• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Belajar dari Pengalaman, Karyawan Ini Rekam Pengakuan Bocil Sebelum Layani Top Up

abdulqadirzAvatar border
TS
abdulqadirz
Belajar dari Pengalaman, Karyawan Ini Rekam Pengakuan Bocil Sebelum Layani Top Up

Belajar dari pengalaman, karyawan ini rekam pengakuan sebelum layani top up game kepada bocil!



Halo agan dan sista, selamat pagi. Udah tau kan berita yang belakangan beredar, yang memperlihatkan orang tua marah-marah kepada karyawan minimarket karena telah melayani top up game kepada bocil? Itu tuh bajigur banget deh menurut ane.

Karena siapa yang beli siapa yang disalahin. Walaupun akhirnya si bapak yang memarahi karyawan itu meminta maaf karena telah salah memarahi karyawan yang hanya melayani penjualan, tetap aja sebelumnya perlakuan si bapak salah!

Quote:


Nah kali ini, ada karyawan minimarket yang nampaknya melakukan suatu cara pencegahan kalau dikemudian hari dia disalahkan karena telah melayani bocil epep (sebutan untuk bocah gaming di salah satu game mobile) seperti kejadian yang lalu.

Diambil dari akun instagram @jakarta_keras, karyawan ini merekamnya dengan tujuan untuk menjadikannya bukti kalau top game tersebut memang keinginan si bocah, dan tanpa adanya iming-iming atau bahkan paksaan dari sang karyawan. Salut ane ngab! Belajar dari pengalaman.

Tapi dari kejadian ini yang paling ane sorotin justru si bocil. Kenapa? Karena dia top up untuk game nya sejumlah Rp 800.000 wow pantesan ya si karyawan sampai merekamnya sebagai bukti. Ni bocah izin sama orang tuanya gak ya?



Kalau anak sultan si mungkin wajar aja dan dibolehkan sama orang tuanya. Tapi takutnya ni bocah dapat duit panas, terus di belanjain buat game tanpa sepengetahuan orang tuanya, wah bisa-bisa kejadian lagi orang tua yang marah salah sasaran.

Begitulah yang dikhawatirkan ya gan sis. Sebenarnya kalau jadi abang karyawan minimarket gak usah khawatir sih. Tapi ya buat jaga-jaga aja kalau ada lagi kejadian konyol seperti yang lalu gitu. La wong jadi karyawan cuma melayani pembayaran ya.

Beda ceritanya kalau karyawan minimarket nya maksa buat top up game, beli pulsa, atau nyumbang uang kembalian itu baru beda ceritanya. Tapi kalau karyawannya baik aja gak ada maksa-maksa terus si bocil nya yang beli sendiri ya gak bisa disalahkan dong karyawannya.



Memang beda ceritanya kalau bocil epep nya sampai top up dengan jumlah nominal segede itu ya haha. Gile bre 800.000. kalau ane ya tentu aja buat beli jajan hehe. Kecanduan game ya kayak gitu tuh.

Nah makanya ini pelajaran juga buat para orang tua. Ini saran dan opini bebas dari ane aja. Alangkah baiknya jika sebaiknya:

1. Anak diberi edukasi yang lebih bermanfaat selain game
2. Anak diedukasi pentingnya menabung
Atau kalau memang boleh main game tetap,
3. Tetap diawasi dan dibatasi jangan sampai kecanduan.

Nah kalau sudah anaknya diatasi, giliran orang tuanya harus sadar dan mawas diri. Dipikirkan dulu siapa yang salah dan siapa yang sebenarnya gak salah. Jangan main judge aja. Mentang-mentang anaknya kelihatan baik didepannya, saat kesalahan kayak gitu eh, malah orang yang dimarahi.

Abang karyawannya kan juga kerja. Cari duit. Masa iya ada orang datang ke minimarket tempatnya kerja terus malah bilang "hey jangan beli ini. Ini gak baik buat kamu" ya enggak dong. Pasti setidaknya oh silahkan mau beli berapa..

Yah begitulah gansis keadaan sekarang. Kayaknya belum siap deh mau industri 4.0 soalnya warganya aja kayak gitu. COD system juga belum paham betul. Bagaimana menurut gan sis sekalian? Terimakasih udah baca.
Jumpa next thread.

Sumber: Opini Pribadi
Referensi & gambar: Klikdan Klik
@abdulqadirz©2021
bstepanus
pengennyusu
9aeroz
9aeroz dan 42 lainnya memberi reputasi
43
17.4K
233
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.