Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

indoheadlinesAvatar border
TS
indoheadlines
RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah ke Bawah, Ini Respons Istana
JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Istana Kepresidenan angkat bicara soal laporan Bank Dunia (World Bank) yang menyebut bahwa Indonesia turun kelas menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah.

Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan, pihaknya bakal mempelajari laporan tersebut.

"Pemerintah mempelajari dengan seksama laporan tersebut," kata Fadjroel kepada Kompas.com, Kamis (8/7/2021).

Kendati turun kelas, Fadjroel menyebut, pemerintah tetap optimistis pertumbuhan ekonomi di kuartal ke-II tahun ini tetap tumbuh positif.

Keyakinan itu didasari dari pertumbuhan ekonomi kuartal I tahun 2021 yang cenderung mengarah ke angka positif yakni minus 0,74 persen.

Sekalipun kondisi Covid-19 di Tanah Air tengah mengalami perburukan, kata Fadjroel, Presiden Joko Widodo hingga kini tetap percaya diri ekonomi RI bakal membaik.


Sampai saat ini Presiden Jokowi masih menetapkan pertumbuhan ekonomi sekitar 5-7 persen pada 2021," ujarnya.

Baca juga: Indonesia Jadi Negara Berpenghasilan Menengah ke Bawah, Bagaimana Dampaknya Terhadap Investasi?

Fadjroel mengatakan, upaya pemulihan di masa pandemi dilakukan pemerintah melalui tiga strategi yakni di bidang kesehatan, perlindungan sosial, dan bantuan untuk UMKM,

"(Diharapkan) akan mendorong pertumbuhan ekonomi 5-7 persen pada 2021 dan berbuah kesejahteraan sosial-ekonomi seperti sebelumnya," kata dia.

Sebelumnya, dalam laporan Bank Dunia disebutkan, Indonesia turun kelas menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah berdasarkan data pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita pada tahun 2020.


Padahal, di tahun sebelumnya, RI masuk dalam kategori negara berpendapatan menengah tinggi.

Artinya, Indonesia hanya mampu mempertahankan posisi sebagai negara berpendapatan menengah tinggi dalam waktu satu tahun.

Dikutip dari keterangan tertulis Bank Dunia, data yang diperbarui setiap tanggal 1 Juli tersebut menunjukkan, GNI per kapita Indonesia di tahun 2020 turun menjadi 3.870 dollar AS dari yang sebelumnya 4.050 dollar AS di tahun 2019 lalu.


Menurut Bank Dunia, Indonesia turun kelas dari negara berpenghasilan menengah tinggi menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah akibat dampak dari pandemi Covid-19.

Sehingga, penghasilan masyarakat pun turun tertekan lantaran kebijakan yang mengharuskan masyarakat untuk lebih banyak di rumah sebagai konsekuensi angka penularan virus.




sumber

Terlalu mengandalkan sektor pariwisata. Ditambah salah penanganan covid sedari awal, sehingga recovery-nya susah.
jerrystreamer1
nomorelies
nomorelies dan jerrystreamer1 memberi reputasi
2
1.5K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.