Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Otomotif
  • Gimana Sih Sistem Penggajian Supir Bus? Ada Berapa Macamnya?

ulungrinjaniAvatar border
TS
ulungrinjani
Gimana Sih Sistem Penggajian Supir Bus? Ada Berapa Macamnya?
Hola Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini, ane bakal bahas seputar sistem penggajian supir bus dan berbagai macamnya.




Jika menaiki sebuah bus, mungkin Gansis bingung gimana sih sistem penggajian supir bus. Apakah supir bus digaji sesuai penumpang yang ada? Apakah supir bus digaji tetap? Atau, apakah supir bus digaji per perjalanan?

Nah, untuk menjawab rasa penasaran dari Agan dan Sista, maka dari itu ane akan membahas hal tersebut di thread ane yang satu ini tentang gimana penggajian supir bus dan ragam-ragam sistemnya.

1. Setoran





Sistem penggajian supir bus jenis setoran ini sering dipakai di bus Metromini, Kopaja, MIRA, Sugeng Rahayu dan Sumber Selamat ATB, serta bus-bus ATB dan Ekonomi Non AC lainnya. 

Sistem setoran biasanya adalah, supir dipinjamkan suatu bus yang solarnya full untuk dijalankan di trayek A, lalu disuruh menyetor uang sekian rupiah oleh bosnya di jam sekian. Berangkatlah, di jalan supir bisa mengambil penumpang dimana saja, lalu disaat pulang bus harus dikembalikan dengan kondisi solar full dan harus menyetor ke bosnya. Sisa uang dari penumpang untuk beli solar dan nyetor ke bos bisa diambil supir.




Kekurangannya tentu supir lebih rentan ugal-ugalan. Busnya kondisinya biasanya buruk karena sering dipakai untuk ugal-ugalan dan dibebani. Sparepart akan cepat rusak.

2. Milik Sendiri




Nah, ini khusus bus yang milik supirnya sendiri. Ane menamakannya "Milik Sendiri" saja deh. Sering dipakai di bus-bus pegunungan, bus-bus AKDP, bus dalam kota dan angkot.

Sistemnya ya, supir menjalankan busnya di trayek yang bebas (biasanya supir memilih trayek yang tetap), lalu cari penumpang di pinggir jalan biasanya dan tempat memulai trayek. Jalanlah ke tempat tujuan. Solar, biaya sparepart, dan lainnya semua ditanggung supir, dan tak ada yang namanya kejar setoran, mikirkan setoran, dll.




Supir lebih bebas mengatur busnya, karena ya yang namanya bus milik sendiri, mau dipakai keluarga, mau dipakai jalan buat nyari uang, boleh saja. Mau dirusak juga gak masalah (tapi jangan, kasihan busnyaemoticon-Ngacir). Gak ada juga yang namanya kejar setoran karena milik sendiri.

Tetapi, semua biaya dari bus tersebut ditanggung oleh supir. Mulai dari pajak, sparepart, BBM, tol, biaya beli, dan lainnya ditanggung sepenuhnya oleh supir (yaiyalah wong supirnya yang punya busnya)emoticon-Ngakak (S).

3. Gaji Tetap





Gaji tetap ini biasanya  diterapkan oleh perusahaan seperti Transjakarta. Cukup menjalankan busnya setiap hari di trayek yang sudah ditentukan, mau penumpangnya penuh terus atau kosong terus pasti tetap digaji tetap. 

Sementara, untuk BBM dan lainnya biasanya ditanggung oleh pihak Transjakarta, sehingga supir benar-benar tak perlu mengeluarkan uang untuk menutupi biaya jalan suatu bus.



Keunggulan dari sistem ini adalah lebih minim ugal-ugalan, apalagi jika diberi uang buat BBM (solar jatah). Gak mikirin setoran jadi pikiran supir lebih tenang. Lebih pasti pula gaji supirnya.

4. Penggajian Per PP





Sistem ini biasanya diterapkan oleh PO-PO bus. Penggajiannya per PP. Jadi setiap satu kali pulang pergi yang biasanya ditempuh selama dua hari, supir mendapatkan gaji. Gaji diberikan setiap satu kali pulang-pergi.

Biasanya, supir juga diberi uang jalan yang bisa digunakan untuk menutupi biaya tol dan solar. Misalnya, supir diberi 2.500.000 tiap kali PP untuk uang jalan dan 1.000.000 tiap kali PP untuk gaji. Jika supir menyetir dengan irit, uang 2.500.000 untuk uang jalan sisanya bisa diambil. Sementara, jika nyetirnya boros, sisa dari biaya BBM ditanggung oleh supir dengan sisa gaji 1.000.000 tersebut.




Keunggulan dari sistem ini adalah minim ugal-ugalan karena biasanya supir tak akan memacu bus dengan boros, tak ada setoran karena biasanya digunakan untuk bus AKAP yang tak menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat.

Nah, itu dia 4 contoh sistem penggajian supir bus di Tanah Air tercinta. Jadi, gimana pendapat Gansis seputar thread ini? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih apabila Gansis mengoreksi informasi di thread ini yang salah!

Sumber: Opini Pribadi
Narasi: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk mempromosikan maupun menjatuhkan siapapun.
Original Written By: @ulungrinjani

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-Rate 5 Staremoticon-Toast

asamboigan
SalsaPermata
hoorray
hoorray dan 45 lainnya memberi reputasi
46
12.3K
143
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Otomotif
OtomotifKASKUS Official
27.7KThread15.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.