Kentaro Miura, seorang
mangakasenior kelahiran kota Chiba, perfektur Chiba, Jepang tanggal 11 Juli 1966. Bakat Beliau sebagai pembuat
manga sudah terlihat sejak usianya yang ke-10. Uniknya, di usianya yang masih segitu, Beliau sudah merilis
manga perdananya yang diberi judul
Miuranger.
Manga buatan Beliau sangat laku keras di sekolahnya, bahkan saking lakunya,
manga ini sampai dirilis ke dalam 40 volume (kira-kira ratusan
chapter lah). Hebatnya lagi, di sela-sela kesibukannya membuat "Miuranger", Beliau langsung tancap gas bikin
manga keduanya dengan judul
Ken e no Michi, yang dirilis tepat setahun usai
manga "Miuranger" miliknya dirilis di sekolahnya. Semakin bertambah usianya, semakin baik pula teknik Beliau dalam membuat
manga.
Masuk bangku SMA, Miura-sensei sempat ikut ekskul seni guna memantapkan bakatnya sebagai
mangaka. Dan benar saja, Beliau berhasil membuat
doujinshi pertamanya di bangku SMA, yang mana
doujin miliknya ini berhasil dimuat di sebuah majalah. Di usianya yang ke-18, Beliau langsung diterima bekerja oleh salah satu
mangaka legendaris Jepang, yaitu
George Morikawa sebagai asistennya. FYI, George Morikawa ini adalah pencipta dari serial
manga Hajime no Ippo, salah satu
manga olahraga paling populer sepanjang sejarah.
George Morikawa (kiri) dan karyanya, "Hajime no Ippo" (kanan)
Saat Beliau hendak mendaftar ke
Nihon University jurusan Seni, Beliau membuat sebuah
manga one-shot sebagai salah satu syarat lolos seleksi kampus. Berkat
manga tersebut, Beliau berhasil diterima di Universitas. Gak cuma itu,
manga yang diberi nama
Futatabi ini berhasil dimuat di majalah dan masuk ke dalam nominasi
Best New Author versi
Weekly Shonen Magazine. Sembari mengenyam pendidikan di Universitas, Beliau sempat membuat serialisasi
manga terbarunya yang diberi nama
Noa. Sayangnya,
manga ini gagal di pasaran.
Salah satu cuplikan manga "Futatabi"
Noa
Meski demikian, Beliau tidak putus asa. Pada tahun 1988, Beliau bersama
Yoshiyuki Okamura atau yang biasa dikenal dengan nama
Buronson melakukan kolaborasi dalam menggarap sebuah
manga bertajuk
Oro ~ King of Wolves. Sambil menggarap "Oro ~ King of Wolves", disinilah Beliau membuat sebuah purwarupa alias
prototype dari
manga fenomenalnya, yaitu "Berserk". Versi
prototype ini dimuat ke dalam 48 halaman dan dirilis untuk majalah
Hakusensha's Gekkan ComiComi. Barulah versi resmi dari "Berserk" pun dirilis pada Oktober 1989. Bersamaan dengan dirilisnya "Berserk",
manga "Oro ~ King of Wolves" juga dirilis. Prekuel cerita dari "Oro ~ King of Wolves" resmi dirilis di tahun 1990 dengan judul
Oro Den.
Yoshiyuki "Buronson" Okamura
Oro ~ King of Wolves
Sedikit
fun fact, pada saat proses pembuatan adaptasi anime dari "Berserk", Miura-sensei turun tangan ke dalam proyek tersebut dan bertugas sebagai
supervisor nya. Selain anime, "Berserk" juga diadaptasi ke dalam beberapa judul
game. Sama halnya dengan proyek pembuatan animenya, Beliau juga turun langsung dalam proses pembuatan
game-nya, terutama di bagian penulisan cerita.
Sebelumnya Ane sempet singgung kalau
manga "Berserk" sempet ganti media perilisian di tahun 1992. Bersamaan dengan itu, Miura-sensei juga merilis sebuah
manga terbaru yang dinamakan
Japan. Walaupun
manga ini hanya terdiri dari 1 volume saja, tapi
manga ini berhasil dilirik oleh salah satu penerbit komik ternama di Amerika Serikat, yaitu
Dark Horse Comics. Buat yang belum tahu, Dark Horse Comics ini adalah perusahaan komik yang menaungi beberapa karakter seperti
Hellboy, The Mask, Buffy The Vampire Slayer, dll.
Japan
Pada tahun 2002, Miura-sensei mendapatkan penghargaan pertamanya di ajang
Tezuka Osamu Cultural Prize untuk karya fenomenalnya, yaitu "Berserk". Di tahun 2013, Beliau kembali merilis karya terbarunya yang berjudul
Gigantomakhia.
Manga ini dirilis untuk periode 2013-2014 saja. Terakhir di tahun 2019, Beliau merilis karya terakhirnya yang diberi nama
Duranki. Kenapa disebut demikian?
Well...belum lama ini, Ane dapat kabar dari sosial media yang menyebutkan kalau Kentaro Miura sudah meninggal dunia pada 6 Mei 2021 silam akibat penyakit jantung. Meski Beliau udah wafat di tanggal 6, tapi pihak
Hakusensha baru mengabarkannya tadi siang (kalo waktu Indonesia ya). Dengan kepergiannya Miura-sensei, cerita dari "Berserk" dan "Duranki" harus masuk di status "menggantung". Masih belum ada konfirmasi apakah kedua serial
manga tersebut akan dilanjutkan atau tidak.
Gigantomakhia
Duranki
Menutup postingan kali ini, Ane bakalan kasih tau apa saja inspirasi Miura-senseu dalam pembuatan
manga "Berserk". Beliau kalau dirinya terinspirasi oleh
manga Hokuto no Ken, Violence Jack dan novel
Guin Saga. Selain
manga dan novel, Beliau juga mengaku kalau Beliau sangat mengagumi film karya
Paul Verhoeven yang berjudul
Hellraiser. Soal gaya menggambarnya, Beliau terinspirasi dari 4 sosok pelukis ternama di dunia,
Hieronymous Bosch, M.C. Escher, Gustave Doré dan Pieter Bruegel.
Beberapa inspirasi dari Kentaro Miura