• Beranda
  • ...
  • Movies
  • 5 Film Jadul Pilihan Karya Usmar Ismail Sang Bapak Perfilman Indonesia

InaSendryAvatar border
TS
InaSendry
5 Film Jadul Pilihan Karya Usmar Ismail Sang Bapak Perfilman Indonesia
sumber

Buat pecinta film Indonesia, nama Haji Usmar Ismail pasti tak asing lagi di telinga. Nama Bapak Perfilman Indonesia ini diabadikan sebagai nama gedung Pusat Perfilman Indonesia, di mana seluruh arsip-arsip perfilman nasional di simpan di sana.

Usmar Ismail adalah seorang seniman yang berkecimpung di dunia sastra dan teater. Selain itu beliau juga seorang tentara berpangkat mayor, merangkap wartawan politik pada masa awal kemerdekaan negara kita. Bahkan beliau pernah dijebloskan ke dalam penjara oleh Belanda pada tahun 1948 dengan tuduhan subversif, saat bekerja untuk kantor berita ANTARA yang meliput rapat perjanjian RI dan Belanda.

Setelah bebas dari penjara, Usmar Ismail terjun lagi ke dunia seni dan diajak oleh Anjar Asmara untuk membantu pembuatan proyek film pada tahun 1949, di antaranya: Gadis Desa, Harta Karun, dan Citra.

Citra (1949)

Spoiler for Cuplikan Film Citra:


Meskipun sudah ada beberapa film berbahasa Indonesia/melayu yang dibuat sebelumnya, namun film Darah dan Doa garapan Usmar Ismail yang syuting pertamanya dilakukan pada 30 Maret 1950 justru ditetapkan sebagai Hari Film Nasional Indonesia. Karena penggarapan film ini benar-benar mewujudkan kemandirian pribumi yang menjadi idealisme kala itu. Sama sekali tak melibatkan unsur Eropa dan Cina yang selama ini mendominasi penggarapan dan produksi film di Indonesia.

Usmar Ismail selalu menuangkan idealisme dan gagasan-gagasannya ke dalam setiap film garapannya. Meskipun harus merasakan pahit getir dan jatuh bangun dalam membangun perfilman Indonesia di masa panasnya perkembangan perpolitikan waktu itu, beliau tetap gigih.

Quote:


Film-film garapan Usmar Ismail, walaupun kesannya masih sederhana namun abadi. Kejeliannya dalam mengamati karakter, membuatnya tak pernah salah pilih talent untuk memerankan film-filmnya. Banyak artis dan tokoh perfilman yang lahir dari tangan dinginnya, sebut saja nama-nama seperti Citra Dewi, Mieke Wijaya, Suzanna, Lenny Marlina, bahkan sang legenda perfilman tanah air, yaitu Teguh Karya, juga merupakan anak didik Haji Usmar Ismail.

Quote:


Lantas seperti apa karya-karya beliau yang mengusung aliran realisme, berikut ane pilihkan beberapa film buat Agan dan Sista. Sebagian sudah ada versi restorasi/lebih berwarna dan sebagian masih hitam putih.

1. Darah dan Doa (1950)

sumber

Film yang skenarionya ditulis oleh Sitor Situmorang ini, mengisahkan tentang Kapten Sudarto yang memimpin long march divisi Siliwangi dari Jogja ke Jawa Barat pada saat agresi militer Belanda. Karakter tokoh utamanya dibuat sesuai realita, di mana manusia tak luput dari salah dan dosa. Kapten Sudarto yang telah beristri dan memiliki seorang anak, sempat terlibat percintaan dengan dua orang gadis. Salah satunya adalah gadis Jerman.

Spoiler for Darah dan Doa part 2:


Meskipun menuai kritik dari beberapa kalangan termasuk TNI, tapi juga menuai pujian dari Presiden Sukarno. Bahkan presiden sendiri menyatakan, "Film ini Ok." saat ditayangkan pertama kali di istana negara.

2. Enam Jam di Jogja

Spoiler for Enam Jam dj Jogja:


Film ini menceritakan perjuangan rakyat dan keraton Yogyakarta melawan Belanda. Tokoh-tokoh yang ditampilkan pun masih menggambarkan realisme, di mana semangat revolusioner dan patriotisme terpatri dalam jiwa para pejuang. Namun disisi lain, juga ada kelompok gerilyawan yang memeras harta rakyat.


3. Lagi-lagi Krisis (1955)

Ini merupakan film komedi satire yang menceritakan seseorang yang tiba-tiba mendapat ilham untuk jadi dukun. Hingga banyak orang dari berbagai kalangan yang datang meminta bantuannya. Opening film ini memperdengarkan lagu Burung Kutilang, salah satu lagu yang sering diajarkan saat sekolah TK dulu, Gansis.

Spoiler for Lagilagi Krisis:


4. Tiga Dara (1956)

Mengisahkan kehidupan lika-liku kehidupan tiga orang gadis yang bersaudara, yang diperankan oleh Citra Dewi, Mieke Widjaya, dan Indriati Iskak. Film ini meledak di pasaran, hingga diputar berbulan-bulan di bioskop.
Spoiler for Trailler Tiga Dara:


5. Amor dan Humor (1961)

Film bergenre komedi romantis ini hanya memakai satu setting tempat cerita, yaitu gelanggang dagang atau pameran dagang di Jakarta.

Spoiler for Amor dan Humor:


Itu hanya lima dari sekian banyak film yang telah dibuat oleh Usmar Ismail, Gansis. Dari film tersebut, kita bisa melihat tak hanya idealisme pembuatnya, tapi juga bisa melihat hal menarik lainnya, seperti fashion dan suasana kota-kota tempo dulu yang digunakan sebagai latar cerita.

Menarik, bukan? Bagi Gansis yang ingin menambahkan informasi mengenai film-film jadul lainnya, silakan komen santun di kolom komentar.

Malang, 30 Mei 2021

Narasi opini pribadi
Referensi 12 3 4
ulermaboq
ARL44
hoorray
hoorray dan 33 lainnya memberi reputasi
34
5.5K
86
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Movies
Movies
19.9KThread17.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.