- Beranda
- Berita dan Politik
Kasus Cerai di Pati Meningkat, Gugatan Istri Mendominasi
...
![mipomedia](https://s.kaskus.id/user/avatar/2021/03/25/avatar11014892_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
mipomedia
Kasus Cerai di Pati Meningkat, Gugatan Istri Mendominasi
![Kasus Cerai di Pati Meningkat, Gugatan Istri Mendominasi](https://dl.kaskus.id/mitrapost.com/wp-content/uploads/2021/05/kasus-cerai-di-pati-meningkat-faktor-ekonomi-mendominasi.jpg?w=1281&ssl=1)
Pati, Mitrapost.com– Angka kasus perceraian di Kabupaten Pati pada hingga bulan April di tahun ini cenderung meningkat daripada pada periode yang sama di tahun 2020 lalu. Kebanyakan kasus-kasus itu didominasi kasus cerai gugat atau cerai yang diajukan oleh pihak istri.
Berdasarkan data yang dimiliki Pangadilan Agama (PA) Pati, angka kasus perceraian hingga bulan April 2021 ini tercatat ada 1.182 kasus. Sedangkan pada tahun 2020 lalu di periode yang sama tercatat 943 kasus.
Juru Bicara Pengadilan Agama Pati, Hakim Sutio mengungkapan istri lebih banyak menggugat atau mengajukan cerai daripada suami.
“Lebih kasus cerai gugat (cerai yang diajukan istri) daripada cerai talak (cerai yang diajukan suami),” ujar Sutio saat ditemui Mitrapost.com di PA Pati, Senin (18/5/2021) lalu.
Dari 1.182 kasus cerai di tahun 2021 hingga bulan April hanya ada 326 kasus cerai talak dan cerai gugat sebanyak 856 kasus. Sementara di tahun 2020 lalu hingga bulan April, ada 269 kasus cerai talak dan cerai gugat mencapai 674 kasus.
Sutio mengungkapkan para pasangan suami istri ini memilih berpisah lantaran ada berbagai faktor. Di antaranya faktor ekonomi, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perselingkuhan hingga salah satu berpindah agama.
“Paling banyak karena faktor ekonomi,” ujar Sutio yang sering kali juga menangani kasus perceraian.
Apalagi, tambahannya, di masa pagebluk Covid-19 ini banyak suami yang kehilangan mata pencaharian. “Pabrik yang baru dibangun juga yang diterima kebanyakan wanita,” katanya.
Ia menilai faktor-faktor ini sebenarnya bisa diantisipasi apabila pasangan suami istri dapat saling melengkapi dan memahami satu sama lain. “Karena sekarang ini tidak mutlak lelaki yang bekerja, istri juga bisa membantu perekonomian keluarga,” tandasnya. (*)
Sumber Berita : Klik Disini
![selldomba](https://s.kaskus.id/user/avatar/2011/10/18/avatar3546594_2.gif)
selldomba memberi reputasi
1
747
7
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Berita dan Politik](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-10.png)
Berita dan Politik![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
671.9KThread•41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru