Hidup memang harus kreatif agar kebutuhan tercukupi. Apalagi di masa pandemi seperti ini, semuanya serba terbatas. Bernapas pun tidak lega karena dibatasi oleh masker. Ruang gerak yang ingin kemana pun tak bisa leluasa. Selalu ada sekat dan bayang-bayang virus covid yang terus mengintai. Memang di rumah saja adalah salah cara agar tidak terpapar yang namanya virus corona yang semakin menggila ini.

Namun, dengan meminimalisir untuk keluar rumah tentunya yang sangat berat dirasakan adalah dalam segi pemenuhan logistik. Karena tidak ada pendapatan yang masuk selama di rumah saja padahal perut harus tetap diisi.

Berbagai cara kreatif dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan terutama lauk sayur selama di-lockdown. Pekarangan rumah menjadi salah satu lahan untuk bisa mencukupi kebutuhan lauk terutama sayur mayur. Sebetulnya menanam sayuran tidak membutuhkan pekarangan yang harus luas, Gansist bisa memanfaatkan kaleng, botol bekas untuk dijadikan polibag/pot.

sumber

Selain ditanam di dalam pot Gansist juga bisa menanam sayuran dengan media tanam air atau sering disebut hidroponik yakni dengan memanfaatkan pipa paralon yang bertingkat-tingkat sehingga hemat tempat.



Bercocok tanam memang dibutuhkan daya kreatifitas yang tinggi agar dapat menghasilkan secara maksimal meskipun dengan lahan yang minimum. Kreativitas bercocok tanam yang sempat viral yakni menanam sayuran di pemakaman.

Menurut aku, ini ide yang kreatif dan luar biasa dari seorang juru kunci makam (penjaga makam) yang memanfaatkan lahan pekuburan dijadikan lahan menanam sayuran. Biasanya, orang yang terjepit oleh keadaan (pandemi covid) akan memunculkan ide yang brilian. Dari pada ditanami rumput yang biasanya dijadikan makanan ternak kini diubah ditanami sayur sehingga bisa untuk mencukupi kebutuhan lauk di rumah.



Memang area pekuburan seringnya tidak ada pohon tinggi sehingga lahannya cocok banget untuk ditanami sayuran. Bisa ditanam terong, cabai, kubis, kacang tanah, dll yang masa panennya tidak membutuhkan waktu yang lama. Menurut aku, saat dimasak rasanya akan sama saja, tidak ada yang berbeda dengan sayuran yang ditanam di sawah atau kebun.

Bagi, Gansist yang orang tuanya memiliki profesi sebagai penjaga makam/juru kunci makam tidak ada salahnya mempraktikkan ide kreatif tersebut. Namun, tidak asal tanam, ya, harus seijin ahli waris atau seijin warga masyarakat bila di TPU.

Sekian thread dari aku. Semoga bermanfaat dan terimakasih.


Referensi: 1