Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

samsol...Avatar border
TS
samsol...
Muhammadiyah: Vaksin Berbayar Aneh, Aroma Bisnisnya Kuat
Muhammadiyah: Vaksin Berbayar Aneh, Aroma Bisnisnya KuatJakarta, CNN Indonesia -- Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dadang Kahmad mengkritik langkah program vaksinasi berbayar atau Gotong Royong bagi masyarakat.
Ia menilai langkah tersebut sebagai kebijakan yang aneh dan dikhawatirkan menghambat program vaksinasi yang tengah berjalan saat ini.

"Betul aneh. Yang gratis saja banyak yang tidak mau, apalagi berbayar. Dikhawatirkan menghambat program vaksinasi nasional," kata Dadang kepada CNNIndonesia.com, Senin (12/7).

Tak hanya itu, Dadang khawatir program tersebut menimbulkan anggapan miring di tengah masyarakat terkait keampuhan vaksin. Menurutnya, akan banyak masyarakat yang menilai vaksin yang gratis kurang ampuh ketimbang yang berbayar.

"Akan timbul anggapan yang berbayar vaksinnya ampuh, yang gratis kurang ampuh," ujarnya.

Melihat itu, Dadang berharap pemerintah bisa mencabut aturan vaksinasi berbayar tersebut. Ia juga meminta agar vaksinasi diberikan gratis secara keseluruhan kepada masyarakat tanpa pandang bulu.

"Sebaiknya vaksinasi diperluas dan dipermudah agar bisa diakses masyarakat luas dan tidak protokoler," kata dia.

Senada, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengaku sulit memahami kebijakan pemerintah tentang vaksin berbayar. Ia menilai kebijakan tersebut sekadar ada kepentingan bisnis.

"Aroma bisnisnya sangat kuat," ujarnya.

Abdul menilai banyaknya masyarakat yang belum tervaksin karena berbagai kendala teknis dan birokrasi. Bukan sebaliknya justru menyalahkan masyarakat yang enggan divaksin.

"Akan lebih baik dan bijak kalau Pemerintah memaksimalkan pencapaian target vaksinasi bagi seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.

Diketahui, harga pembelian vaksin dengan skema gotong royong individu ditetapkan sebesar Rp321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp117.910 per dosis.

Pemerintah mengklaim penyediaan layanan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19.

Vaksin itu rencananya akan dijual di gerai milik Kimia Farma mulai Senin (12/7). Namun, PT Kimia Farma (Persero) Tbk memutuskan menunda penyelenggaraan vaksin berbayar untuk hari ini. Penundaan dilakukan karena besarnya animo dan pertanyaan yang masuk ke Kimia Farma.

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...bisnisnya-kuat

Kita masih berpikir bahwa keuangan Indonesia baik2 saja kahemoticon-Cool

Kita masih berpikir bahwa kita negara kaya raya ...emoticon-Cool

Bangun dong.....

Ekonomi bangsa ini skrg empot2an dan dgn adanya vaksin berbayar bisa sedikit memberi napas pemerintah.
Toh vaksin berbayar tidak di paksakan.
Mau syukur....kagak mau yaa udah.
Toh gratis pun di kebut.
Nggak ada salah memakai banyak jalan tuk mencapai targetemoticon-Cool
chatcare
xneakerz
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.3K
28
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.