NEVERTALK1Avatar border
TS
NEVERTALK1
Mau Buktikan Aman, Pria Hirup Nafas Pasien Diduga Positif Covid-19, Foto Duka Cita.


Aksi dua pria berpeci hitam yang menghirup nafas seorang pasien yang diduga pasien Covid-19 menjadi viral. Bagaimana tidak, pria itu dengan santai mendekati sampai menghirup nafas pasien yang sudah menggunakan selang oksigen tanpa mengenakan alat pelindung diri (APD).

Pria itu diduga merupakan pakar terapi saraf yang berniat menyembuhkan pasien. Videonya yang menghirup nafas pasien virus corona bersama temannya menjadi viral. Setelah aksinya itu, pakar terapi yang bersangkutan dikabarkan meninggal dunia.

"KH Sami’an. Detik detik virus covid nampak jelas, 17-4-2021 pukul 22.00 WIB…," tulis keterangan dalam video seperti dikutip oleh BeritaHits.Id, Jumat (16/7/2021).

Dalam video, terlihat salah satu pria meminta pasien Covid-19 untuk menarik nafas dan mengembuskannya. Ia kemudian meminta rekannya untuk maju dan menghirup nafas yang dihembuskan pasien tersebut.

Baca Juga:Pria Mendadak Tumbang Dalam Gerai ATM, Kepala Bentur Kaca Hingga Pecah

Setelah rekannya, kini giliran pakar terapi yang melakukan hal serupa. Ia turut menghirup nafas yang dihembuskan pasien Covid-19 itu dalam-dalam.

Kini, pakar terapi yang diduga bernama Masudin itu dikabarkan meninggal dunia pada Selasa, 13 Juli 2021 dini hari. Hal ini diungkapkan oleh rekannya yang merupakan seorang jurnalis, Rony.

Ia terakhir bertemu dengan pria yang akrab disapa Mr Masudin satu minggu lalu. Kala itu, sang terapis sakit dan terbaring tak berdaya di rumahnya.

"Waktu itu beliau sakit, saya mau bertamu akhirnya pulang, biar istirahat dulu. Itu terakhir kali saya bertemu, setelah itu saya terima kabar duka Mr Masudin meninggal, antara kaget dan tidak percaya,” ungkap Rony seperti dilansir dari Terkini.Id -- jaringan BeritaHits.Id, Selasa (13/7/2021).

Sementara itu, seorang influencer dan dokter yang bertugas di Makassar, Bambang Budiono menuliskan kritikannya terhadap aksi menghirup nafas pasien Covid-19. Ia menyebut aksi itu merupakan tindakan COVIDIOT.

Baca Juga:Kisah Haru Istri Ikut Suami saat Jadi Ojol, Ingin Minta Sate tapi Tak Berani

Bambang pun menjelaskan sosok COVIDIOT biasanya adalah sahabat terbaik virus corona yang berkembang biak. Namun, biasanya COVIDIOT juga akan berakhir di liang lahat.

"Takabur dan kesombongan akan membawa petaka, tanpa pandang bulu dari rakyat jelata hingga orang ternama. Para COVIDIOT adalah sahabat terbaik virus corona, karena ia akan menjadi tempat berkembang biak dan penebar virus kemana-mana, sebelum ia tertimbun tanah di liang kubur," kata Bambang.

Menurutnya, sosok COVIDIOT juga menjadi penyebab tingginya kasus virus corona di Indonesia seperti sekarang ini. Bahkan., bukan tidak mungkin kondisi di Indonesia akan menjadi yang terburuk di dunia.

"Hal-hal seperti ini yang menyebabkan negeri +62 telah meraih peringkat pertama kasus baru di dunia, menjadi episentrum Asia. Bahkan bisa menjadi episentrum Covid-19 dunia yang akan terisolir dari seluruh negara di dunia. Menyedihkan," pungkasnya.

Sebagai informasi, Masudin dikenal sebagai sosok terapis yang ahli mengobati pasien tuna rungu, baik bawaan dari lahir maupun karena sebab lain.

Baca Juga:Pria Mendadak Tumbang Dalam Gerai ATM, Kepala Bentur Kaca Hingga Pecah

Semasa hidupnya, Masudin pernah meraih berbagai penghargaan. Mulai dari pemegang Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk kategori terapi tercepat maupun Centurion World Redord, penghargaan kelas dunia dari Amerika Serikat.


https://hits.suara.com/read/2021/07/...a-cita-beredar

KEbodohAN YANG HAKIKI ATAS NAMA AGAMA
Diubah oleh NEVERTALK1 16-07-2021 02:36
kadal.betina
kadal.betina memberi reputasi
1
2K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.1KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.