Halo kaskuser, jumpa lagi dengan ane di forum kaskus ini tentu dengan topik, berita, atau pendapat yang bermanfaat dan menghibur. Nah kali ini ane mau membahas sebuah topik yang agak serem sih dan ane akui ini lebih serem ketimbang nonton film Horor, yaitu tentang aksi bunuh diri dengan meninggalkan sebuah surat.
Kadang memang perlu diakui hidup gak sejalan seperti apa yang kita mau, kadang memang menyebalkan kadang juga menyenangkan, dua variabel itu adalah hidup itu sendiri, jika misal hanya menjalani satu variabel kayak nya ada yang salah deh dengan hidup itu sendiri. Termasuk masalah, kita tak bisa memungkiri itu bray.
Dan Masalah gak bisa di nego mau ente orang alim atau orang gak baik, tidak ada manusia yang memiliki hak istimewa atas masalah yang bakal kita hadapi di dunia ini. Maksud nya apa keistimewaan apa ente miliki sehingga berhak tidak mendapat masalah selama hidup.
Dan bunuh diri bukan lah solusi untuk menyesaikan masalah, mereka yang bunuh diri dan menulis surat untuk orang yang ditinggalkan sebenarnya adalah orang yang tidak menemukan sebuah solusi atas masalah apa yang di hadapi.
Dan ane cukup sayang dengan orang-orang yang melakukan tindak bunuh diri dengan meninggalkan sebuah surat, dan dibawah ini adalah surat-surat yang ditulis tepat sebelum aski bunuh diri dilakukan. Cekidot:
Quote:
1. Surat Cinta Mati ke Mantan
Surat ini di buat oleh seorang perempuan berinisial FM yang masih berumur 17 tahun asal To' kaluku, Kelurahan Bombongan Kecamatan Makale Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Yang bunuh diri dengan cara gantung diri di sebuah pohon jambu, Lantaran diputus pacarnya.
Ada banyak pelajaran sih yang kita bisa petik disini bray, ada beberapa alasan mengapa sesuatu itu tidak seperti apa yang kita inginkan terkait soal cinta, semesta itu bakal menyeleksi siapa yang tepat dan tidak tepat bagi orang-orang yang bakal tinggal dihidup kita.
Dan perlu diakui beberapa orang menyebalkan memang ditempatkan didalam hidup kita untuk mengajarkan sesuatu yang tidak pernah kita dapatkan dari orang yang tepat. Dan jelas itu kebaikan yang disembunyikan oleh semesta.
Quote:
2. Surat untuk mama
Surat ini ditulis oleh bernama Joko Putra Chaniago yang masih berumur 18 tahun warga Kelurahan Sungai Beliung, Pontianak Barat, Kalimantan Barat. Joko menulis surat haru itu untuk mama nya sebelum gantung diri di pintu masuk dapur rumah nya. Dalam surat nya joko menceritakan bahwa dia menderita sakit tenggorokan parah.
Dimana ibu nya sudah menghabiskan banyak biaya demi menyembuhkan penyakit yang diderita joko, bahkan sampai hutang sana sini. Dengan alasan tidak ingin menjadi beban, joko putuskan bunuh diri dengan cara demikian.
Dan yang menurut ane ngeri dari bunuh diri adalah cara berfikir mereka yang pendek, mungkin jika kalian berada seperti di posisi joko sebaiknya berpikirlah dengan baik dan benar, dengan apa? Bercerita dengan orang yang tepat, banyak baca buku. Maksud nya ibu joko memperjuangkan hidup agar anak nya bisa bahagia tapi yang diperjuangkan justru tak ingin bahagia.
Quote:
3. Surat minta restu orang tua
Surat ini di tulis oleh remaja berumur 22 tahun bernama Kiki Darma Yuda warga Jalan Bangka Raya II Gang 4 RT/RW 02/02 Nomor 15 Kelurahan Pela Mampang Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Surat tersebut bertulis meminta restu kepada orang tua untuk merestui hubungan dengan pacar kiki yang bernama wulan.
Dalam surat itu berisi jika kiki masih bernyawa dalam keadaan gantung diri dia minta dibawa rumah sakit dan minta hubungan nya direstui dengan pacarnya.
Sebenarnya dalam kasus ini cukup sederhana, tapi karena sudah tak bisa berfikir jernih malah bunuh diri adalah pilihan nya. dengan begitu bukan malah gak bisa bareng sama wulan. Semoga ini jadi pelajaran antara anak dan orang tua agar lebih mengerti sama satu lain.
Quote:
4. Surat ditulis anak yang diajak bunuh diri oleh ayah nya
Surat ini ditulis oleh anak bernama Santa Claudia Nativdin yang di ajak oleh ayah nya bernama Octavianus Cahyo Saputro bunuh diri dengan cara menabrakan diri ke kereta api di dekat Stasiun Purwosari, solo. Dalam surat tersebut bertulis bahwa Claudia sedih dengan ayah dan ibu nya yang telah cerai dan mengungkap nya lewat selembar kertas berwana pink dangenga animasi.
ini ngeri sih bray, maksud nya gila aja orang tua bawa anak nya buat bunuh diri, ane akui perceraian adalah hal menyakitkan, tapi bukan lah bunuh diri jadi solusi menyembuhkan sakit hati, dan membawa anak juga, harus nya yang korban adalah anak nya. ditambah lagi masa depan anak masih panjang.
Quote:
5. Surat ditulis oleh mahasiswa calon pendeta
Surat ini ditulis oleh mahasiwa berinisial SS berumur 22 tahun calon pendeta dari universitas STT di Jakarta yang sekarang lagi PKL di GBI Silaoinan. Dalam surat tersebut bertulis kalau yang dilakukan ini bukan yang terbaik dan capek dengan omongan orang. (kalau bukan yang terbaik kenapa dilakukan)
Mungkin dari sini kita belajar ilmu preferensi sederhana, kita bisa jadi orang paling yang baik didunia ini, tapi tetep saja ada orang yang tidak menyukai kita bahkan ketika ente jadi coklat paling enak dan manis didunia ini tetep aja ada kok orang yang gak suka coklat.
Ingat Kita gak bisa mengendalikan apa yang diluar kendali kita seperti omongan orang, tapi disitu kan kita bisa memilih mau mendengarkan atau tidak.
Nah itu dia thread surat yang ditinggalkan oleh orang-orang tersebut sebelum mereka bunuh diri, tujuan ane bikin thread ini adalah kita semua pasti pernah juga terlintas pikiran untuk bunuh diri saat mendapat masalah yang dirasa cukup berat untuk kita hadapi, itu realita yang jarang kita dengar tapi nyata adanya. (background ane lulusan psikolog)
Tapi apakah dengan bunuh diri menyesaikan masalah atau solusi yang tepat? jelas tidak. Jadi apa solusi nya? solusinya adalh terimalah kenyataan, terimalah apa yang mungkin diluar kendali kita, maafkan segala ketidaksempurnaan kita, maafkan ketidaksempurnaan orang lain. Dan perbaruilah bagaimna cara berfikir.
Tidak apa-apa Tidak baik-baik saja, putus cinta memang menyedihkan jadi gak usah sok kuat, lakukanlah sesuai apa yang seharus nya dilakukan. Perceraian memang menyedihkan tapi jika memang itu yang terbaik, kenapa meratapi hal yang baik.
Penulis: novaajinugroho