- Beranda
- Anime & Manga Haven
Solo Leveling. Outstanding atau Overrated?
...
TS
ih.sul
Solo Leveling. Outstanding atau Overrated?
Solo Leveling. Saya yakin banyak diantara Anda yang sudah membaca manhwa yang diadaptasi dari sebuah novel berjudul sama ini. Nama solo Leveling terdengar di berbagai kalangan mulai dari daftar manga yang harus dibuatkan animenya, daftar webtoon webtoon terbaik hingga daftar manhwa terbaik sepanjang masa. Well, entah siapa yang sudah membuat daftar-daftar itu tapi disini saya ingin mengajak Anda fans solo leveling garis keras untuk bergelut karna saya tidak setuju dengan daftar yang Anda buat.
Kemarin setelah rewatch anime Tower of God saya tak sengaja menemukan sebuah postingan di facebook tentang 3 komik yang menjadi pilarnya webtoon dan peringkat pertama adalah Solo Leveling dan peringkat kedua adalah Tower of God. Cukup lama saya mengetuk-ngetuk layar smartphone karnanya. Untung saja ponsel saya nggak rusak.
Well, saya baca solo leveling dan saya mengerti kenapa manhwa tersebut mendapat popularitas yang begitu tinggi. Mau tahu alasannya? Mari kita bahas perlahan.
Yang pertama adalah gambarnya. Yep, penampilan adalah kriteria penilaian nomor 1 di masa kini. Artist dari solo leveling adalah Sung Jang-Lak yang mana saya tak bisa menemukan apapun tentangnya namun design yang dia berikan pada gambarnya layak diberi nilai Outstanding.
Di 20 chapter pertama dia menunjukkan kemampuannya dalam membuat adegan sadis dengan detail keputusasaan yang menggetarkan tulang belakang. sekarang setelah cerita berlanjut hingga jauh design ekspresi itu perlahan menghilang digantikan dengan spesial efek dari serangan sihir maupun scene aksi yang pastinya akan sangat mahal jika diadaptasi ke anime.
Desain karakter? Well, biasa aja. Saya malah lebih suka dengan desain monster dan senjata-senjata serta shadow monster yang muncul di setiap chapternya. Meski demikian pakaian tempur para hunter lumayan necis dan berwarna-warni.
Sedikit tambahan untuk battle scene. Untuk orang-orang yang terbiasa membaca manga tipe seperti ini pasti menghadirkan pengalaman baru karna penggunaan long-strip yang lebih bebas dibanding frame manga. Efek tebasan, kilat dan gerakan dinamis dalam perkelahian ala asassin ditambah dengan aura-aura yang glowing cukup untuk membuat bulu kuduk berdiri. Mungkin memang terlalu berkilau dan cukup kasar namun nilainya tetap Outstanding.
Okay, cukup dengan art nya. Ceritanya bagaimana?
Sekali lagi saya paham kenapa cerita-cerita seperti ini bisa populer. Percaya atau tidak ada begitu banyak pembaca yang menyukai tipe cerita Zero to Hero terutama yang punya sistem power rank. Bukankah selalu ada kepuasan tersendiri saat melihat mereka yang rank nya lebih rendah mampu mengalahkan mereka yang rank nya lebih tinggi?
Selain itu orang-orang juga menyukai cerita underdog. Kisah seseorang yang dipandang rendah oleh lingkungan namun ternyata punya kekuatan yang amat dashyat. Dalam petualangan saya di forum novel online sudah ada seribu cerita yang semacam itu dan hal ini tak pernah berakhir memuaskan.
Sang tokoh utama yang berubah dari terlemah menjadi yang terkuat. Lalu sesudah jadi yang terkuat apa? disinilah kunci utamanya. Setelah sang mc berubah jadi yang terkuat segalanya tidak lagi sama dan tensinya menurun. Sangat-sangat jauh.
Musuh datang, hajar. Datangi musuh, hajar. Musuh seorang hunter level nasional? Hajar dalam satu chapter. Segala excitement yang bisa kita dapat di paruh pertama tak bisa lagi kita dapatkan di paruh kedua karna tokoh utama yang sudah jadi terlalu kuat sampai-sampai tak ada lagi yang mampu menandinginya.
Lalu bagaimana dengan karakternya sendiri? ini yang paling parah. Selain MC tak ada karakter yang perlu diperhatikan secara serius. Toh MC bisa menyapu bersih dungeon sendirian jadi untuk apa lagi menaruh perhatian pada karakter lain? Bahkan Hunter top level internasional pun udah jadi badut dihadapan MC. Persis seperti judulnya, main-main aja sendiri~
Tak ada masalah dengan MC super OP. Yang jadi masalah adalah bagaimana cara meraciknya. Ambil One Punch Man sebagai contoh. Meski Saitama bisa menyelesaikan segala masalah dengan satu tinju tapi kita dibuat jantungan dengan perjuangan para karakter sampingan yang jauh lebih menarik dibanding karakter utama itu sendiri. Lalu solo leveling? Sayangnya para karakter sampingan (atau sopannya, karakter pendukung) tidak memiliki 'karakter.' Mereka mudah untuk dilupakan dan tak ada keharusnya untuk mengingat mereka. Ada masalah? Panggil MC. Biarkan dia menyelamatkan dunia dan mari kita tonton aksinya sambil makan kerupuk di tempat tidur masing-masing.
Oaky, cukup pembahasannya. Solo Leveling memang menyenangkan untuk dibaca di awal-awal namun keseruannya berkurang jauh di chapter-chapter terbaru. Untungnya kualitas art dari manhwa ini terus dan terus membaik. Melihat pola ini saya jadi teringat dengan Kimetsu no Yaiba yang dinobatkan sebagai anime terbaik sepanjang masa (Lol) hanya karna adegan aksi yang keren.
Terserah jika Anda menganggap Solo Leveling sebagai manhwa terbaik sepanjang masa tapi tolong jangan jadi bocah toxic yang menginvasi seluruh forum manhwa hanya untuk memancing keributan. Kalau mau ribut itu lapangan kosong. Cari ribut kok di internet. Bruuhh~
Diubah oleh ih.sul 03-06-2021 11:03
adhemantri dan 35 lainnya memberi reputasi
34
16.6K
282
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Anime & Manga Haven
6.6KThread•8.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya