KuratifAvatar border
TS
Kuratif
Klaster Keluarga Meningkat, Satgas Covid-19 Imbau Sekolah Dilaksanakan Hati-hati
JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B Harmadi setuju dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta pelaksanaan sekolah tatap muka dilakukan secara hati-hati. Sebab, Sonny mengatakan, saat ini sedang terjadi peningkatan klaster keluarga terkait Covid-19.

“Nah makanya kemarin arahan Presiden bahwa harus dihitung dengan cermat dan harus sangat hati-hati untuk pembukaan pembelajaran tatap muka,” kata Sonny dalam siaran YouTube BNPB, Rabu (16/6/2021). “Terutama karena memang meningkatnya kluster keluarga,” ujar dia.

Sonnya mengatakan, saat ini mobilitas masyarakat tidak hanya dilakukan untuk kepentingan pekerjaan. Namun, sudah mulai banyak mobilitas keluarga untuk kepentingan wisata. “Sekarang sudah mulai banyak terjadi mobilitas bukan hanya secara individual untuk kepentingan bekerja, tapi mulai terjadi peningkatan mobilitas untuk kepentingan wisata bersama keluarga," ujarnya.

Ia juga menilai, banyak orang justru menjadi lengah menerapkan protokol kesehatan saat sedang bersama keluarga. Sebab, mereka berasumsi anggota keluarganya bebas dari Covid-19. Padahal, kegiatan kumpul keluarga justru memiliki potensi tinggi untuk menularkan Covid-19.

“Ketika berkumpul dengan anggota keluarga yang tidak satu rumah, nih potensi penularannya menjadi sangat tinggi, apalagi biasanya kan mencopot masker ya kan, tidak menjaga jarak bahkan bersentuhan secara fisik. Ini menjadi PR,” kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan, pembelajaran tatap muka atau sekolah tatap muka yang sebentar lagi akan dimulai harus dilakukan ekstra hati-hati. Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin selepas rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Menkoperekonomian, Kapolri, Panglima TNI dan Kepala BNPB di Kompleks Istan Kepresidenan, Senin (7/6/2021).

Menurut Budi, Jokowi menyampaikan hal tersebut setelah mendengarkan paparan tentang adanya kenaikan kasus Covid-19 usai libur Lebaran, terutama lonjakan kasus di Kabupaten Kudus dan Kabupaten Bangkalan.

"Bapak Presiden tadi mengarahkan, pendidikan tatap muka yang nanti ajan dimulai itu harus dijalankan dengan ekstra hati-hati. Tatap muka dilakukan secara terbatas," ujar Budi. Pertama, Jokowi meminta pembelajaran tatap muka hanya boleh dilaksanakan maksimal 25 persen dari total siswa. Kedua, pembelajaran tatap muka tidak boleh dilakukan lebih dari dua hari dalam sepekan. Ketiga, setiap hari maksimal hanya dua jam pembelajaran tatap muka. Keempat, opsi menghadirkan anak ke sekolah tetap ditentukan oleh orangtua. Kelima, semua guru sudah harus selesai divaksinasi sebelum pembelajaran tatap muka dimulai.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Klaster Keluarga Meningkat, Satgas Covid-19 Imbau Sekolah Tatap Muka Dilaksanakan dengan Sangat Hati-hati", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/202...muka?page=all.
Penulis : Rahel Narda Chaterine
Editor : Diamanty Meiliana

klaster keluarga berarti kemungkinan besar akan ada murid yang keluarganya positif datang ke sekolah bawa virus....
0
620
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.3KThread40.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.