Manusia terlahir dari sebuah tradisi dan budaya, itu adalah sebuah kebenaran GanSis.
Di setiap daerah selalu ada adat dan kebudayaan yang dijaga, dibentuk oleh orang-orang terdahulu untuk menyikapi berbagai macam permasalahan, situasi, kebiasaan, dan juga membentuk sebuah aturan untuk diikuti agar tercipta ketertiban.

Meskipun saat ini dunia sudah berubah, masa telah modern, namun warisan adat dan kebudayaan ini harus tetap dijaga GanSis.
Sebab selain sebagai warisan yang harus dilestarikan, adat dan kebudayaan memiliki peran positif dan penting bagi kehidupan masyarakat jika kita telaah lebih dalam kenapa adat budaya tersebut hadir di tengah masyarakat.
Selain itu adat kebudayaan juga menjadi kekayaan Indonesia, yang membuat kita semua terlihat beragam dan dikagumi oleh negara-negara lain.

Berbicara tentang kebudayaan kali ini ane akan membahas salah satu adat kebudayaan dari salah satu kabupaten terkenal yang ada di Indonesia yang pastinya Agan dan Sista sendiri sudah tidak asing dengan daerah ini.
Namun sebelum GanSis menyimak dengan seksama, pastikan sinyal dan kuota Agan dan Sista lancar jaya ya.
Jangan sampai saat tengah asik menyimak sinyal ialng dan harus mengulang baca dari awal.

Mungkin GanSis ada yang sering mengalami masalah sinyal ilang atau lemot?
Coba pakai provider SmartfrenGanSis, ane menggunakan kartu provider ini dan tidak pernah merasakan yang namanya sinyal lemah atau lemot.

Paket internetnya murah enggak?
Jangan ditanya, provider ini menyediakan berbagai macam paket internet GanSis, salah satunya adalah Smartfren Unlimited MAXI, paket internet yang murah dan ramah di kantong.
Pastinya menjadi teman setia meskipun dompet lagi tipis nih.
Belum percaya?
Cobain aja langsung dah!

Oke, mari kita lanjut membahas adat dan kebudayaan yang telah ane janjikan tadi GanSis.
Simak terus ya!

Ritual Cowongan ini biasa diadakan pada masa musim kemarau panjang GanSis, lebih tepatnya pada mangsa papat penanggalan Jawa atau pada bulan September.
Adapun pelaksanaannya yaitu setiap hari Jum'at tepatnya pada Jum'at Kliwon.
Jika pada Jum'at pertama belum diberikan hujan maka akan diulang dalam hitungan ganjil, yaitu hitungan 1, 3, 5, hingga 7 kali Jumat.

Daerah Banyumas yang sampai saat ini masih melakukan ritual ini adalah Desa Plana, Kecamatan Somagede.
Di daerah ini mayoritas masyarakatnya adalah petani lahan basah dan kering, yang sangat membutuhkan air demi kelangsungan hidup dan lahan pertanian mereka.

Pada ritual ini tidak hanya ada ritual saja GanSis, terdapat unsur seni seperti syair-syair berisi doa yang ditembangkan.
Sedangkan dalam bentuk ritual disini terdapat sesaji dan siwur yang dihias wajahnya.

Menarik sekali bukan GanSis tradisi dari masyarakat Banyumas yang satu ini.
Benar-benar warisan adat budaya yang harus dipelihara.

Mungkin Agan dan Sista ada yang ingin menyaksikannya secara langsung?
Bisa lihat videonya di bawah ini ya.

Bagaimana GanSis, sangat unik dan erat dengan kepercayaan ya.
Seperti itulah GanSis adat san tradisi di Indonesia, sangat beragam dan semuanya berbeda-beda.

Mungkin di luar daerah Banyumas ada ritual meminta hujan, namun bisa jadi caranya berbeda lagi.

Bangga dong pastinya terlahir dari Negara yang memiliki kekayaan adat dan kebudayaan.
Kita beragam namun tetap bersatu dalam Bhineka Tunggal Ika GanSis.

Oke, itulah tadi GanSis informasi seputar salah satu tradisi adat kebudayaan Kabupaten Banyumas.
Mudah-mudahan bermanfaat dan menambah wawasan Agan dan Sista semua ya.

Terima kasih telah singgah, dan sampai jumpa lagi.