Parkir sembarangan di pinggir jalan atau di bahu jalan adalah salah satu larangan yang tidak boleh dilakukan oleh para pengendara karena dapat mengganggu fasilitas publik baik mengganggu lalu lintas kendaraan atau pengguna jalan.
Bagi pelanggar larangan ini dapat dikenakan sanksi derek kendaraan oleh petugas dinas perhubungan atau dikenakan denda sesuai sanksi yang berlaku.

Meskipun peraturan ini telah ada sejak lama bahkan juga diperingatkan dengan adanya rambu-rambu larangan parkir, namun pelanggaran parkir liar ini masih menjadi masalah yang tak kunjung selesai GanSis. Biasanya di tempat-tempat ramai atau di tempat wisata akan lebih banyak pengendara kendaraan yang memilih parkir di bahu jalan atau di tempat yang dilarang untuk parkir sebab beberapa alasan.

Salah satu alasan para pemilik kendaraan enggan parkir pada tempat yang telah disediakan biasanya selain karena berbayar adalah karena padat dan susah keluar GanSis, sebab itulah mereka akan lebih memilih memarkirkan kendaraannya di bahu jalan yang menurut mereka bebas dan mudah keluar sewaktu-waktu.

Seperti yang telah ane jelaskan GanSis, memarkir kendaraan sembarangan beresiko untuk mendapatkan sanksi hukum dari peraturan yang berlaku GanSis.

Dinas perhubungan mempunyai hak dan juga kewajiban untuk menertibkan kendaraan-kendaraan yang melanggar peraturan karena parkir di tempat yang dilarang.
Biasanya dinas terkait akan menderek dan mengamankan kendaraan yang melanggar peraturan ke kantor dinas terdekat dari tempat lokasi pengamanan kendaraan.

Kendaraan yang diderek dan diamankan ini dapat diambil kembali oleh sang pemilik setelah memberikan keterangan, menerima sanksi denda dan juga menandatangani perjanjian untuk tidak mengulangi tindakan serupa karena akan ada sanksi yang lebih berat yang dapat menjerat yaitu 6 bulan kurungan atau denda 50 juta.

Dalam penegakan sanksi hukum oleh dinas perhubungan kepada para pengendara yang melakukan parkir liar, tentu saja sangat beragam GanSis.
Ada yang marah dan tidak terima, memaki-maki petugas dengan makian kejam, mengaku-ngaku saudara pejabat atau DPR, dan bahkan ada juga yang menangis menjadi-jadi karena tidak ingin kendaraannya diamankan atau diderek.

Salah satu kejadian yang tengah viral adalah rekaman video seorang pria paruh baya yang menangis histeris saat melihat mobilnya akan diderek oleh petugas sebab parkir di bahu jalan.

Bapak ini berusaha menahan petugas agar tidak menderek mobil miliknya dengan duduk di belakang mobil sembari memegangi mobil dan menangis menjadi-jadi.

Tentu saja ekspresi dan respon bapak pemilik mobil saat terkena sanksi ini menyita perhatian netizen, sebab terlihat dibuat-buat dan tidak natural.
Bapak pelanggar aturan parkir ini juga berusaha menjelaskan kepada pihak petugas yang hendak menderek kendaraannya, bahwa dia sengaja parkir di bahu jalan karena kebelet dan harus turun dari mobil.

Seperti apa kronologis kejadiannya?
Lihat videonya di bawah ini!

Peraturan tetaplah peraturan, apapun alasannya saat seseorang dengan sengaja melanggar sesuatu yang sudah jelas-jelas dilarang tentu saja dianggap menentang hukum GanSis, begitupun dalam kondisi ini dimana pelaku mengaku bahwa dia kebelet harus keluar dari dalam mobil.

Jika memang pria tersebut kebelet buang air kecil atau air besar maka diwajibkan untuk memarkir kendaraan pada tempat-tempat parkir legal atau resmi terdekat agar kendaraan tidak menggangu aktifitas umum atau menjadi incaran para pelaku tindak kejahatan.

Setiap aturan yang dibuat tentu mempunyai manfaat ya GanSis, begitupun dengan aturan untuk tidak parkir sembarangan.

Mudah-mudahan kejadian ini daoat kita semua jadikan pelajaran agar tidak ada kesalahan seruoat ke depannya.

Terima kasih telah singgah dan sampai jumpa di thread ane yang lain.