nurdiansyahoemAvatar border
TS
nurdiansyahoem
Harta, Tahta, Dan Tampang yang Sempurna
Sebuah memoar



Memiliki harta yang berlimpah, mempunyai pekerjaan atau usaha yang membuat kita terlihat wah di mata semuanya dan yang terakhir adalah memiliki tampang yang sempurna adalah idaman segala manusia. Tapi jelas, tak semua seberuntung Raffi Ahmad. Contoh paling relevan yang bisa saya sebutkan. Kaya, usahanya betebaran di mana-mana, dan pastinya rupawan. Siapa coba perempuan yang tidak tergiur untuk menjadi pasangannya (mungkin ada, ordinary people saya menyebutnya). Siapa laki-laki di Indonesia ini yang tidak terbesit mau sepertinya.
Kepada saya, baru-baru ini Mang Odang juga berkata, "Jika saja aku jadi seperti Raffi Ahmad, gak bakalan, aku ikutan biro jodoh segala. Sampai bayar pula."
Di usianya yang mulai senja, menikah selain untuk menyempurnakan ibadahnya dan menyempurnakan qadarullah sebagai seorang laki-laki tapi jadi satu keharusan baginya.
"Aku tak ingin menjadi tua dan kesepian. Belum lagi pandemi yang semakin mengganas. Maut senantiasa mengintai. Aku tak ingin mati dalam kesendirian dan tak ada yang bakalan mendoakan aku."
Ya, aku paham. Doa anak-anak yang Soleh jelas akan sangat membantu perjuangan kita di alam setelah ini. Dan itu yang membuat semuanya menjadi dramatis bagi Mang Odang.
"Ibadah yang paling berat menurutmu apa?" Mang Odang melempar tanya kepada saya.
"Shalat subuh berjamaah?"
Mang Odang hening. Wajahnya merengut.
"Shalat Ashar berjamaah di Masjid?"
Mang Odang tak bersuara. Dahinya mengkerut.
"10 orang yang aku suka, 8 orang menolakku."
"Ya kan masih ada 2 orang, dong. Mana tau itu jodohmu?"
"Jodoh apaan? Yang dua justru lebih parah, tak merespon."
"Waduh. Maaf."
"Sebenarnya apa sih tujuan orang-orang itu ikutan biro jodoh? Mau nikah aja susahnya minta ampun."
"Ya gak tau. Sama sepertimu, mungkin."
Mang Odang merungut sambil memperhatikan layar handphone-nya. Tenggelam dalam keasyikan menyeleksi perempuan-perempuan yang sama-sama ikutan mencari jodoh di aplikasi biro jodoh.

Mang Odang orang baik, bertanggung jawab atas apa yang telah dia ucapkan karena laki-laki yang paling penting adalah omongan. Dia orangnya penyayang bahkan hape yang dia miliki pun sangat disayang olehnya padahal layarnya sudah retak dan bukan hal yang sulit baginya untuk manggantinya. Dia juga sabar dan tulus. Semua itu sudah dia cantumkan di biodata akun yang didaftarkannya. Saya berani jamin tidak ada kebohongan dari dirinya, bahkan foto yang dicantumkan adalah real fotonya. Kurang apalagi coba? Paling kurangnya satu, tampangnya kurang tampan walaupun sudah semaksimal mungkin dia bergaya di depan kamera, tapi tetap saja hasilnya kekurangan. Mang Odang sudah sangat-sangat-sangat berusaha.
"Ada nih, ukhty." Mang Odang tiba-tiba bersuara.
"Kenapa tu?"
"Usia gak jauh beda. Pernah menikah. Sudah ada anak. Berharap dapat orang yang baik, bertanggung jawab. Berharap orang mau menerima kekurangan dan kelebihan. Komplit deh, harapannya dia cantumkan. Rajin sholat, Rajin menabung."
"Terus terus?"
"Kusapa, dong. Aku bilang aku tertarik. Aku perkenalkan diri. Menyatakan bahwa data yang aku buat itu benar. Dan kamu tau apa yang terjadi?"
"Apa? Ngilang."
"Enggak. Ditolak dong. Padahal, sebelum ngechat, sebelum kenal sama dia, sebelum semua yang aku lakukan ke dia, aku udah nerima banget keadaan dia. Dia udah pernah gagal dalam pernikahan, udah punya anak, fotonya juga gak jelas, wujudnya juga gak jelas, kehidupannya seperti apa dan tetek bengeknya pun tak jelas, tapi aku ambil langkah menghubungi dia, mau kenal dia. Sudah serius banget. Tapi kenapa dia belum apa-apa langsung nolak?"
"Masalah selera mungkin?"
"Ya kenapa gak dibilang di awal, yang baik yang sesuai dengan selera saya misalnya?"
"Ya, gak etis lah. Sombong dibilang nanti."
"Apa gak sombong, belum tau apa-apa udah nolak aku?"
"yaahhh, jadi gak terima ditolak? Kejar, buktikan kalau kamulah orang yang dicari."
"Gak lah. Aku nikah pengen ibadah. Lillahita'ala. Kalau maksa jadi kan berubah niatnya."
"Yah semoga."

Perihal Mang Odang, saya jadi inget sebuah kisah. Tapi saya lupa siapa yang meriwayatkannya. Barangkali anda-anda semua sudah ada yang pernah mendengarnya? Dikisahkan ada seorang pramuria yang ingin bertaubat nasuha. Dia ingin ada seorang yang membimbingnya. Dia tau di suatu tempat ada yang bisa membimbingnya. Maka dengan niat dan keyakinan berangkatlah dia ke tempat itu. Di tengah perjalanan, bertemulah dia dengan seekor anjing yang sekarat karena kehausan. Tanpa menghiraukan nasibnya nanti, diberilah anjing air minum perbekalan miliknya. Dan selamatlah anjing itu dari kehausan. Kemudian dia melanjutkan perjalanan lagi. Tapi nasib baik rupanya tak berpihak kepadanya, di perjalanan perempuan itu pun harus menemui ajal karena kelelahan. Tapi beruntung dia, Allah menjanjikan surga baginya.
Sedikit banyaknya, kisah Mang Odang sebelas-duabelas dengan perempuan itu. Mang Odang orang yang baik hanya saja dia pernah salah jalan dan saat ini dia sudah kembali menemukan jalan yang seharusmya. Dan menikah adalah salah satu upaya baginya untuk menyempurnakan ibadahnya. Saya berdoa semoga Mang Odang sehat selalu, karena Penghuni Surga siapa yang tau. Tapi yang jelas dia sangat-sangat-sangat berusaha untuk itu.
"Hampir semua ukhty-ukthy ini ingin mencari pasangan yang bisa menjadi imam untuknya. Mencari pasangan yang baik, bertanggungjawab, blablabla. Tapi asli, satupun tak ada yang mau membuka buku, hanya menilai dari cover."
"Sabar."
"Bahkan ada satu ukhty yang menurut saya luar biasa. Ada biro jodoh semacam taaruf. Kan aku tertarik ya, kan. Jadi kutanya deh, taaruf seperti apa yang kamu harapkan? Kalau ada yg mau mengajak kamu taaruf, bagaimana ketentuannya? Dan perkara baik dan tanggung jawab, bagaimana caranya menilai? Pertanyaan simple bagi yang memang sudah punya tujuan. Dam yanh terjadi selanjutnya...."
"Apa?"
"Dibaca doang, dong. Kan gimana gitu rasanya."
Mang Odang terdiiam, saya pun terdiam.

"Kamu pernah gak mendengar kisah, tentang orang gila yang berteriak-teriak di pasar, AKU MENCARI TUHAN! AKU MENCARI TUHAN!?" tiba-tiba Mang Odang melempar sebuah tanya kepada saya.
Seketika mendadak semua hening.

****


Narasi: Opini pribadi.
Sumber gambar: google.com
bukhorigan
bukhorigan memberi reputasi
1
658
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.