Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

khu.lungAvatar border
TS
khu.lung
Abdillah Toha, Pendukung Setia Jokowi yang Gerah dengan Lingkaran Presiden
Jakarta -

Salah satu pendiri PAN, Abdillah Toha, mengaku gerah terhadap lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi). Abdillah Toha adalah pendukung Presiden Jokowi dan salah satu gerakan yang paling diingat ketika Pilpres 2019 adalah saat berseteru dengan Amien Rais.

Dirangkum detikcom, Jumat (9/7/2021), ketika Pilpres 2019 tengah panas-panasnya, PAN bergejolak. Dimulai dari sejumlah kader PAN di daerah yang membelot mendukung Presiden Jokowi, sejumlah pendiri PAN bermanuver menulis surat terbuka meminta Amien Rais mundur. PAN pada 2019 mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Surat terbuka tertanggal 26 Desember 2018 mencantumkan lima nama pendiri dan penggagas PAN, yakni Abdillah Toha, Albert Hasibuan, Goenawan Mohamad, Toeti Heraty, dan Zumrotin, meminta Amien Rais mundur. Goenawan Mohamad membenarkan surat tersebut ditulis dan ditandatangani kelimanya.

Iya benar. Yang menulis Pak Abdillah Toha. Kami semua menandatangani," ujar Goenawan saat dimintai konfirmasi.

Kelima pendiri PAN tersebut mengatakan surat dibuat setelah memperhatikan perkembangan kehidupan politik di Indonesia. Khususnya kiprah Amien Rais bersama PAN ataupun secara personal.

"Kami sebagai bagian dari penggagas dan pendiri PAN merasa bertanggung jawab dan berkewajiban membuat pernyataan bersama di bawah ini demi mengingatkan akan komitmen bersama kita pada saat awal pendirian partai," demikian tulis surat terbuka tersebut.


Abdillah Toha berbicara alasan meminta Amien Rais mundur dari PAN. Dia menjawab tudingan PAN merasa dikerjai dengan langkah para pendiri ini.

"Itu terserah interpretasi mereka, saya tidak ada maksud ke situ, sama sekali tidak ada maksud ke situ (mengerjai PAN). Kalau mereka mau lihatnya begitu, berarti ada yang nggak beres di dalam partai," kata Abdillah kepada wartawan, Kamis (27/12/2018).

Abdillah telah tegas membantah dirinya bermaksud mengerjai PAN lewat surat permintaan agar Amien Rais mundur. Dan jika PAN merasa dikerjai, Abdillah menganggap PAN memang sedang bermasalah di internal. Apa masalahnya?

"Loh nggak tahu saya. Kalau mereka melihatnya begitu, berarti ada kesadaran di mereka barangkali ada yang tidak beres di dalam partai. Saya tidak tahu apa," ujar dia.
Baca juga:
Pendiri PAN: Amien Rais Dulu Idealis, Sekarang Jadi Harimau

Waketum PAN Viva Yoga Mauladi saat itu menuding lima pendiri PAN yang mendesak Amien Rais mundur dari partai ialah orang-orang pro-Jokowi. Pilihan politik berbeda itulah yang diduga menjadi pemicu kelima orang tersebut mendesak Amien mundur.

Abdillah Toha menjawab. Dia menyebut permintaan agar Amien Rais mundur tak terkait dengan pilihan politiknya.

"Loh, kalau kita umpamanya, andaikata itu benar kita mendukung Pak Jokowi, saya tidak mengatakan iya atau tidak, saya nggak mau kampanyelah, andaikata itu benar, apa kalau ada orang mendukung salah satu capres terus harus ditutup mulutnya? Itu tidak ada hubungannya dengan itu sama sekali," tegas Abdillah kepada wartawan.
Gerah terhadap Lingkaran Jokowi

Meski mendukung Jokowi, Abdillah Toha kini merasa gelisah terhadap lingkaran presiden. Abdillah Toha menyampaikan melalui akun Twitternya bahwa kondisi Indonesia saat ini tidak baik-baik saja. Dia menyebut beberapa sektor bermasalah.

"Bapak Presiden Jokowi yang saya hormati. Tes seorang pemimpin adalah pada masa krisis. Kita sedang menghadapi multikrisis dan belum tampak tanda mereda. Pandemi makin mengganas, ekonomi merosot, penegakan hukum gagal, fiskal terancam bangkrut, rakyat kecil menderita, sementara itu..." tulis Abdillah dalam akun Twitternya, Jumat (9/7/2021).

Dalam sambungan cuitannya, Abdillah Toha menyebut Presiden Jokowi dikelilingi oleh orang-orang yang bermasalah. Mulai staf tak kompeten hingga buzzer yang menjerumuskan.

Pria kelahiran Surakarta, 79 tahun lalu, yang juga mantan anggota DPR itu memberi contoh dalam kasus vonis jaksa Pinangki Sirna Malasari. Pinangki, yang terbukti menerima suap dari Djoko Tjandra, awalnya divonis 10 tahun penjara di pengadilan negeri, namun lolos banding di Pengadilan Tinggi Jakarta dan hanya divonis 4 tahun penjara. Sampai saat ini, Kejaksaan Agung tidak mengajukan kasasi atas putusan tersebut.

"....bapak dikelilingi oleh staf yang tidak kompeten, oligarki yang rakus, politisi korup dan sudah mulai kampanye pilpres, KPK dan hukum yang gembos, komunikasi yang buruk, buzzer yang menjerumuskan, dan lain-lain," katanya.

https://news.detik.com/berita/d-5636...ran-presiden/2

Pada akhirnya bapak akan berhadapan dengan buzzer yang menjerumuskan karena idealisme bapak emoticon-Berduka (S)
jawaban1
judogal
clcyep
clcyep dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1K
16
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.