- Beranda
- The Lounge
Mengenal Epos I La Galigo, Epos Terpanjang dan Tertua Setelah Epos Mahabarata
...
TS
palapanusa
Mengenal Epos I La Galigo, Epos Terpanjang dan Tertua Setelah Epos Mahabarata
Hello GanSis selamat berakhir pekan semua.
kembali lagi sama kreator disini, kali ini GanSis ane mau kasih info yang mungkin bagi GanSis yang sudah tahu bisa kita diskusi nantinya namun buat GanSis yang belum tahu tentang tema atau topik yang ane tulis di thread ini semoga bisa menambah wawasan GanSis dan terkhusus untuk ane sebagai seorang yang nulis thread ini.
GanSis sebelum masuk ke topik kali ini yang akan membahas tentang epos, atau bisa dibilang wiracarita yang merupakan salah satu karya sastra yang biasanya epos ini berisi tentang cerita kepahlawanan dan biasanya epos ini berbentuk syair yang memang cukup terkenal. Salah satu epos terkenal di dunia adalah epos Mahabarata, epos Ramayana, Odysseus, Illiad, dan jika di Melayu ada epos hang tuah. Tapi GanSis tahu gak sih ada epos yang konon tertua dan tepanjang setelah epos Mahabarata dan juga Ramayana.
kembali lagi sama kreator disini, kali ini GanSis ane mau kasih info yang mungkin bagi GanSis yang sudah tahu bisa kita diskusi nantinya namun buat GanSis yang belum tahu tentang tema atau topik yang ane tulis di thread ini semoga bisa menambah wawasan GanSis dan terkhusus untuk ane sebagai seorang yang nulis thread ini.
GanSis sebelum masuk ke topik kali ini yang akan membahas tentang epos, atau bisa dibilang wiracarita yang merupakan salah satu karya sastra yang biasanya epos ini berisi tentang cerita kepahlawanan dan biasanya epos ini berbentuk syair yang memang cukup terkenal. Salah satu epos terkenal di dunia adalah epos Mahabarata, epos Ramayana, Odysseus, Illiad, dan jika di Melayu ada epos hang tuah. Tapi GanSis tahu gak sih ada epos yang konon tertua dan tepanjang setelah epos Mahabarata dan juga Ramayana.
Sumber Gambar
I La Galigo, mungkin GanSis asing dengan cerita atau epos ini, padahal GanSis I La Galigo ini merupakan epos yang asli dari Indonesia tepatnya berasal dari Bugis. Karya sastra I La Galigo ini juga merupakan epos terpanjang di dunia. Epos ini dibuat pada abad ke-14. Awalnya kisah ini diceritakan secara tutur dan kemudian di tulis dan diabadikan pada lembaran-lembaran daun lontar. Meski I La Galigo merupakan naskah kuno, namun I La Galigo ini memiliki cara pengisahan yang unik layaknya sebuah karya sastra modern, dalam I La Galigo ini memuat kisah balik hingga kisah yang akan terjadi di masa depan.
I La Galigo ini juga berbentuk puisi yang ditulis dalam bahasa bugis kuno loh GanSis, dimana dalam epos I La Galigo ini juga membahas serta menceritakan bagaimana kisah asal-usul manusia, dan juga I La Galigo ini juga berfungsi sebagai almana praktis dalam kehidupan sehari-hari orang bugis pada zaman itu. Dalam beberapa penilitian yang dilakukan oleh para peneliti banyak yang menyimpulkan I La Galigo ini merupakan karya sastra dan epos tertua di dunia sebelum epos Mahabarata.
I La Galigo, mungkin GanSis asing dengan cerita atau epos ini, padahal GanSis I La Galigo ini merupakan epos yang asli dari Indonesia tepatnya berasal dari Bugis. Karya sastra I La Galigo ini juga merupakan epos terpanjang di dunia. Epos ini dibuat pada abad ke-14. Awalnya kisah ini diceritakan secara tutur dan kemudian di tulis dan diabadikan pada lembaran-lembaran daun lontar. Meski I La Galigo merupakan naskah kuno, namun I La Galigo ini memiliki cara pengisahan yang unik layaknya sebuah karya sastra modern, dalam I La Galigo ini memuat kisah balik hingga kisah yang akan terjadi di masa depan.
I La Galigo ini juga berbentuk puisi yang ditulis dalam bahasa bugis kuno loh GanSis, dimana dalam epos I La Galigo ini juga membahas serta menceritakan bagaimana kisah asal-usul manusia, dan juga I La Galigo ini juga berfungsi sebagai almana praktis dalam kehidupan sehari-hari orang bugis pada zaman itu. Dalam beberapa penilitian yang dilakukan oleh para peneliti banyak yang menyimpulkan I La Galigo ini merupakan karya sastra dan epos tertua di dunia sebelum epos Mahabarata.
Sumber Gambar
Di dalam I La Galigo ini juga terdapat kisah tentang "Saweri Gading" yang menceritakan mengenai seorang pria yang kemudian bercinta dan bertunangan dengan putri "Senrima Wero" dari kerajaan langit (Boting Langiq). Namun terjadi perbedaan pendapat diantara keduanya. "Saweri Gading" ingin membawa tunangannya ke dunia manusia, sementara "Senrima Wero" berkukuh untuk tinggal di langit. Pada akhirnya pernikahan mereka ini batal dan kedua berjanji untuk tetap berhubungan dengan baik layaknya saudara, dimana dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran tentang arti kesetaraan gender dan juga demokrasi.
I La Galigo ini juga bukan merupakan sebuah teks sejarah karena kebanyakan isi dari I La Galigo berisi tentang mitos dan kejadian-kejadian ajaib. Namun dari epos ini kita mendapatkan gambaran GanSis tentang kehidupan masyarakat bugis sebelum abad 14. I La Galigo ini juga di tulis dengan aksara lontara yang merupakan turunan dari aksara pallawa yang saat zaman tersebut banyak digunakan dan menjadi bahasa dan merupakan cikal bakal bahasa bugis hingga saat ini. Sayangnya kebanyakan dari masyarakat Indonesia tidak tahu dan mengenal tentang Epos I La Galigo, karena kurangnya perhatian masyarakat dan pemerintah Indonesia dalam menjaga sebuah peninggalan negaranya sendiri.
Saat ini naskah dan manuskrip dari Epos I La Galigo dapat dilihat dan GanSis temui di beberapa perpustakaan di Eropa, terutama di perpustakaan Koninklijk Instituut voor Taal, Land- en Volkenkunde Leiden di Belanda yang menjadikan I La Galigo sebuah karya besar. Namun dibalik itu semua ada pesan nih buat GanSis dan termasuk ane sendiri terutama.
Bahwa kita harus bangga dan menanamkan rasa bangga dan kecintaan kita kepada karya-karya anak bangsa termasuk karya-karya yang tercipta di masa lampau. Sebenarnya hal ini bukan masalah perhatian pemerintah saja banyak benda-benda sejarah kita yang terbawa oleh pihak koloni ke negara asal mereka dan mereka juga yang berusaha menjaganya, sedangkan kita orang yang memang secara hak dan kewajiban memiliki benda tersebut malah masa bodo dan terkesan acuh tak acuh padahal Soekarno pernah berkata jasmerah "jangan sesekali melupakan sejarah", bahkan ada yang mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah dan jasa para pahlawan.
Di dalam I La Galigo ini juga terdapat kisah tentang "Saweri Gading" yang menceritakan mengenai seorang pria yang kemudian bercinta dan bertunangan dengan putri "Senrima Wero" dari kerajaan langit (Boting Langiq). Namun terjadi perbedaan pendapat diantara keduanya. "Saweri Gading" ingin membawa tunangannya ke dunia manusia, sementara "Senrima Wero" berkukuh untuk tinggal di langit. Pada akhirnya pernikahan mereka ini batal dan kedua berjanji untuk tetap berhubungan dengan baik layaknya saudara, dimana dari kisah ini kita bisa mengambil pelajaran tentang arti kesetaraan gender dan juga demokrasi.
I La Galigo ini juga bukan merupakan sebuah teks sejarah karena kebanyakan isi dari I La Galigo berisi tentang mitos dan kejadian-kejadian ajaib. Namun dari epos ini kita mendapatkan gambaran GanSis tentang kehidupan masyarakat bugis sebelum abad 14. I La Galigo ini juga di tulis dengan aksara lontara yang merupakan turunan dari aksara pallawa yang saat zaman tersebut banyak digunakan dan menjadi bahasa dan merupakan cikal bakal bahasa bugis hingga saat ini. Sayangnya kebanyakan dari masyarakat Indonesia tidak tahu dan mengenal tentang Epos I La Galigo, karena kurangnya perhatian masyarakat dan pemerintah Indonesia dalam menjaga sebuah peninggalan negaranya sendiri.
Saat ini naskah dan manuskrip dari Epos I La Galigo dapat dilihat dan GanSis temui di beberapa perpustakaan di Eropa, terutama di perpustakaan Koninklijk Instituut voor Taal, Land- en Volkenkunde Leiden di Belanda yang menjadikan I La Galigo sebuah karya besar. Namun dibalik itu semua ada pesan nih buat GanSis dan termasuk ane sendiri terutama.
Bahwa kita harus bangga dan menanamkan rasa bangga dan kecintaan kita kepada karya-karya anak bangsa termasuk karya-karya yang tercipta di masa lampau. Sebenarnya hal ini bukan masalah perhatian pemerintah saja banyak benda-benda sejarah kita yang terbawa oleh pihak koloni ke negara asal mereka dan mereka juga yang berusaha menjaganya, sedangkan kita orang yang memang secara hak dan kewajiban memiliki benda tersebut malah masa bodo dan terkesan acuh tak acuh padahal Soekarno pernah berkata jasmerah "jangan sesekali melupakan sejarah", bahkan ada yang mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah dan jasa para pahlawan.
Semoga pengetahuan tentang epos I La Galigo ini membuka wawasan GanSis untuk melihat bahwa dahulu bangsa kita sudah maju dan sudah mandiri dan bisa melakukan apa yang bangsa lain lakukan pada saat itu. Ini juga menjadi pembelajaran agar kita tidak acuh dan melupakan akar sejarah, budaya dan kesenian kita, jika kita lupa bukan tidak mungkin kasus klaim mengklaim budaya akan terjadi dan saat itu terjadi baru kita protes.
Baiklah sekian GanSis thread ane kali ini semoga menjadi sebuah bahan pengetahuan baru tentang budaya kita dan membuat kita bangga seberapa besar negara kita dan kekayaan kita di zaman dahulu bahwa peradaban Indonesia tidak kalah dengan peradaban bangsa lainnya.
Terimakasih dan sampai ketemu thread lainnya.
Quote:
agusrezapratam4 dan 39 lainnya memberi reputasi
38
6.1K
76
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.7KThread•89.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya