Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zatilmutieAvatar border
TS
zatilmutie
Mengenal Bridezilla, Syndrome Yang Muncul Menjelang Pernikahan
Sindrom pra nikah

Mengenal Bridezilla, Syndrome Yang Muncul Menjelang Pernikahan

Assalamualaikum sahabat kaksus ....
Selamat datang di thread terbaru saya.

Pernikahan adalah impian terindah setiap orang di dunia. Dunia yang dipenuhi warna bersama imam pilihan, memiliki anak yang lucu mengisi kesepian dalam biduk rumah tangga yang bahagia. Namun, apa yang terjadi jika ketakutan akan gagal dalam pernikahan membuat seseorang enggan menikah?

Syndrome pra-nikah atau bridezilla adalah sindrom pra-nikah. Menjelang pernikahan biasanya pasangan akan pusing dan memiliki perasaan yang sangat sensitif terhadap apapun jelang hari-H. Hal ini disebabkan karena perbedaan pendapat dengan pasangan yang ingin pernikahannya menjadi sempurna.

Banyak pasangan yang tiba-tiba menghentikan rencana pernikahan bahkan memutuskan untuk tidak jadi menikah. Apa saja yang bisa menyebabkan seseorang terserang bridezilla?

Yuk simak ulasan berikut ini:

1. Sering menonton pernikahan yang hancur

Di dunia selebritis sebuah pernikahan biasanya banyak yang mengalami perceraian bahkan ada yang bertahan dalam hitungan hari. Untuk gansis yang terus menonton berita seperti ini lambat laun akan mempengaruhi pola pikir tentang pernikahan.

Atau bisa juga menyaksikan langsung rumah tangga orang tua yang hancur akibat suatu masalah misal orang ketiga. Untuk kasus seperti ini butuh dukungan dari keluarga dan calon pasangan yang bisa memotivasi dengan masukan yang positif.

2. Pernah gagal dalam menjalin hubungan

Pernah memiliki pacar namun dikhianati dan berulang kali terjadi. Bisa membuat seseorang memiliki trauma tersendiri. Perlu pendekatan dari pasangan agar dapat meyakinkan pasangannya. Terutama dengan memperlihatkan kesetiaan dan perhatian yang cukup besar.

3. Trauma karena pernah dilecehkan

Pelecehan biasanya lebih banyak terhadap kaum perempuan. Rasa takut akan terulang dan mendapat pasangan yang tak bisa menerima masa lalunya. Pada kasus ini butuh penanganan psikolog juga pendekatan dan motivasi dari keluarga dan pasangan.

4. Ragu pada pasangan

Mengenal lama seseorang yang merupakan calon suami atau istri terkadang masih menyimpan rasa ragu pada hati masing-masing.

Keraguan ini muncul ketika seseorang mulai berpikir apakah dia pasangan yang tepat? Rasa ragu ini bisa diminimalisir dengan banyak berkomunikasi dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.

5. Kurang percaya diri

Pada perempuan yang lambat menikah terutama menikah di usia memasuki kepala empat. Kepercayaan dirinya sering diuji. Dari mulai insecure melihat pasangan yang lebih muda. Atau juga pada wanita berusia matang yang menikahi duda beranak.

Perasaan ini biasanya muncul karena adanya tekanan dari lingkungan baik secara langsung atau tidak langsung. Cap perawan tua biasanya lebih menjadi momok menakutkan yang sering mengganti psikologis sang gadis.

Di sini perlu perhatian dari pasangan dan keluarga yang bisa meminimalisir insecure sang calon pengantin. Terus yakinkan jika dia mampu menjalani semuanya dengan baik.


Saling percaya dan saling cinta menjadi satu di antara kunci yang akan menyatukan pasangan selamanya. Perasaan cinta akan benar-benar dapat dibuktikan melalui sebuah pernikahan.

Semoga Bermanfaat.

Salam santun,


Opini pribadi
Sumber: weddingku.com
Gambar:klik
Diubah oleh zatilmutie 04-06-2021 06:30
betiatina
erina79purba
erina79purba dan betiatina memberi reputasi
2
1.8K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
Wedding & FamilyKASKUS Official
8.8KThread10KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.