Pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah aset bangsa, bukan punya negara.
Pasalnya, bangsa itu berkaitan dengan sejarah dan negara hanya persoalan teknis saja.
“Negara ini bisa bubar, tapi bangsanya tetap,” ujarnya dalam video di kanal YouTube Refly Harun, Jumat (18/6/2021).
Rocky mengatakan bahwa di dalam BUMN itu tersimpan nilai-nilai keadilan.
“Menganalisis BUMN itu harus lewat paham ekonomi politik. Jadi, tidak bisa BUMN dijelaskan secara teknis,” katanya.
Akademisi itu memaparkan bahwa jika BUMN dijelaskan hanya secara teknis, maka orang tersebut hanya bisa melihat pohon, bukan hutan.
“Anda cuma bisa menerangkan pohon-pohon, padahal kita mau lihat hutan BUMN itu dari kacamata ekonomi politik dan konstitusi,” paparnya.
Lebih lanjut, filsuf itu menilai bahwa BUMN mengalami 3B, yaitu bonyok, bangkrut, dan bego.
“Publik itu masih ingin melihat forum yang membahas bahwa BUMN masih bisa diperbaiki, tapi bukan dengan keterangan-keterangan akuntansi, status hukum, dan prospek ke depan,” ungkapnya.
Rocky menegaskan bahwa keadaan BUMN saat ini adalah sinyal dari kebobrokan negara.
“Nah, negara itu ada kepalanya, tanyalah pada kepala negara kenapa BUMN pada era ini malah mengalami pembusukan,” tuturnya.