iskrimAvatar border
TS
iskrim
COD yang Membagongkan, Para Kurir Harap Bersabar Ini Ujian

Kejadian unik di jagad maya dalam urusan jual beli baru-baru ini sedang hangat dan menjadi makanan netizen untuk dijadikan bahan ghibah di kehidupannya. Belanja online dengan pembayaran COD (Cash On Delivery) ternyata menyebabkan kesalahpahaman yang sebetulnya tidak perlu terjadi.


Bagi Kaskuser yang dulunya cari makan dan menjadi pembeli setia di FJB pasti sudah paham banget apa itu COD, bahasa awamnya barang bayar di tempat saat penjual dan pembeli bertemu, dimana harga dan kriteria barang sudah sesuai dengan isi iklan dan harga tentunya.

Semakin menjamur dan besarnya bisnis jual beli online saat ini akhirnya beberapa startup memberikan pilihan baru dengan sistem bayar COD. Sayangnya di lapangan ada yang tidak sesuai harapan.

Kemudian hal membagongkan kemudian terjadi disebabkan oleh segelintir orang salah mengartikan sistem COD, mungkin masih menganggap COD itu masih pakai cara lama; pembeli bertemu dengan penjual langsung. Gagalnya memaknai arti 'COD belanja versi olshop' membuat segelintir orang jadi dengan sekonyong-konyong mengajukan komplain bahkan menolak pesanannya.

Akibatnya para kurir yang jelas-jelas hanya sebagai pengantar barang dikira telah bersekongkol dengan penjual. Tentu saja para kurir tidak bisa atau tidak berhak memutuskan permasalahan tersebut dan berakibat kena semprot pembeli yang merasa telah ditipu.

Nah, beberapa pengamatan saya pribadi ada beberapa poin kenapa pembelian sistem COD versi olshop ini jadi kacau karena:

PERTAMA

Sedari awal pembeli mungkin tidak memahami arti sebenarnya COD versi olshop itu seperti apa.

Pembayaran COD sebenarnya tidak ada bedanya dengan membelinya secara langsung, hanya bedanya pembeli tidak bertemu langsung dengan penjual tapi bertemu dengan pihak penengah yakni si kurir yang mengantarkan barang yang dibeli.

Padahal, pembelian barang sudah di 'talangi' oleh kurir eh, masih di marahi pula, kan bikin bengong kurir jadi tambah mirip bagong.

KEDUA

Edukasi internet khususnya dalam urusan jual beli dan kecerdasan manusia memang tidak semua orang sama. Apesnya sang kurir bertemu dengan pembeli seperti yang kurang melek dunia jual beli online dengan sistem pembayaran COD versi olshop. Kurir yang hanya bertugas mengantar barang pesanan harus ketiban apes. Kena hinaan, dituduh penipu, bahkan mungkin sampai terjadi kontak fisik.

KETIGA


Ketika barang diterima pembeli ternyata tidak sesuai pesanannya tindakan protespun mencuat, apes... kebetulan yang terdekat adalah sang kurir, kena semprot deh!

Pembeli yang terlanjur kecewa dan tidak bisa membedakan mana penjual asli mana hanya seorang kurir dengan sekonyong-konyong menumpahkan kekecewaannya.

Pembeli yang menjadi raja dia jadi merasa bebas melakukan apa saja, pembeli seperti tidak mau tahu yang kalau di telusuri kesalahan ada pada si pembeli sendiri. Pembeli tidak mau peduli dan tidak mau tahu menahu lagi karena terlanjur kesal barang yang lama ditunggu saat diterima ternyata tidak sesuai pesanannya.

KEEMPAT

Sumber malah utama dan awal disaat transaksi jual beli online adalah karena pembeli yang tidak teliti membaca iklan atau membaca deskripsi dengan baik dari iklan yang di maksud.

Penjual yang memiliki banyak varian produk seperti adanya pilihan warna, bahan, ukuran seringkali diabaikan oleh pembeli yang tidak membaca deskripsi secara utuh.

Jika pembeli teliti biasanya akan membaca keterangan tambahan misalnya bila pembeli tidak memilih warna maka akan dikirim random atau tergantung stok penjual. Dengan membayar itu artinya pembeli setuju barang yang dibelinya. Ini baru 1 contoh, jangan-jangan ada pembeli yang gagal paham juga arti pre-order itu apa.

SARAN.


Sebagai pembeli sebelum melakukan pembayaran sebaiknya melihat iklan dengan teliti, membaca utuh deskripsi iklan penjual, dan yang tak kalah penting adalah mengetahui reputasi toko penjualnya dan hasil testimonial penjualnya seperti apa.

Kalau ragu lebih baik bertanya kepada yang mengerti tentang cara berbelanja versi online ini. Karena jika penjual sudah setuju membayar COD artinya barang sudah sesuai dengan kondisi iklan saat itu.

Agar kurir tidak dijadikan tumpahan amarah dan salah sasaran oleh pembeli yang tidak tahu diri sebaiknya sebelum menyerahkan barang berikanlah edukasi dan pengenalan diri kalau dia hanya sebagai pengantar barang saja, sama sekali tidak ada hubungannya dengan penjual.

Jika barang tidak sesuai pesanan, mintalah pembeli untuk komplain langsung ke penjual melalui fasilitas komplain di olshop dimana pembeli berbelanja (kalau perlu kurir merekamnya dalam format video).  Setelah itu barang baru diberikan.

Pembayaran COD ini sebenarnya cara mudah bagi yang memahaminya, tapi masih ada orang menganggap pembelian COD bertemu langsung dengan penjualnya sehingga dengan mudah mengajukan komplain dan mendapat penggantian saat itu juga.



Referensi. sebuah opini
Img.google img



Copyright © 2016 - 2021 iskrim™
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Diubah oleh iskrim 27-05-2021 11:28
aygilagility
iissuwandi
gt04
gt04 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.2K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.