Sekarang ini, aplikasi video musik pendek sedang digandrungi oleh kalangan anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua. Entah, karena apa? Mungkin, orang-orang membutuhkan hiburan yang bisa me-refresh otaknya. Oleh karena itu, banyak yang menonton atau menjadi pelaku sendiri pembuat konten hiburan. Sebagian masyarakat pun ada yang pro dan kontra terhadap kehadiran aplikasi video musik pendek yang makin hari semakin banyak saja; banyak yang baru.

Apakah salah jika membuat konten di aplikasi video musik pendek? Tentu, tak ada yang salah selagi tahu batas aturannya. Namun, sebagian para pengguna pun kalau sudah keterlaluan itu akan bisa merusak moralnya sendiri. Bahkan, cap yang tak baik pun akan didapatkan dari kalangan pengguna aplikasi video musik itu sendiri.

Aplikasi video musik juga bisa dijadikan ladang pahala jika itu pemakaiannya atau isi konten-kontennya bermanfaat. Para pengguna juga harus tahu dan paham bahwa sebuah konten yang bagus itu harus orisinal. Memang, membuat sebuah konten pun harus mempunyai jiwa seni dan kejelian untuk melihat pasar maunya seperti apa. Nah, itulah bisa dipikirkan dulu sebelum membuat konten jika itu pun ingin serius menggelutinya.

Dalam aplikasi video musik yang beredar juga kenapa sering banget orang gila dan orang waras itu beda tipis? Banyak sekali yang menilai seperti itu. Akan tetapi, kita sebagai yang menonton jangan langsung mempunyai anggapan hal semacam itu. Mungkin saja jika melihat dari video yang ada di spoiler bawah ini, mereka butuh hiburan, tetapi over dalam membuat kontennya. Nah, maka dari itu harus bisa memperhatikan waktu dan tempat untuk membuat sebuah konten. Tempat yang berbahaya akan menciptakan bahaya juga. Maka, hati-hatilah!



Memang, dalam video itu bisa dilihat beda tipis antara orang gila dan waras? Maka, apanya yang salah? Sebagai penonton pun tentu punya alasan masing-masing. Dan rata-rata tarian yang digunakan di aplikasi video musik itu adalah goyang pinggul dan jari telunjuk. Apakah tarian itu yang paling tren? Mungkin, iya atau mungkin juga tidak.



Banyak yang beranggapan bahwa tak bisa membedakan mana yang gila dan waras. Mungkin itu pun yang sering ada di pikiran para penonton yang menonton video pendek. Entahlah, apa yang di pikirkan oleh para pembuat konten sehingga bisa saja membahayakan nyawanya sendiri. Harus diketahui juga, mungkin saja dengan membuat konten seperti yang ada di video itu adalah cara pembuat konten agar cepat viral ataupun terkenal. Sebab, banyaknya konten yang ada di aplikasi video musik pendek pun menjadikan daya saing semakin besar. Apalagi jenis-jenis aplikasi video musik itu banyak macamnya dan tentu juga mempunyai kelebihan masing-masing. Contoh kecil saja bisa diambil dari salah satu aplikasi video musik pendek, yaitu TikTok.



Semakin tariannya menarik, pakaian keren, dan caption bagus itu bisa menjadikan sebuah konten mudah terkenal. Namun, tak lebih banyak para pembuat konten malah over dengan semua itu yang bisa menciptakan penilaian buruk dari penontonnya sendiri.[]