Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sintamustikaAvatar border
TS
sintamustika
Tangis Pilu Mariana

Sebut namaku Mariana, atau orang lebih akrab dengan panggilan mbak Ana. Aku tinggal di salah satu desa pelosok yang ada dikotaku, jarak antara rumah dengan kota cukup jauh! Bisa memakan waktu 1 jam diperjalanan dengan mengendarai sepeda motor.

Malam itu suasana sedang tak tenang, membuatku panik dan gelisah yang meradang. Pandanganku cukup tajam ke arah pria yang membuat amarahku semakin dalam.

-Flashback-
"mas, pundakku sakit.. seharian tadi nyeterika"sambil mengeluh memegang pundak.

"tadi tukang pijit disini kok gak mau sekalian, kok sukanya ngerepotin aku" sambil sibuk bermain hapenya

"oalah, lah wong uangnya tinggal 50rb, kan ya eman. Mending buat belanja besok. Aku ya mung minta tolong di pijet sebentar" sambil terus memegang pundaknya disambi tiduran, berharap suaminya perhatian kali ini.

"..." suaminya tak merespon apapun keluhan mbak ana kala itu.


Sekejab mbak Ana murka, mengeluarkan seluruh amarahnya lewat air mata. Sisi buruk mbak Ana mulai menggerogoti pikirannya, jiwanya seakan melayang terbawa suasana. Ia seakan dihantui pikiran jahat ingin mencabik cabik muka suaminya yang sedang tertidur pulas disampingnya.

Namun sisi baik Mbak Ana mendukungnya untuk tetap tenang menanggapi ini semua, sorot matanya beralih kesamping memandang anaknya. Ia tak akan melukai suaminya karena hal sepele, ia terus merintih menahan sakit pundaknya sampil menangis sejadi jadinya.

Pikirannya seketika kembali 10 tahun silam, dimana ia menyaksikan orang tuanya bertengkar hebat didepan matanya.

Mbak Ana sudah mengalami masa sulit sejak ia duduk dibangku SMA. Orang tuanya bercerai dan meninggalkannya bersama neneknya. Namun sayang satu tahun setelahnya neneknya meninggal karena penyakit Asma.


Sambil menangis, ia berkata dalam hatinya : "aku ini menikah butuh rasa cinta, perhatian dan kasih sayang, bukan abaian dan siksaan"

Disela ia menangis sejadi jadinya, anaknya menangis memanggilnya.

"ibukk...ibukk.."

Suaminya seketika bangun dan menenangkan anaknya, (Suami mbak Ana ini type laki laki penyayang, namun hanya sayang kepada anaknya. Ia mengabaikan istrinya begitu saja setelah memiliki anak)

"dek anaknya nangis, minta susu! Wes talah nggausah nangisin hal ngga penting"

Mbak Ana seketika sadar, bahwa pikiran jahatnya sudah membuatnya larut dalam kesedihan. Ia menggendong anaknya keluar mencari udara segar sambil menyusui anaknya.

Saat anaknya terlelap dalam dekapannya, ia kembali ke kamar untuk menidurkan anaknya. Ia tersadar rasa capeknya hilang saat melihat melihat anaknya yang nyenyak dalam tidurnya. Bahkan beban yang ia rasakan hari itu tiba tiba hilang. Ia kembali memeluk anaknya dan tertidur, membayangkan akan hari indah di esok pagi.


Pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita ini "seseorang yang memiliki masa kelam, seharusnya memiliki masa depan yang menyenangkan. Terlebih ia sudah mengorbankan banyak waktu untuk banyak orang. Sebagai manusia harusnya kita sadar akan penderitaan orang disekitar kita. Dalam kondisi apapun kasih sayang sangat dibutuhkan.

Kita juga diwajibkan mengontrol emosi, supaya jiwa jahat yang tertanam dalam diri ini tak bisa menggerogoti. Digantikan dengan jiwa baik yang selalu sabar dan berserah diri.

Terima kasih sudah mampir di thread ini, jangan lupa bahagia hari ini.


Sumber Gambar Google
gambar hanya ilustrasi semata
Referensi Pribadi.
key.99
aaawancuzcuz780
anton2019827
anton2019827 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.4K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.