Kabar baik bagi orang-orang diseluruh dunia dimana vaksin kini sudah mulai disuntikkan ke seluh tenaga medis. Dari beberapa vaksin yang sudah boleh mendapatkan izin, Indonesia memesan sekitar 155 juta dosis vaksin COVID19yang terdiri atas 120 juta dosis vaksin Sinovac dan 30 juta dosis vaksin Novavax. Hal ini lah yang membuat ane bertanya-tanya kenapa Indonesia gemar sekali dengan Sinovac?

sumber: cnnindonesia.com

Mau positive thinking pun sulit karena vaksin Sinovac bukanlah vaksin COVID19yang bagus-bagus banget. Bila kita lihat dari tingkat efikasinya, vaksin Sinovac ini tergolong dengan efikasi yang rendah. Untungnya efikasinya yang diatas 50 persen membuat WHO memberi izin untuk menggunakannya.

sumber: merdeka.com

Dilihat dari harganya, Sinovac ini tergolong sebagai vaksin yang mahal. Bila dirupiahkan harga vaksin Sinovac perdosisnya mencapai Rp 433.000. Sedangkan vaksin dengan efikasi tinggi seperti Pfizer hanya Rp 282.000. Membandingkan dengan AstraZeneca yang efikasinya hanya 70 persen, harganya hanya Rp 42.000. Dari sini bisa disimpulkan bahwa harga vaksin Sinovac mahal sekali. 

Bila dihitung-hitung, dengan jumlah dosis yang sudah dipesan sebanyak 120 juta dosis, maka biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia mencapai Rp 52 Triliun. Sebuah angka yang vantastis bukan?

Seandainya saja 120 juta dosis itu adalah vaksin AstraZeneca maka biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah hanya Rp 5 T. 

sumber: cnbcindonesia.com

Hal itulah yang akhirnya membuat ane menjadi ragu, sebenarnya apa alasan pemerintah memilih Sinovac daripada vaksin-vaksin lainnya? Padahal kalau kita memilih vaksin lain dengan harga yang lebih murah kita bisa mendapatkan vaksin yang efikasinya diatas Sinovac. Apa karena hanya sedikit negara yang memesan Sinovac sehingga kita bisa dengan cepat mendapatkan vaksin?

Kalo alasannya seperti itu sama aja kita buang-buang duit, toh efikasinya gak tinggi-tinggi amat. Lagipula kalau ngomongin tentang waktu produksi vaksinnya, harusnya Indonesia bisa mengajak Pfizer atau AstraZeneca untuk produksi di Indonesia. Sehingga vaksin COVID19yang diproduksi bisa lebih cepat digunakan oleh orang Indonesia. Dan kita bisa dapet untung dengan menjual vaksin itu ke negara-negara lainnya.