Hola Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini, ane bakal bahas seputar apa itu truk CDD dan CDE, dengan melampirkan sejumlah perbedaan antara CDD dan CDE.




CDD, CDE. Hmm, jika bekerja di perusahaan pengiriman barang atau kargo, terutama yang cukup sering menggunakan truk light duty, akan sering terdengar kata CDD dan CDE Gansis.

Mungkin, hal itu akan membuat Gansis penasaran. Bagaimana perbedaan CDD dan CDE? Apa itu CDD dan CDE? Nah, kali ini, ane bakal bahas seputar apa itu CDD dan CDE.






CDD adalah singkatan dari Colt Diesel Double. Kenapa Colt Diesel, bukan truk light duty saja? Karena truk yang paling sering terlihat di jalanan dan dipakai buat angkutan ya Colt Diesel yang merupakan truk light duty, entah Umplung, Ragasa atau Canter.

Double sendiri artinya adalah ban belakang yang double di setiap sisinya. Ada total 4 ban di axle belakang, yang membuat CDD kelihatan lebih besar karena memang truk-truk medium duty dan heavy duty ban belakangnya biasanya double.




Bisa dikenali dari dimensi yang umumnya lebih panjang dan lebar dibanding CDE, velg yang sangat jauh berbeda dari segi bentuk dan ukuran (CDD R16 bentuk standar seperti medium duty truck dan light duty truck, kalau CDE R15 bentuk unik, seperti velg kaleng mobil yang dicat hitam dan tanpa lubang).

Contoh CDD? Banyak sebenarnya. Sebut saja UD Kuzer, Mitsubishi Colt Diesel Fuso Canter FE 73, 74 dan 84 series, Hino 300 110 (khusus seri LDL saja) dan 130 series, Isuzu Elf NMR Series, dan lainnya.






CDE, yang merupakan singkatan dari Colt Diesel Engkel. Disebut Colt Diesel karena alasan yang sudah disebutkan diatas, truk yang paling sering terlihat di jalanan adalah si kepala kuning Colt Diesel.

Untuk penamaan "Engkel", yup cukup unik. Jika merujuk dari thread ane yang membahas seputar jenis jenis truk berdasarkan axlenya, CDD pun bisa juga disebut Engkel karena axlenya hanya 2. Tetapi, jika merujuk ke sebutan atau julukan yang biasa disebut orang-orang di sekitar kita, truk engkel atau artinya truk light duty dengan ban belakang total hanya 2 saja, berbeda dengan CDD yang memiliki 4 ban.




Bisa dikenali dari dimensi panjang yang umumnya lebih pendek bahkan jika dibandingkan dengan mobil-mobil double cabin yang beredar di Indonesia, dimensi lebar yang lebih kecil pula, dan yang paling mencolok adalah velg yang dipakai CDE, sangat unik dan berukuran R15.

Contoh ada semua varian Mitsubishi Colt Diesel Fuso Canter 71 Series, semua varian Isuzu Elf NLR Series, Hino 300 Dutro 110 Series (kecuali yang varian LDL, LDL tergolong CDD), Dyna 110 ST, dan lainnya. 






Tentu, CDD dan CDE memiliki perbedaan masing-masing. Nah, apa sih perbedaan CDD (Colt Diesel Double) dengan CDE (Colt Diesel Engkel)? Ane akan melampirkannya di bawah ini Gansis.

- Yang paling mencolok, CDD memiliki velg yang berbentuk seperti velg-velg truk medium dan heavy duty pada umumnya, sementara CDE bentuknya seperti velg kaleng mobil tanpa lubang dengan sedikit ubahan.
- CDD memiliki 4 buah ban di bagian belakang, CDE hanya memiliki 2 ban.
- Dari segi muatan, muatan maksimal (G.V.W dikurangi bobot kosong) CDD sekitar dua kali lipat muatan maksimal CDE karena jumlah bannya.
- Dimensi, umumnya CDD sekilas jauh lebih besar dan CDE sekilas jauh lebih kecil (kecuali kalo bandingin CDE long dan CDD standard).
- Bak CDD umumnya jauh lebih tinggi dibanding CDE.
- Dari segi mesin, mesin CDD umumnya bertorsi dan bertenaga lebih tinggi dari mesin CDE.




Nah, itulah perbedaan antara CDD dan CDE, dan penjelasan mengenai apa itu CDD dan CDE. Jadi, gimana pendapat Gansis seputar thread ini? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih apabila Gansis mengoreksi informasi di thread ini yang salah!

Sumber: Opini Pribadi
Pic: Terlampir
Narasi: Opini Pribadi
Disclaimer: Thread ini tak bertujuan untuk mempromosikan maupun menjatuhkan siapapun.
Original Written By: @ulungrinjani