sumber

Wanita adalah makhluk lemah. Rasanya ungkapan ini sudah nggak relevan, benar nggak, Gansis? Karena nggak semua wanita bisa disamakan kayak gitu.

Ane sering lihat kok, wanita-wanita hebat yang nggak bisa diremehkan begitu saja. Para ibu single parents salah satu contohnya. Dengan gagahnya para wanita ini tampil sebagai tulang punggung keluarga, di saat sang suami meninggal dunia.

Tak jarang, profesi yang mereka lakoni justru membuat para lelaki keder. Karena pekerjaan yang lazimnya dikerjakan para pria, justru dilakukan seolah tanpa beban oleh para wanita.

sumber

Malah menurut ane, seorang perempuan, khususnya para ibu, sebenarnya adalah sumber kekuatan dalam sebuah keluarga. Ia mengambil peran penting sebagai pengayom dan pembentuk karakter putra-putrinya. Demikian juga perannya sebagai istri, sebagai motivator buat suaminya, yang menghibur dan membangkitkan kembali semangatnya di saat berada pada titik rendah.

Karena pentingnya sosok perempuan dalam keluarganya, maka sudah seharusnya kaum ibu mendidik anak-anak gadis mereka agar tidak cengeng, tidak menye-menye menghadapi masalah sepele. Anak perempuan juga wajib diajari untuk menjaga kehormatan keluarga, dengan menjaga harga diri dan kesuciannya.

Tidak hanya psikisnya yang harus kuat, fisik seorang perempuan pun mesti kuat. Kalau ane sendiri, sudah mengikutkan putri kecil ane untuk belajar silat. Karena selain bagus untuk membentuk kekuatan otot, gerakan-gerakan silat sangat cocok dengan keluwesan seorang wanita. Selain itu, bonusnya adalah terbentuknya sikap sportif, percaya diri, dan bisa untuk membela diri saat dibutuhkan. Bener, nggak sih?



Nah, ane baru inget nih, Gansis. Ada video viral tentang pengantin perempuan yang sedang unjuk kemampuan mematahkan besi di depan kursi pelaminan. Wuih, kereeen!!

Tampak dalam video, si pengantin mematahkan sebilah besi dua kali, yang pertama dengan pahanya. Kemudian atraksi kedua, mematahkan besi dengan tangannya.

sumber

Tidak diragukan lagi, si pengantin ini adalah seorang pesilat. Sebab atraksi seperti ini pernah ane lihat dilakukan oleh murid-murid perguruan Merpati Putih dan perguruan Pagar Nusa, dulu saat ane masih sekolah.

Di video tersebut, sepertinya ini menjadi salah satu hiburan buat para undangan yang hadir di pesta pernikahan. Kalau ane lebih melihat sisi positifnya. Atraksi tersebut jauh dari niat pamer, karena menurut teman-teman yang pernah belajar silat, mereka tak akan mampu mematahkan besi tersebut jika terlintas sedikit saja rasa ujub/sombong. Malah hal seperti ini harus dilakukan dengan kepasrahan tertinggi kepada Tuhan.





Satu lagi yang menarik di video tersebut. Di pelaminan tampak mempelai prianya memakai seragam militer. Nah, ini pas sekali. Sebagai seorang istri prajurit TNI memang harus kuat, tegar, dan mandiri. Karena tidak selamanya sang suami ada mendampingi, terutama di saat harus menjalankan tugas negara.

Gimana pendapat Agan dan Sista? Yuklah, berbagi pendapat di kolom komentar dengan santuy dan santun.

Malang, 30 Mei 2021

Narasi opini pribadi
Referensi


Thread lainnya klik gambar ini, Gan :welcome