Bintang laut yang berdiameter hinga 1 meter ini dulunya sangat melimpah di lautan tetapi pada tahun 2021 beberapa penelitian membuktikan bahwa jumlah bintang laut yang dinamakan "Sunflower Sea Star" ini telah menurun sangat tajam populasinya. Padahal fungsi ekologis dari bintang laut ini tidak kalah pentingnya dengan hewan laut lainnya. Penasaran bagaimana peranan dari bintang laut ini dan mengapa bisa dilanda kepunahan, yuk check thread berikut!

Bintang laut bunga matahari merupakan bintang laut yang umum ditemui di perairan dahulu kala. Bintang laut jenis ini memiliki fungsi ekologis sebagai predator alami dari bulu babi. Bayangkan saja ketiadaan bintang laut ini dalam jangka waktu lama, maka populasi bulu babi sewaktu-waktu akan meledak menurut beberapa studi yang telah dilakukan.

Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya?. Bila populasi bulu babi terlalu banyak di perairan maka keberadaan tumbuhan lamun yang merupakan salah satu penyerap karbon lautan akan habis di makan sehingga menyebabkan tekanan parsial gas CO2 di lautan menjadi semakin tak terbendung karena berkurangnya penyerap karbon.

Domino-effectyang terjadi berikutnya adalah terjadinya asidifikasi (pengasaman air laut) yang serius karena tingginya kadar CO2 di lautan. Asidifikasi laut nantinya akan mematikan organisme laut yang tidak tahan dampak pengasaman. Di samping itu, lautan rekreasi yang kita kunjungi akan berkurang tingkat keamanannya karena akan sering ditemui bulu babi di berbagai sisi.

Jadi sebenarnya apa yang menyebabkan populasinya menurun bahkan hingga 91% dihitung dari tahun 2013 sampai sekarang, lagi-lagi penyebabnya adalah pemanasan global. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa pemanasan global memang telah merusak berbagai macam organisme lautan yang sangat sensitif terhadap suhu seperti terumbu karang dan juga bintang laut matahari ini.

Beruntungnya masih ada jalan untuk mengembalikan populasi hewan ini setidaknya jangan sampai punah yaitu para peneliti dari University of Washington dibantu oleh Nature Conservancy USA telah mengembangkan berbagai cara untuk memulihkan kembali populasi bintang laut ini dengan melakukan breeding dari bintang laut matahari yang telah dimodifikasi genetiknya sehingga bisa bertahan dari perubahan suhu.
Mereka berharap bintang laut tersebut kelak akan memulihkan penurunan populasi yang ekstrim ini dan berangsur-angsur mengembalikan keseimbangan ekosistem.

Waduh, sungguh di luar dugaan ternyata dampak dari kehilangan populasi bintang laut ini di dalam ekosistem akan berakibat fatal dan lagi-lagi penyebabnya adalah pemanasan global. Duh kalau sudah begini bagaimanapun caranya kita harus mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan juga mengurangi penggunaan produk-produk penghasil emisi karbon, mengerikan juga ya domino-effect nya