Sepertinya pertarungan smartphone kelas atas terus saja terjadi, padahal bisa dibilang sedang pandemi apalagi elonomi dunia sedang tidak sehat. Tapi nampaknya mereka anggap biasa saja, toh ponsel saat ini menjadi hal yang penting untuk digunakan.

Sangat pentingnya ponsel dimasa sekarang maka pabrikan chipset kelas wahid asal Amerika pun berfikir untuk membuat smartphone Android. Terlebih di Indonesia snapdragon dianggap superior dari mediatek buatan Taiwan, padahal faktanya belum tentu seperti itu karena saat ini banyak ponsel yang memakai mediatek terbaru sudah mulai unjuk gigi dengan harga murah performa lebih gila.



Namun, tetap saja mediatek akan menjadi medioker karena awal kelahirannya yang banyak masalah, dianggap chipset kasta kelas rendah maka agak sulit user smartphone beralih dari snapdragon.

Melihat peluang ini Qualcomm akhirnya berfikir realistis, kenapa mereka tidak sekalian bermain membuat smartphone baru. Karena di Amerika sendiri Apple masih menjadi juara untuk dunia gadget di negaranya, namun untuk basis Android Amerika sendiri belum ada gacoannya.



Melalui pertimbangan yang matang maka Qualcomm melahirkan smartphone perdananya dengan nama snapdragon. Namun tentu saja Qualcomm tidak sendiri, mereka bekerjasama dengan Asus salah satu brand terkenal asal Taiwan yang sudah banyak memproduksi gadget.

Menjadi menarik karena sebenarnya smartphone saat ini kenapa build qualitynya bagus-bagus, dan performanya juga serupa? Semua karena banyaknya vendor besar yang menjual komponennya kepada brand lain, seperti kamera banyak smartphone menggunakan teknologi Sony, bahkan layar Amoled banyak menggunakan teknologi Samsung, sedangkan chipset Snapdragon masih dianggap yang terkuat.



Disini akhirnya Qualcomm yang bekerjasama dengan Asus, memberikan smartphone dengan kekuatan khusus untuk menandingi Apple. Mereka tak ingin bikin peoduk coba-coba, semua teknologi mewah yang ada di android langsung ditanam pada Smartphone for Snapdragon Insiders.

Sekilas spesifikasi yang mereka hadirkan adalah layar dengan panel AMOLED dari Samsung, menariknya berdiagonal 6,78 inci dengan resolusi Full HD Plus (1.080 x 2.448 piksel) dengan refresh rate 144 hz bisa dibilang layar ini cukup besar, tak cukup sampai disitu layar sudah dilapisi kaca pelindung Gorilla Glass Victus.



Lalu bagaimana dengan kaneranya? Tentu saja mereka memakai teknologi kamera yang sudah terkenal dimana Qualcomm menggunakan sensor Sony IMX686 beresolusi 64 MP (f/1.8), kamera ultrawide 12 MP (f/2.2), dan kamera telefoto 8 MP dengan zoom optik 3x. Hasilnya pun cukup bagus untuk kamu pecinta foto, dan bisa menggoyang Apple di Amerika.

Terlebih System-on-Chip Snapdragon 888, tentunya chip buatan terbaru dari Qualcomm sendiri. Chip itu juga disesuaikan dengan RAM tinggi sebesar 16 GB dan penyimpanan internal mencapai 512 GB. Bisa dibilang smartphone super di kelasnya, dengan batere 4000 mAh dan fast charging yang bisa mencash full hanya dengan waktu 50 menit, membuat user Amerika bisa saja beralih ke smartphone ini. Bahkan bisa saja pasar dunia juga melirik smartphone ini, karena harga yang ditawarkan juga cukup mempunyai prestise.



Harga yang ditawarkan cukup besar bagi kaum mendang mending, yaitu sebesar 1.500 dollar AS atau sekitar Rp 21,7 juta. Dan akan dipasarkan oleh Asus di bulan agustus untuk China, Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Jepang, Korea Selatan, dan India.

Kalau di Indonesia sendiri mungkin harus import, kalau di otomotif namanya CBU. Karena pasar Indonesia lebih suka dengan Xiaomi harga murah performa mewah. Jadi untuk harga Rp 20 juta keatas dimasa pandemi hanya untuk smartphone rasanya kok mubazir.



Tapi berkaca pada Apple yang punya prestise karena brand Amerika, maka bukan tak mungkin Snapdragon juga akan laku keras.

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, semoga bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik
Pic : google