Konflik antar negara-negara Arab dan Israel telah memanas semenjak berakhirnya Perang Dunia pertama berakhir. Puncaknya, pada 1967, koalisi negara-negara Arab yang dipimpin Mesir kalah dengan Israel hanya dalam waktu 6 hari. Semenjak itu, banyak perang terjadi antara negara-negara Arab melawan Israel hingga Mesir mulai Lelah (rindu Sinai) dan berdamai dengan Israel melalui
Camp David Accordsdiikuti dengan Perjanjian Damai Israel-Mesir pada 1979 yang kemudian diikuti oleh Perjanjian Perdamaian Israel-Yordania pada 1994. Semenjak itu, beberapa negara Arab lain ikut berdamai dengan Israel seperti UAE yang berdamai melalui Perjanjian
Abraham Accords dan diikuti oleh Bahrain, Maroko, Sudan, hingga Oman.
Quote:
Nah, Arab Saudi, sebagai salah satu badboykaya raya di Timur Tengah dilaporkan akan menjalin normalisasi hubungan dengan Israel dalam waktu dekat. Hal ini diakibatkan oleh berbagai latar belakang, salah satunya adalah runtuhnya fanatisme ke-araban dan bangkitnya national interest di negara-negara Arab. Mereka mesti mendahulukan kepentingan nasional diatas kepentingan negara-negara Arab .dan memperbaiki hubungan dengan Israel memberi manfaat yang besar bagi negara Saudi Arabia-tentu saja.
Quote:
Putera mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman yang ambisius dan visioner melihat ini sebagai peluang besar. Tetapi, bagaimana dengan aneksasi Israel atas Palestina? Apakah Arab Saudi akan meninggalkan Palestina? Kalau ia, seberapa penting sih memperbaiki hubungan dengan Israel bagi Arab Saudi?
1. Iran semakin menjadi ancaman Saudi
Gambar
Quote:
Perang Proxy antara Saudi dan Iran semakin intens belakangan ini, Saudi harus menghalangi Iran mengekspor revolusi ke negaranya dan Timur Tengah. Saudi harus cari sekutu yang kuat dan ga neko-neko nyerang Iran. Siapa dia? Amerika Serikat? Itu malah mencle-mencle. Atau mbak Veronika? Enggak juga. Lalu siapa? Israel! (tepuk tangan penonton debat Capres)
Israel sangat memusuhi Iran. Layaknya Saudi, Israel sangat konsisten musuhan sama Iran, gaada duanya deh kalau soal konsistensi. Israel juga kerap kali mengkonfrontasi Iran baik spionase maupun penyerangan fasilitas nuklir. Tentu saja, Israel adalah sekutu yang bagus untuk Saudi, mereka punya interest yang sama—usir Iran.
Perang proxy dengan Iran sangat krusial bagi Saudi, kalau Iran berhasil menyebar pengaruh revolusinya ke seluruh Timur Tengah, Kerajaan Saudi Arabia bisa runtuh dan diganti republik Islam dan akan membuat kerajaan hilang kekuasaaan dan kemungkinan membuat negara tidak stabil dan kacau balau layaknya Suriah, Iraq, Yaman dan beberapa negara Timur Tengah lainnya. Iran adalah ancaman terbesar bagi Saudi dan Israel bagaimanapun caranya Iran harus diusir dan dalam hal ini, Israel adalah sekutu terbaik Saudi.
2. Ambisi mengakhiri ketergantungan minyak Saudi
Gambar
Quote:
Saudi yang ekonominya sangat tergantung pada minyak mulai sadar bahwa dimasa depan ekonomi mereka akan collapsekalau mereka tidak segera mendiversifikasi ekonominya ke sektor non-minyak.
Putra mahkota Saudi, Muhammad Bin Salman sadar akan hal itu dan pada 2016 meluncurkan mega proyek vision 2030. Vison 2030 bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi Saudi ke sektor non-minyak seperti teknologi, hiburan, layanan publik, perdagangan internasional, dan sekyor lainnya.
Saudi mulai gencar investasi besar-besaran diluar negeri dan mulai menarik investor global untuk investasi ke sektor non-minyak di negaranya. Untuk mewujudkan itu, Saudi harus mewujudkan stabilitas regional timur tengah untuk meyakinkan para investor (untuk sektor non-energi, investor manapun gamau investasi kalau gada stabilitas). Namun perang saudara berkepanjangan dan perang proxy Saudi-Iran membuat regional Timur Tengah amburadul dan tidak stabil yang membuat investor tidak suka investasi di Saudi.
Saudi harus bekerjasama dengan negara terkuat di timur tengah, siapa? Israel. Israel benci Iran dan konsisten menghalau mereka dari perbatasannya. Kerjasama Saudi-Israel dapat menghalau pegaruh Iran dan mewujudkan stabilitas regional Timur Tengah dan Saudi bisa dengan mulus mewujudkan megaproyek vision2030.
Kerjasama dengan Israel juga membuka hubungan dagang antar kedua negara. Israel adalah negara dengan banyak perusahaan besar non-minyak yang mana itu peluang bagi Saudi untuk investasi di sektor non-minyak. Kerjasama antar kedua negara juga dapat membuka keran dagang ekspor-impor dengan nilai milyaran USD. Kerjasama ini sangat esensial bagi perekonomian dua negara.
3. Transfer Ilmu Pengetahuan dan teknologi
Gambar
Quote:
Israel adalah negara dengan teknologi tingkat tinggi terbaik di timur tengah atau bahkan dunia. Dan bahkan Israel punya peralatan militer tercanggih yang tak sanggup ditandingin negara manapun di Timur Tengah. Fakta ini adalah alasan penting kenapa Saudi harus Kerjasama dengan Israel agar mereka bisa mewujudkan modernisasi negaranya dan melakukan transfer iptek dari Israel. Apabila normalisasi dilakukan, Saudi bisa saja meminang badboy Irondome dan menempatkan mereka di perbatasan negaranya yang tengah berkonflik seperti di perbatasan Yaman dan Irak untuk memproteksi negaranya dari serangan ekstrimis.
4. Kebuntuan konflik Israel-Palestina
Gambar
Quote:
Terakhir dan tak kalah pentingnya adalah konflik Israel Palestina yang tak ada akhirnya. Saudi melihat kalau terlibat terlalu dalam di konflik ini, tidak ada untungnya. Saudi telah sejak lama mensupport Palestina dan mendorong perdamaian antar dua negara, namun tak pernah tak pernah terwujud.
Saudi mulai mengutuk anti-semit di negara-negara Arab dan menyerukan bahwasanya negara Israel berhak hidup damai di negerinya sendiri, pun untuk Palestina juga demikian. Saudi menyerukan agar Israel menghentikan aneksasi di Tepi barat. Dan sekarang, konflik Israel Palestina yang dari dulu menjadi penghambat normalisasi negara Arab dan Israel tampaknya mulai ditinggalkan. Namun tetap, penghentian aneksasi Palestina adalah syarat normalisasi. Dan konflik Syeikh Jarrah lagi-lagi mejadi batu sandungan normalisasi dua negara besar ini.
Quote:
Normalisasi Israel-Saudi adalah Kerjasama yang tak mungkin bisa terhindarkan, ini hanya masalah waktu. Negara Saudi harus menghentikan upaya Iran menyebar ideologi dan semangat revolusinya dan Saudi juga harus memutus ketergantungan ekonominya atas minyak. Seperti yang telah diuraikan, untuk mewujudkan dua hal itu, Saudi harus bekerjasama dengan Israel.
Demikian.
Thank,
Saleum
Sumber : tulisan pribadi
referensi
kemari ,
kesini ,
kemari .