Lonjakan pasien Covid-19 sampai saat ini tidak dapat dihentikan dikarenakan varian virus baru yang dikabarkan cepat sekali menyebar. Koalisi warga lapor Covid-19 pun kesulitan mencari rujukan rumah sakit bagi pasien karena rumah sakit sudah tidak mampu menampung pasien lebih banyak.

Sulitnya mencari fasilitas kesehatan yang memadai membuat sejumlah warga beralih untuk mencari obat yang bisa menangani virus ini. Hal tersebut dapat terjadi bersamaan dengan beredarnya pesan berantai berisi informasi terkait resep obat untuk pasien Covid-19.

Pesan yang berisi informasi terkait resep obat-obatan tersebut dianjurkan bagi pasien Covid-19 dengan kondisi yang tidak terlalu parah. Selain itu, terdapat daftar obat yang dapat dibeli oleh warga di apotek terdekat lengkap dengan dosis dan waktu konsumsinya.

Berikut ini narasi lengkapnya. 


Sumber Foto: Suara.com.

"Kalau ada yg kena covid tidak perlu panik dan tidak harus ke RS kalau memang tidak terlalu parah sesak napas sampai perlu ICU dan ventilator, karena saat ini RS khusus covid semua penuh. Bisa diobati sendiri, obat di RS untuk pasien covid seperti ini:
- Antibiotik:
azitromycin atau zitrothromax 500 mg diminum 10 hari
- Antivirus:
fluvir 75
Anti batuk dan kluarin dahak:
fluimucil 200mg
- Anti radang:
Dexamethasone 0,5
- Turun panas:
Paracetamol, sanmol
- jgn panik dan Stress.
Untuk jaga imun diatas 55 thn
Tetap hrs minum multi vitamin C 1000 mg .
D 5000 Iu .
E 400 Iu .
Zinc zat (besi )dan usahakan berjemur matahari pagi hari setidaknya 15 menit.
Lianghua sangat bagus untuk membantu meredakan gejala spt batuk dan sesak napas diminum 3×4 kapsul sehari”
Silahkan dishare ke semua yg membutuhkan semoga dapat membantu dan cepat sembuh".

Lantas, benarkah klaim resep tersebut dapat mengobati pasien Covid-19?

Hansip Hoax telah melakukan penelusuran terkait resep obat untuk Pasien Covid-19 tersebut melalui situs Kompas.com.

Berdasarkan penelusuran, pesan tersebut merupakan informasi menyesatkan yang ternyata sudah beredar sejak akhir 2020. Melansir dari pemberitaan Kompas.com pada 30 Desember 2020 lalu, dijelaskan bahwa pemakaian obat tidak bisa sembarang.

Dokter umum sekaligus kandidat PhD di Medical Science Kobe University, Adam Prabata menyebutkan bahwa obat-obatan tersebut memiliki efek samping pada pengguna jika tidak dikonsultasikan kepada dokter.

Terdapat efek samping yang bisa ditimbulkan apabila mengonsumsi obat-obatan tersebut secara sembarangan seperti gangguan pada pencernaan, liver, ginjal hingga jantung.

Jadi kesimpulannya Gan, berdasarkan pemeriksaan fakta yang dilakukan Hansip Hoax menyatakan resep obat pasien Covid-19 yang beredar dalam pesan berantai tersebut merupakan informasi tidak benar alias Hoax.

Sebarkan ya informasi dan klarifikasi ini ke rekan dan keluarga kalian agar terhindar dari hoax yang menyesatkan.