Sebuah akun Facebook yang berasal dari India membagikan postingan terkait himbauan untuk tidak vaksinasi bagi perempuan sebelum dan setelah 5 hari menstruasi.

Postingan tersebut berisikan klaim dari seorang ahli bedah ginekologi India, Dokter Aditi Raghuvanshi yang diunggah pada Sabtu, 24 April 2021.

Jangan divaksin sebelum dan setelah 5 hari menstruasi karena kekebalan akan sangat berkurang selama menstruasi. Dosis vaksin mula-mula menurunkan imunitas kemudian membangun imunitas, sehingga beresiko tinggi menyerang orang yang divaksinasi selama menstruasi.

Mari kita bawa kesadaran di masyarakat. Permintaan saya kepada semua warga India. Perempuan yang ada di rumah masing-masing, berumur 18 tahun, dan mulai menstruasi, bisa ikut vaksinasi Covid dari 1 Mei, tapi perlu diperhatikan bahwa mereka harus divaksinasi 5 hari sebelum siklus haid (pre-date) dan 5 hari setelah siklus bulanan karena selama haid, kekebalan tubuh pada wanita dan gadis sangat hilang bersamaan dengan menstruasi, dan selama ini, vaksinasi dapat menyebabkan masalah lain bagi wanita. Untuk itu, perhatikan hal utama ini.

Dr. Aditi Raghuvanshi.
Ahli bedah ginekologi.
Petugas Medis AIIMS Bhopal Madhya Pradesh.

Dalam unggahannya tersebut, Dokter Aditi menyatakan bahwa sebuah resiko tinggi bagi perempuan yang divaksinasi Covid-19 pada saat menstruasi karena dosis vaksin akan menurunkan imunitas terlebih dahulu. Hal ini dianggap berbahaya bagi wanita yang sedang menstruasi karena pada saat itu imunitas wanita juga sedang menurun.

Ia juga meminta warga India khususnya perempuan untuk divaksinasi 5 hari sebelum dan sesudah menstruasi karena kekebalan tubuh akan hilang bersamaan dengan menstruasi. Selama masa menstruasi tersebut, vaksinasi dapat menyebabkan masalah lain bagi perempuan.

Lantas, benarkah informasi larangan vaksinasi saat menstruasi tersebut?

Hansip Hoax telah melakukan pemeriksaan fakta terkait informasi mengenai klaim vaksinasi Covid-19 yang berbahaya pada saat menstruasi tersebut dengan melansir dari situs Kompas.com.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi memberikan penjelasan bahwa vaksin tetap bisa dilaksanakan meskipun seseorang sedang mengalami menstruasi.

“Kalau ada keluhan lain selain haid tentunya ditunda sampai sakitnya atau nyerinya hilang ya. Karena itu (nyeri haid) biasanya 1-3 hari pertama saja,” tambahnya.

Pihaknya menegaskan bahwa pada prinsipnya, seseorang yang tengah menstruasi tetap bisa disuntik vaksin.

Kementerian Kesehatan juga telah memberikan informasi terkait sejumlah hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebelum dan sesudah vaksinasi di media sosial resminya.

Adapun hal yang boleh dilakukan diantaranya sebagai berikut.

Sedangkan hal yangtidak boleh dilakukan yaitu :

Jadi kesimpulannya Gan, berdasarkan pemeriksaan fakta yang dilakukan, Hansip Hoax menyatakan bahwa informasi mengenai vaksin Covid-19 yang dianggap beresiko tinggi terhadap perempuan yang sedang menstruasi adalah informasi yang salah alias Hoax.

Sebarkan ya informasi dan klarifikasi ini ke rekan dan keluarga kalian agar terhindar dari hoax yang menyesatkan.