adindaptrarnAvatar border
TS
adindaptrarn
Perceraian di Indonesia Meningkat, Apa Sih Penyebabnya?

Fenomena perceraian bisa dibilang lagi banyak-banyaknya di Indonesia. Mayoritas orang sih bilang kalau ini akibat dari pandemi COVID 19. Kok bisa sih hal ini terjadi? Kan di awal udah komitmen kalau bakalan ada sampe maut memisahkan? Apa aja kira-kira alasan yang umum jadi penyebab pasangan di Indonesia memilih buat bercerai?

Pernikahan udah bisa dibilang sebagai kewajiban di Indonesia, berapapun umur GanSis, pasti orang tua pengen anaknya cepetan nikah. Ada yang punya budaya lulus sekolah langsung nikah, ada yang harus merintis karir dulu dan ada juga yang mungkin trauma dengan percintaan. Berbagai isu ini terkadang mengingatkan kita lagi kalau pernikahan butuh persiapan.


Photo by cottonbro  from Pexels

Bukan cuma dari segi harta atau umur, siap ini juga harus dari segi mental. Berapapun umur GanSis saat menikah, secara mental harus sadar kalau banyak tanggung jawab yang harus dilakuin ketika udah jadi satu sama pasangan. Mulai dari ngurus rumah tangga, nafkahin keluarga, dan bahkan mengurus anak. Bagi Sista juga harus sadar kalau sekarang ada pemimpin keluarga yang wajib untuk dihormati.

Mungkin, beberapa hal di atas terdengar gampang, tapi, coba deh liat prakteknya pas udah nikah. Diri kita dituntut untuk gak egois dan lebih bijak dalam melakukan sesuatu. Kalau dua hal itu berat untuk dilakuin dan kehangatan dalam rumah tangga hilang, biasanya yang terjadi adalah perceraian. Pada pandemi covid 19 ini sendiri, GanSis tau gak sih kalau perceraian di Indonesia meningkat?

Dilansir dari Lokadata.id ternyata angka tinggi perceraian di Indonesia pada 2015 menginjak angka 5,89 persen, sekitar 3,9 juta dari total 67,2 juta keluarga. Tahun 2020, perceraian naik hingga 6,4 persen dari 72,9 juta rumah tangga. Data tersebut menunjukkan bahwa ketika rumah tangga menghadapi masalah, banyak pasangan yang memilih berpisah sebagai jalan keluar. Perceraian selain dilarang oleh agama, juga menimbulkan perpecahan antar keluarga dan terdapat korban, yaitu Anak.

Anak adalah buah dari percintaan antara 2 sejoli yang terikat dalam janji pernikahan. Tanpa disadari, ketika pasangan memilih bercerai, mereka juga bisa menjadi korbannya. Memang kasih sayang dari orang tua gak akan berhenti sampai kapanpun dan pastinya mau yang terbaik untuk anaknya. Nah, GanSis penasaran gak sih sebenernya permasalahan apa yang banyak ditemuin di kasus perceraian di Indonesia? Nih, ane kasih tau!

Mental Yang Belum Siap

Pernikahan bisa dibilang hal yang menguntungkan baik untuk wanita maupun laki-laki. Selain ngurangin dosa, mereka juga belajar bertanggung jawab antar satu sama lain. Tapi, ketika terlalu terburu-buru untuk menikah karena paksaan orang tua atau merasa udah ketemu orang yang tepat tapi ternyata mental belum siap. Kenapa sih hal ini penting? Ohiya, kesiapan yang satu ini gak ditentuin sama umur karena kedewasaan bukan dari umur aja.


Photo by Alex Green  from Pexels

Gimana sih mental yang siap itu? Intinya yang gak egois! Ketika nyatu sama pasangan kita, tentu ada kebiasaan yang bakalan beda dari yang biasanya diri sendiri lakuin atau permasalahan yang lebih besar dari pas pacaran atau pdkt, tapi itu semua gak boleh dijadiin alesan buat ngehalalin perceraian. Nyelesaiin segalanya bersama dengan kepala dingin dan cari jalan keluar yang paling baik untuk keduanya.

Perekonomian Rumah Tangga

Ini salah satu masalah yang paling sensitif ketika kita berumah tangga. Kepercayaan dan saling terbuka bisa dibilang 2 prinsip yang harus dipegang soal ini dan gak lupa juga kerja keras! Kalau kita tau udah harus banyak yang dibeli, jangan jadi orang yang males buat nyari cuan, karena wajib banget hukumnya. Kebutuhan dalam keluarga juga harus disesuain sama pemasukan, jangan berlebihan, apalagi jadi banyak hutang.


Photo by Mikhail Nilov  from Pexels

Ketika hutang segunung, tentunya bakalan ganggu keluarga kecil yang kita punya. Pasangan jadi mikirin, bikin banyak pikiran, dan berujung rumah tangga jadi gak harmonis lagi. Ditambah ketika udah punya momongan, harus pinter ngejaga emosi dan nyiasatin jalan keluar buat permasalahan yang satu ini. Mau suami atau istri, kalau mau ambil keputusan apapun soal keuangan biar kalau ada masalah bisa cari jalan keluarnya bareng.

Selingkuh!

Wah, ini terlarang banget ya GanSis dilakuin kalau kalian udah sama-sama komit! Yang pacaran aja dilarang apalagi pas udah nikah. Selain bikin kepercayaan ancur, selingkuh juga bisa bikin pasangan kita trauma. Apapun kondisinya, sebanyak apapun harta yang kalian punya, sengeselin apapun pasangan, kalau ada masalah harus diomongin dan saling jujur. Jangan malah lari ke orang lain. 


Photo By Kompas.com

KDRT

Kekerasan Dalam Rumah Tangga bukan hal yang tabu lagi buat dibicarain. Sekarang ini gak cuma cewek aja yang bisa jadi korban, tetapi cowok juga. Pasalnya, manusia emang susah banget buat mengontrol emosi, dan itu semua bisa keluar dalam bentuk kekerasan fisik atau verbal. Kalau fisik seperti yang GanSis tau dalam bentuk memukul, nendang, ngedorong atau apapun yang melukai fisik pasangan kita. Nah, untuk verbal, ini yang biasanya terjadi tanpa disadari ketika berantem, ngeluarin kata-kata kasar yang menyinggung pasangan.


Photo By Merdeka.com

Nikah Karena Terburu-buru

Yang satu ini mungkin masih cocok dengan ‘mental yang belum siap’ tapi sesungguhnya para orang tua dan GanSis sendiri harus tau kalau setiap orang udah punya jalan hidup dan jodohnya masing-masing. Kalau GanSis ngerasa dia orangnya, gas, lanjut ke pernikahan. Tapi, kalau dari awal udah gak yakin, mending gak usah. Karena sebenernya ketika ada sesuatu yang udah gak disuka, apalagi berbentuk sifat, jarang banget manusia bisa merubah sifat mereka. Jadi ambil berapapun waktu yang kamu mau untuk nyari 1 buat selamanya.

Tidak Menghargai Pasangan

Merasa lebih tinggi dan lebih baik dari pasangan, ternyata bisa membawa malapetaka loh, GanSis. Ketika kita merasa ‘lebih’ terkadang datang rasa sombong, pas udah sombong pasti diikutin sama sikap kurang menghargai. Inilah yang kadang jadi penyebab kenapa ketika salah satu pasangan lebih sukses, tapi gak ngehargain partnernya, akan jadi bumerang. Menghargai itu bukan cuma diliat dari siapa yang ‘lebih’ aja, tapi rasa saling menghormati. Mau pasangan kita lebih muda / tua, gaji lebih tinggi / tidak, apapun alasannya, saling menghargai dan bersyukur kunci dari kebahagiaan.

Dijodohin

Berapa banyak Agan & Sista di sini yang ketemu jodohnya dengan ajang dijodohin? Wah, kalian beruntung banget! Pasalnya, perceraian juga banyak terjadi akibat orang tua yang terlalu memaksa anak menikah dengan ‘dijodohin’. Orang tua memang mau yang terbaik buat anaknya, tapi kadang kecocokan itu gak bisa cuma diliat dari materi aja. Nyadar gak sih ada aja yang kalau kita liat pasangannya udah sempurna tapi rumah tangganya hancur? Karena sebenarnya di dunia ini gak ada yang sempurna. Ketika Agan & Sista berhasil membangun rumah tangga dari orang yang baru kalian kenal, tetap harus inget kalau dia udah jadi istri / suami kita. Jangan karena dijodohin jadi ngegampangin, apalagi masih berhubungan sama mantan dan ada niatan cerai! Haduh, buang jauh-jauh!

Gimana nih, GanSis, bener gak sih permasalahan di atas yang bisa jadi alesan pasangan untuk bercerai? Atau ternyata ada permasalahan yang ane belum sebutin di atas? Agan & Sista bisa langsung sharing di kolom komen supaya Kaskuser lainnya bisa tau dan ngehindarin hal itu!



shoyusushi
marikemana
bachtiar.78
bachtiar.78 dan 27 lainnya memberi reputasi
28
9.5K
302
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
Wedding & FamilyKASKUS Official
8.8KThread9.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.