal dan pelanggaran PPKM di jalan depan pospol/mako pulisi medan dalam setengah hari saja, mulai dari jambret, todong, palak, maka anda perlu lebih dari jumlah total jari di tubuh anda (termasuk jari kaki) emoticon-Ngakak (S)

SEMUA WARGA MEDAN SUDAH PERNAH MERASAKAN SENDIRI DIPALAK PREMAN DI DEPAN KOMUK POLISI MEDAN,TERMASUK PARA KASKUSERS MEDAN DAN ANE SENDIRI,KARENA 99% POLISI MEDAN MENDERITA PENYAKIT AUTIS emoticon-Shakehand2

Anak buah gunawan  nababan MASIH AKTIF dari PP pusat pasar malak semua pickup dan truk di jalan pandu simpang jalan surakarta, ada mobil patroli  lewat, cuma main2 lampu kedap kedip biru saja emoticon-Shakehand2

SEKELUMIT PERISTIWA PENGANIAYAAN DAN PEMERASAN DEPAN POSPOL MEDAN YG MASUK MEDIA emoticon-Sundul Up

Penganiayaan dan pemerasan manula cimed oleh petak ormas okp dekat pospol simpang katamso,medan kota




Penganiayaan dan pemerasan kru film oleh mujahidin parkir ormas PP di dekat pospol kesawan,medan kota,TERJADI DEPAN MATA POLISI NYA DAN WAKTU KORBAN MELAPOR, POLISI MENOLAK DENGAN ALASAN DIA HANYA POLANTAS, JADI WARGA JAKARTA KRU FILM DISURUH CARI SENDIRI  KESAWAN ITU WILAYAH POLSEK MANA DAN LAPOR SENDIRI emoticon-Shakehand2




SEKELUMIT PERISTIWA PENGANIAYAAN DAN PEMERASAN DEPAN POSPOL MEDAN YG DIALAMIN KASKUSER2 SINI :

agan ruko pernah berantem dengan preman parkir depan pospol lapangan merdeka emoticon-Shakehand2

ane sendiri pernah berantem dengan preman muka persegik malak parkir 5000 depan satlantas medan, DIDEPAN PULUHAN POLISI DAN PNS POLRI LALU LALANG CUEK BEBEK emoticon-Shakehand2

Agan kaskuser yang kerja di sambu, sering di palak dan sering menyaksikan angkot dipalak TEPAT DI DEPAN KOMUK POLISI2 WAJAH PERSEGIK DI POSPOL SUB SEKTOR SAMBU, MEDAN emoticon-Shakehand2

Kabarnya konon KAPOLRI dulu juga ada yg terjangkit virus AUTIS asal sumut (Cok-TAK3 virus) emoticon-Sundul Up





Kata temen cewe yang dulu sempat part timer jadi sepegeh di country club jakarta,sering tuh tokoh ummat sumut hohohihihohohihi sama kapolri2 terdahulu sambil remes2 patpat sepegeh2 bohay montoq putih sintal holol emoticon-Genitemoticon-Genit

Perkembangan jumlah penjahat+kampung ilegal+bangunan liar tepi sungai deli di medan maimun mengikuti pola exponential, tidak eksklusif milik corona virus

dihitung dari zaman orba 1965,maka emoticon-Sundul Up

preman-----> sumber keresahan,inflasi kebutuhan pokok,pungli, narkoba, jambret, rampok,begal

10 tahun kemudian

preman+anak preman ------→ sumber keresahan,inflasi kebutuhan pokok,pungli, narkoba, jambret, rampok,begal meningkat 2 kali

10 tahun kemudian

preman+anak preman+cucu preman -----→  sumber keresahan,inflasi kebutuhan pokok,pungli, narkoba, jambret, rampok,begal meningkat 3 kali

DST,HINGGA KINI

Maka seharusnya pada 2021, dimana sesudah 56 tahun, kampung2 dajjal kali deli ini harusnya pertumbuhan dan perkembangan nya menjadi 500%-600%

Tapi faktanya, ternyata Perkembangan populasi penjahat+kampung ilegal,bangunan liar tepi sungai deli melebihi 1300%

Membuat medan maimun menjadi kecamatan dengan wilayah terkecil dibanding kecamatan lain, tapi dengan jumlah kepadatan penjahat terbesar per m2 emoticon-Rate 5 Star

Semua ini tidak terlepas dari kerja keras para camat2,lurah2, aparat, parpol, dari dulu hingga kini emoticon-2 Jempol

Ada banyak kepentingan di daerah tepi sungai deli medan maimun, mulai dari bisnis narkoba, bisnis premanisme, bisnis pemilu/pilkada

Tempat mendulang penghasilan tambahan yg melebihi gaji negara bagi aparat

Tempat penyimpanan,distribusi,oplos narkoba

Tempat mendulang suara pemilih pilkada/pemilu oleh parpol2 terrorist

Tempat koar2 tereak peribumi, banci , kejawen, bencong, ter Islam, ter benar

Tempat rekrut SDM mujahidin penjarah,pemerkosa,pembakar gereja,vihara,dll

Tempat kembang biak, alias tambak preman,jambret,maling, jihadis, becak barang hantu (legenda becak barang aur jauh lebih tua dari becak hantu medan)

Tempat penerima bansos, listrik "gratis", bantuan pemerintah dari uang pajak kitak2


Inilah salah satu ciri pemerintahan kitak2, alias belanda anjengtullah, dimana kaum ekonomi menengah tidak dianggap eksis, walau menempati porsi penduduk terbanyak

Tidak ada istilah menengah, hanya ada "si miskin dan si kaya", "si kaya dan si miskin", baik dalam regulasi pemerintahan maupun dalam khutbah2 keagamaan emoticon-Sundul Up

Dimana tentu saja kaum yang tidak diakui ini alias kaum menengah yang dibuat pemerintah untuk "kasi makan" kaum miskin dalam bentuk Subsidi silang listrik, subsidi silang air, subsidi silang ini itu, dan yang dapat muka,selalu adalah calon anggota dHewan dari parpol2 taliban dan komunis berbalut agama

Selain pajak dan tagihan resmi, pemerintahan londo taliban juga mengatur supaya kaum menengah juga "kasi makan" kaum preman tepi kali dan tepi rel, supaya populasi mereka tambah banyak, gampang koar2 utk tereak putera daerah, banci,kejawen,bencong utk mendulang suara bagi parpol2 taliban dan komunis berbalut agama

Bonus bocah2 darul anjeng dan ansharot jilmek umur 7-15 tahunan tanpa masker,patroli naek speda dari tepi kali, muter di pemukiman warga

disusul malam hingga subuh, santri al anjengtullah aur lingkungan 4 dan badur tanpa masker maen bola sambil lemparin batu rumah2 warga buat testing ada penghuni tidak, dari kantor camat medan maimun hingga ke jalan teratai menuju muara kampung dajjal aur lingkungan 4 dan badur yg terletak di jln letjen suprapto, itu selalu rute tetap karena dinilai gampang dimaenin dan gampang melarikan diri ke kali deli anjengtullah tercintah, tradisi selama 10 turunan dari sebelum kita lahir

Dengan meniru prinsip pemerintahan londo anjengtullah, maka mazhab dajjal kali deli selama 10 turunan adalah : “punya/sewa ruko = kaya;tinggal tepi kali =kismin”, sehingga para mujahidin palak parkir dari kampung aur lingkungan4+kampung badur walau pendapatan mereka dari premanisme melebihi pendapatan pekerja kantoran,cukup untuk nyabu+susu anak tiap hari, bebas pajak pula karena ilegal, MEREKA PULAK YG MENJADI PENERIMA BANSOS TETAP DAN PENERIMA KURBAN PERMANEN ABADI emoticon-angel



Kabarnya wilayah pemerasan geng Alex,Wandy,Hafitz,Lingo, dkk dari kampung Aur lingkungan 4 dan Badur bertambah luas,bahkan ada yg dimutasi dari jalan pemuda ke jalan dr mansur dekat USU emoticon-Big Grin


Dimana tentunya manajer keuangan "non resmi" adalah para kumendan petak bersama aparatur sipil lainnya emoticon-Sundul Up


JIHAD GAGALKAN PPKM PASTI BERHASIL
crotinfirza.bib
nada.sela
androidiot
androidiot dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.5K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.