Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rs2006Avatar border
TS
rs2006
Pesta Akbar Partai Komunis, Xi Jinping Beri Pesan buat Dunia : Musuh China Minggir!
NEWS - Tommy Sorongan, CNBC Indonesia 03 July 2021 12:40


Foto: Presiden Tiongkok Xi Jinping ditampilkan di layar saat para penari menari di pertunjukan gala menjelang peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis Tiongkok di Beijing pada Senin, 28 Juni 2021. (AP/Ng Han Guan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Partai Komunis China telah mengadakan sebuah hajatan besar pada Kamis (1/7/2021). Hajatan itu diadakan untuk merayakan 100 tahun berdirinya partai yang menguasai Negeri Tirai Bambu itu.

Dalam momen itu, Presiden China yang juga pimpinan Partai Komunis, Xi Jinping, memberikan beberapa pesan. Pidatonya diawali dengan menyebut bahwa rakyat China telah berhasil melakukan beberapa terobosan terhadap apa yang disebut "dunia lama".

"Rakyat China tidak hanya pandai menghancurkan dunia lama, mereka juga telah menciptakan dunia baru," kata Xi, yang saat ini menjadi salah satu manusia terkuat sejagat.

"Hanya sosialisme yang bisa menyelamatkan China."

Kemudian ia mulai meningkatkan pesannya kepada dunia internasional. Ia mengatakan bahwa siapapun yang berani bermain api dengan China akan merasakan ganjaran yang sangat berat.

"Rakyat China tidak akan pernah membiarkan kekuatan asing menggertak, menindas, atau memperbudak kami," sebutnya yang disambut tepuk tangan meriah para hadirin

"Siapa pun yang ingin melakukannya akan menghadapi pertumpahan darah di depan Tembok Besar baja yang dibangun oleh lebih dari 1,4 miliar orang China."

Kemudian, figur 68 tahun itu mulai menyebut beberapa isu spesifik seperti Taiwan. Ia menyebut bahwa kemerdekaan Taiwan adalah hal yang harus dihindari dan dicegah.

"Semua putra dan putri China, termasuk rekan senegaranya di kedua sisi Selat Taiwan, harus bekerja sama dan bergerak maju dalam solidaritas, dengan tegas menghancurkan plot 'kemerdekaan Taiwan'," katanya.

Sementara itu, dalam isu Hong Kong dan Makau, Xi mengatakan stabilitas sosial mereka akan terjamin namun tanpa melupakan isu kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan China.

"Kami akan tetap setia pada semangat prinsip 'Satu Negara, Dua Sistem', di mana rakyat Hong Kong mengelola Hong Kong, dan rakyat Makau mengelola Makau, keduanya dengan otonomi tingkat tinggi," pungkasnya.

Setelah itu, ia menegaskan kembali komitmennya untuk mengembangkan kekuatan militer China.

"Kita harus mempercepat modernisasi pertahanan nasional dan angkatan bersenjata," tegas Xi, yang juga ketua Komisi Militer Pusat yang mengendalikan angkatan bersenjata negara itu.

Terakhir, ia mengakhiri pidatonya dengan pernyataan bahwa Partai Komunis dan rakyat China akan terus bersama-sama berjuang untuk mencegah segala macam skenario yang diarahkan untuk melemahkan negara.

"Lebih dari 95 juta anggota partai dan lebih dari 1,4 miliar orang China tidak akan pernah membiarkan skenario seperti itu terjadi," tutupnya.





Pada kesempatan itu, Presiden China Xi Jinping menegaskan tekad negeri itu untuk melawan tekanan asing. Beijing, kata dia, tak akan mengizinkan kekuatan asing menggertak bahkan mengancam serangan balasan.

"(China tidak akan menerima) 'khotbah suci' dari mereka yang merasa memiliki hak untuk menceramahi kita," kata Xi dikutip CNBC Indonesia, dikutip Jumat (2/7/2021).

Meski tak menyebut negara mana, China selama ini bersitegang dengan Amerika Serikat (AS).


Ia menegaskan negara-negara yang menyerang China akan mendapat balasan. "(Mereka) akan menemukan diri tertabrak tembok besar China yang ditempa oleh lebih dari 1,4 miliar orang," ujarnya.



Xi Jinping menyebut satu abad lalu, China memang 'layu di mata dunia. Namun citra itu berbeda saat ini.

"Citra yang dihadirkannya kepada dunia adalah salah satu bangsa yang berkembang, yang maju dengan momentum yang tak terhentikan menuju peremajaan."


China bersitegang dengan Barat terkait Hong Kong, Xinjiang dan asal usul virus corona. Di kawasan, ketegangan muncul dengan negara ASEAN terkait Laut China Selatan (LCS), di mana China mengklaim 90% wilayah itu teritorinya meski ditepis PBB.


Sementara itu, ekonomi China melonjak signifikan pada kuartal pertama (Q1) 2021. Biro Statistik Nasional China mencatat ekonomi tumbuh 18,3% (yoy).


Kasus corona yang makin merosot membuat permintaan yang lebih kuat dari dalam dan luar negeri. Upaya penanganan virus corona yang ketat dan dukungan pemerintah juga membuat bisnis bergeliat.

Meski demikian, pencapaian triwulan pertama 2021 ini, masih di bawah ekspektasi sejumlah analis yang disurvei Reuters, 19%. Sebelumnya di Q4 2020, PDB China tercatat 6,5%.



SUMUR
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...pesan-ke-dunia

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...-mewah-sejagad
tepsuzot
anton2019827
anton2019827 dan tepsuzot memberi reputasi
2
810
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.2KThread11KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.