ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Pantaskah Guru Membuka Les Di Dalam Sekolah?


Kebanyakan agan sista disini pasti pernah kan ngelihat guru sekolah yang bekerja sampingan sebagai guru les? Saya sendiri pertama kali melihat yang seperti ini saat masuk smp. Disaat masih kelas 1 guru matematika dan guru bahasa inggris saya menawarkan program les sepulang sekolah. Murah, 30 ribu sebulan.

Saat itu sih saya cuma anak culun yang belum paham betul nilai uang tapi sekarang setelah saya dewasa saya jadi berpikir ulang mengenai hal ini.

Saya masih ingat jelas guru matematika saya mengajarkan materi yang sudah dipelajari di kelas normal, hanya saja dengan beberapa tambahan soal yang lebih rumit. Guru bahasa inggris saya malah hanya menugasi kami dengan menghafal 5 kata bahasa inggris baru setiap harinya. Dan menurut agan sista berapa banyak murid yang ikut les mereka? Hampir seluruh kelas. Belum lagi tambahan dari murid-murid kelas lain.



Kenapa bisa begitu? Karna guru-guru tersebut secara tersirat mengatakan akan memberi kisi-kisi ujian hanya pada murid yang mendaftar les. Dulu sih saya senang karna dapat kisi-kisi namun sekarang saya merasa bodoh. Kenapa? Karna tanpa ikut les pun semua materi les pasti akan dipelajari di kelas normal.

Sekarang setelah saya mengingat-ingat kembali pernah beberapa kali guru matematika saya bolos kelas pagi dengan alasan sudah kita pelajari saat les. Pernah juga guru les kimia saya di sma mengajarkan materi yang harusnya untuk minggu depan dan saat kelas normal mempelajari materi itu kami yang ikut les malah disuruh mengajari mereka yang tidak supaya sang guru bisa ongkang-angking kaki.

Jadinya apa? Susahnya nggak kerasa, uangnya ngalir deras.



Oh dan satu hal lagi. Para guru ini selalu melaksanakan kegiatan les di dalam sekolah. Benar, belajar di dalam kelas menggunakan papan tulis dan spidol sekolah dan mempelajari materi yang seharusnya kami pelajari secara gratis. Hmm.... Mau buat les kok nggak modal?!

***


Yang namanya siswa pasti punya niat untuk belajar dan jika seluruh kelas ikut les guru tersebut maka kita pasti tidak ingin tertinggal. Ada banyak cara yang dilakukan para guru ini agar semakin banyak murid yang mendaftar, salah satunya adalah kisi kisi itu.

Sekarang menurut agan sista apakah metode seperti ini layak dibenarkan? Saya sendiri melihat guru guru yang mengadakan les cenderung menjadi malas mengerjakan tugas utama mereka di kelas pagi, terlebih karna pendapatan dari les lebih besar dibandingkan gaji pokok mereka. Menurut saya sih ini hampir seperti penyalahgunaan kekuasaan.

Well, saya tunggu pendapat agan sista di kolom komentar.
Diubah oleh ih.sul 09-06-2021 04:04
wetenggede
archangela13
catros
catros dan 24 lainnya memberi reputasi
23
11.1K
180
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.