Dalam hidup ini tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana kehidupan kita di hari esok. Bagaimana kehidupan pernikahan kita? Mungkinkah langgeng sampai tua atau malah kandas di tengah jalan?

Selain perceraian, maut juga menjadi salah satu penyebab kita berpisah dengan pasangan. Mengubah status kita menjadi seorang janda atau duda.

Hingga sampai saat ini sosok seorang janda dan single moms yang sangat aku kagumi dan aku hormati adalah ibuku sendiri.

Beliau adalah perempuan tertangguh, kuat serta tersabar yang pernah aku temui. Perjuangannya sangat luar biasa dan tak akan pernah kami — anak-anaknya— bisa membalasnya.

Disaat para buah hatinya lagi butuh-butuhnya figur seorang ayah, takdir Allah berkata lain. Ayahku meninggal di saat kami anak-anaknya masih sangat perlu bimbingan beliau, aku sendiri waktu itu masih berusia 1,5 tahun, sedangkan saudara tertuaku masih duduk di bangku SMP.

Menjadi seorang janda sekaligus orang tua tunggal sungguh tidaklah mudah, perlu perjuangan yang besar, kesabaran yang tak berujung serta kekuatan yang berlipat. Itu yang aku lihat dari ibuku saat aku sudah beranjak remaja dan bisa berpikir sedikit dewasa.

Ibu berjuang sendirian membesarkan kami ke 7 anak-anaknya, mulai dari biaya sekolah hingga kami menimba ilmu di pesantren. Ibu menjadi tulang punggung keluarga seorang diri serta memiliki peran ganda, yaitu seorang ibu sekaligus ayah untuk kami anak-anaknya.


ibu dan nenek
sumber: dok.pri

Semenjak ayah meninggal, ibu yang dulunya tinggal di rumah ayah(tinggal bersama mertua) memilih kembali ke kampung tempat kelahiran ibu. Di kampung kami tinggal bersama nenek, nenek juga seorang janda yang dari dulu bekerja sebagai petani. Di kampung, ibu mengais rezeki dengan beternak bebek telur dan ayam kampung.

Agar bebek cepat bertelur bebek-bebek itu dikasih makan bekicot, telur-telur bebek itu tidak dijual tapi ditukar dengan beras untuk makan kami sehari-hari. Sedangkan lauk pauknya memetik di kebun nenek.

Usaha itu berlanjut hingga aku berusia 5 tahun, tapi kemudian ibu beralih mencari rizki dengan membuka toko sembako. Semua bebek dan ayamnya dijual untuk modal awal.

Saat aku telah dewasa ibu sering bercerita tentang perjalanan kehidupan beliau dulu, agar aku bisa memetik pelajaran dari hal tersebut.

Menurut cerita ibu, saat membuka toko sembako itu banyak suka duka yang dilalui oleh beliau. Beberapa orang ada yang curang dengan berhutang dan kemudian menghilang tanpa jejak, meninggalkan hutangnya. Persaingan yang tidak sehat serta fitnah, tapi Alhamdulillah ibuku bisa melalui ujian tersebut dan kehidupan kami semakin membaik. Masa itu saudara-saudaraku yang lain sudah masuk ke pesantren, tinggal aku dan mbakku di rumah.


sumber: gambar

Sejak membuka toko sembako ibu lebih banyak waktu di rumah mengajariku mengaji dan membaca serta menulis, karena tidak lagi mencari bekicot.

Toko sembako itu bertahan hingga aku masuk pesantren, tapi persaingan semakin padat, pembeli semakin sepi karena banyak pilihan toko. Namun, yang namanya rezeki tidak akan tertukar, ya.

Saat itu ada seorang guru dari SMA negeri yang ada di kampungku datang ke rumah, menawarkan pekerjaan sebagai tukang bersih-bersih/kebun sekalian berjualan di kantin sekolah tersebut.

Alhamdulillah, meski gajinya tidak seberapa tapi penghasilan berjualan di kantin sekolah itu bisa menutupi biayaku dalam menimba ilmu di pesantren hingga lulus. Serta membiayai pernikahan kakak-kakakku yang sudah lebih dulu lulus pesantren dan bertemu jodohnya.


sumber: gambar

Perjuangan ibuku sebagai orang tua tunggal itu tidaklah mudah, penuh liku serta cemoohan. Tidak sedikit pula yang meremehkan pekerjaan ibu, menganggap ibu sebagai babu dan tidak menghargainya. Tapi ibuku tidak pernah menanggapi semua itu, yang terpenting bagi ibu adalah kebutuhan anak-anaknya terpenuhi, anaknya dapat menimba ilmu dengan tenang.

Bagiku, Ibu adalah #ThePowerofSingleParent, perempuan yang sangat luar biasa, luar biasa sabar, luar biasa kuat, luar biasa tangguh dan luar biasa ta'at sebagai seorang hamba Allah.

Bagiku, ibu adalah orang yang paling berjasa dalam kehidupanku, sosok teladan dalam perjalanan hidupku kedepannya.

Terima kasih banyak ibu atas semua cinta kasihmu.


@istijabah