Sumber: PA Photos

Kurang dari 10 hari, kita akan menikmati gelaran turnamen sepak bola antar negara-negara Eropa, UEFA European Championship atau Piala Eropa 2020.

Dalam dua edisi terakhir, trofi Piala Eropa 2016 dan Piala Eropa 2012 dimenangkan oleh Portugal dan Spanyol. Kemudian wajar saja kalau timbul pertanyaan, lebih hebat mana antara Spanyol 2012 atau Portugal 2016?

Untuk menemukan jawabannya, mari kita bedah kekuatan kedua tim satu per satu.

Spanyol 2012

Timnas Spanyol di tahun 2012 tercatat sebagai  tim pertama dalam sejarah yang berhasil memenangi tiga turnamen besar secara beruntun, yaitu Euro 2008, Piala Dunia 2010, dan Euro 2012.

Di tahun tersebut, timnas Spanyol juga menjadi tim dengan kemenangan dengan margin gol terbesar sepanjang sejarah final Piala Eropa.

Secara reguler dari pertandingan ke pertandingan, pelatih Spanyol Vicente del Bosque menggunakan formasi 4-3-3 dengan skema false 9 menggunakan Cesc Fabregas sebagai “ujung tombak” palsu. 

Fabregas diapit oleh David Silva dan Iniesta, yang ditopang oleh trio Xabi Alonso, Xavi Hernandez, dan Sergio Busquets di lini tengah. Sebagai informasi, rasio operan tepat sasaran ketiga gelandang ini di sepanjang turnamen ada di kisaran 90 persen.

Mengingat formasi line up Spanyol dipenuhi oleh gelandang kreatif, wajar saja bila ball possession timnas Spanyol di turnamen Euro 2012 berada di atas tim-tim lainnya.

Sejak babak penyisihan grup, Spanyol memang sudah tampil sangat dominan dengan mencatat dua kemenangan dan satu hasil imbang. Di babak knocked out pun Spanyol tak terbendung dengan mengalahkan Perancis 2-0, Portugal 0-0 (4-2), dan di babak final, Italia dibantai 4-0.

Dari enam pertandingan yang dihadapi timnas Spanyol di sepanjang turnamen Euro 2012, La Furia Roja berhasil mencetak 12 gol. Artinya setiap pertandingan rata-rata timnas Spanyol mencetak 2 gol.

Portugal 2016

Tidak seperti Spanyol yag tampil perkasa sejak babak awal penyisihan grup Euro 2012, timnas Portugal tampil terseok-seok di babak awal Euro 2016.

Di babak penyisihan grup, Portugal hanya mampu berada di peringkat ketiga dengan hanya mampu mencatatkan tiga kali hasil imbang. Beruntung, Portugal bisa lolos ke babak selanjutnya karena di turnamen ini sebagai salah satu dari 4 tim peringkat ketiga terbaik.

Pada fase gugur, Portugal juga tidak impresif. Mereka butuh kemenangan lewat perpanjangan waktu atas Kroasia pada babak 16 besar. Menghadapi Kroasia, Portugal tampil inferior dengan hanya melepas lima tembakan berbanding 15 milik lawan.

 Polandia menjadi korban Portugal berikutnya. Lagi-lagi, Ronaldo dkk gagal memenangi laga ini pada waktu normal karena harus menyelesaikannya melalui adu penalti. Baru saat melawan Wales di semifinal, Portugal bisa menang 2-0 dalam tempo 90 menit.

Pada laga final, kembali Portugal harus bermain 120 menit untuk merebut trofi Piala Eropa. Banyak yang menyebutkan keberhasilan Portugal ini mirip dengan Italia pada 1982. Ketika itu, Italia menjadi juara dunia juga dengan tiga kali bermain inbang di fase grup.

Di turnamen Euro 2016, anak asuh Fernando Santos memang dikenal kerap menampilkan gaya permainan sepak bola pragmatis. Secara total di sepanjang turnamen, untuk menjadi juara Portugal hanya mencetak 9 gol dari 7 pertandingan atau 1,3 gol di setiap pertandingan.

Melihat penampilan timnas Portugal kala itu, mungkin tidak ada satupun pengamat sepak bola objektif yang menyangka Portugal akan memenangkan Piala Eropa 2016.

Kesimpulan

Secara statistik, jelas Spanyol 2012 jauh lebih unggul ketimbang Portugal 2016. Secara mental pun sebenarnya beban yang ditanggung timnas Spanyol 2012 sebagai juara bertahan jauh lebih berat ketimbang Portugal 2016 yang saat itu tidak terlalu diunggulkan untuk menjadi juara.

Sampai di sini, silakan agan dan sista simpulkan sendiri, mana yang lebih baik, timnas Spanyol di Euro 2012 atau timnas Portugal di Euro 2016?