wanitanehAvatar border
TS
wanitaneh
RAMBUT
Kejadian kemarin masih membuat Dara takut. hari ini, dia absen pergi ke sawah, dan memutuskan untuk bermain di kali dekat rumah. suasana di rumah nenek cukup sepi, nenekpun pergi ke rumah temannya yang tidak terlalu jauh dari sana. sambil menunggu sepupunya menjemput Dara. Dara berinisiatif untuk beres2. 
dimulai dari dapur, dara mulai mencuci piring, denting piring dan gelas menjadi satu2nya suara di rumah itu. terlalu sunyi, pikir dara. ia membuka pintu yang mengarah ke halaman belakang. 
Dara mengingat kembali, saat terakhir kesini, ia terpleset di halaman belakang karena di kejar bebek. sekarang bebek peliharaan nenek sudah tidak ada.
"Daraaaa.... Dara....." Suara Ranti sepupunya memanggil dari depan.
"iyaaaa....!" balasnya, buru2 menutup pintu dan berlari kedepan. 
Ranti, dan Mia sudah menungunya.
"kamu sendirian?" tanya Ranti
"iya, semua lagi ke sawah, nenek pergi ke rumah temannya" 
"berani sekali sih, di sini sendirian" 
"ya kan masih pagi, kalo malem sih nggak mau" jawab Dara tertawa kecil.
mereka bertigapun berjalan ke kali. 
diperjalanan, mereka melewati rumah panggung yang cukup tua, ukurannya tidak terlalu besar. ada seorang nenek duduk di teras depannya menatap mereka
"mau kemana nak?" tanyanya
"ke kali nek" jawab Ranti, sepertinya dia sudah sangat mengenal nenek itu
ia  dan Mia naik ke tangga dan menyalaminya. Dara akhirnya mengikuti dari belakang.
saat aku menyalami tangan nenek itu, tangannya menahan tangan Dara
"hati hati nak..." katanya pelan
"ha? iya nek" jawabnya bingung
mereka melanjutkan perjalanan, 
"Ran, nenek itu siapa sih?"
"oh, nenek halimah.. masih keluarga dengan ibunya Ranti"
"ooh, tadi nenek halimah bilang hati-hati gitu" ucap Dara lagi sambil meniru gaya bicara nek halimah
"ya ya, hati2,  jalan ke kali kan licin" jawab Ranti 
"tapi tau nggak?  nenek halimah itu bisa obatin orang kesurupan" sambungnya
"emang pernah liat?" 
"iya, dulu ada tetangga di belakang rumah, sakit, lamaaa banget. di bawa ke rumah nek halimah, terus di baca2in gitu. tiba2 dia teriak2. katanya diikutin hantu" 
"terus sembuh gitu?"
"ya sembuh, tapi teriak2 marah2 hantunya"
"serem ah kak" kata Mia lagi. 
"masih pagi Mia, nggak ada hantu" tawa Ranti
Dara hanya menelan ludah, mengingat kejadian kemarin. sepertinya Hantu juga gak perduli itu jam berapa. 
Kali masih ramai, ada yang mencuci dan mandi. Dara sangat menikmati main di kali. airnya jenih dan sejuk. menjelang siang, orang2 mulai pulang, mereka bertiga masih asyik duduk di atas batu sambil mengeringkan badan. 
"Laper nih, pulang yuk" ajak Mia
"ayo2, kita beli bakso aja" ajak Dara
mereka bertiga pulang dan membeli bakso. setelah makan Ranti dan Mia pulang berganti baju. Darapun bergegas untuk ganti baju. Nenek belum pulang, rumah terasa makin sepi. Dara teringat kata-kata nek Halimah. bulu kuduknya berdiri. 
Dara langsung berganti baju dan mencoba melupakan kata2 nek halimah.
saat sedang menyisir rambut di depan kaca yang terletak di dinding luar kamar barang, ada beberapa helai rambut Dara yang jatuh. Ia lalu mengambil sapu, angin yang bertiup cukup kencang menerbangkan beberapa helai kedepan kamar barang Dara menarik helaian rambut dengan sapu. Sedikit kaget karena dibagian ujung sapu ada gumpalan rambut yang cukup banyak tersangkut. ia menarik ujung sapu dan hendak mengambil rambut yang menempel di sana, 
sreet...
helaian rambut yang ikut tertarik menjadi semakin banyak. Dara menyibak gorden yang menutupi pintu kamar barang hendak melihat sumber dari gumpalan rambut itu. Apa yang ia lihat membuatnya mematung. Dara bahkan tak bisa berkedip, seluruh tubuhnya terasa kaku dan berat. Sosok itu berdiri menatapnya, tersenyum lebar. matanya berwarna hitam pekat. dengan wajah putih dan bibir merah yang kontras. rambut panjangnya yang kusut merambat hingga ujung kaki Dara. tak ada suara apapun yang terdengar. sosok itu masih menatap Dara dengan senyum yang menakutkan. Dara sudah tak sanggup dengan apa yang dilihatnya, dengan gemetar, ia berusaha menggerakkan kakinya untuk mundur. 
Selangkah, dua langkah. Dara langsung bali badan dan berlari ke teras rumah, mungkin jantungnya berhenti berdetak, karena ia bahkan tak merasakan debarannya. Ia terduduk lemas di teras rumah, bulu kuduknya masih berdiri, bahkan untuk melihat ke arah dalam ia tak berani.
liburan tahun ini merupakan pengalaman paling menyeramkan. bahkan setelah beberapa lama kembali ke sana, Dara tidak pernah mau berada di rumah sendirian. Sosok itu masih disana, hanya berpindah2 ruangan.

iwena
aryanti.story
wanitatangguh93
wanitatangguh93 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
851
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.