Bersama saya, dan....hy.
Quote:
Disclaimer : Arab itu berbeda dengan Arab Saudi, penggunaan istilah Arab pada judul thred ini TS maksudkan untuk familiaritas dan mempersingkat judul saja.
Quote:
Konflik dan perang saudara berkepanjangan di Timur Tengah diakibatkan salah satunya oleh perang ProxyArab Saudi dan Iran. Perseteruan negara mayoritas sunni dan syiah ini telah dimulai sejak lama sekali setelah nabi Muhammad wafat. Tetapi itu adalah flashback yang sangat jauh dan akan keluar menyebar kemana-mana. Lalu darimana kita harus memulai melihat akar memanasnya hubungan dua negara besar ini?
Revolusi Iran 1979
Gambar
Quote:
Hampir setengah abad lalu, pada 1979 terjadi revolusi di Iran yang menggulingkan monarki Shah Mohammad Reza Pahlavi dan mengakibatkan runtuhnya monarki Persia yang bertahan 2500 tahun dan berubah menjadi republik Islam. Saat itu, pemimpin revolusi Iran Ayatollah Khomeini diangkat menjadi pemimpin tertinggi Iran.
Lalu apa hubungan revolusi Iran dengan Arab Saudi?
Gambar
Quote:
Hubungannya adalah Iran dilaporkan akan menyebar pengaruh revolusi mereka ke negara-negara Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) termasuk diantaranya Saudi. Hal ini tentu saja mengusik keluarga kerajaan Saudi yang ultra konservatif dan absolut monarki. Bagaimana tidak, jika Iran berhasil menyebar semangat revolusi ke Saudi dan memprovokasi rakyat Saudi untuk melakukan pemberontakan terhadap kerajaan, maka itu bisa berujung digulingkannya keluarga kerajaan dan diganti dengan sistem republik Islam layaknya di Iran. Kerajaan Saudi tak mau itu terjadi, mereka mau stabilitas di negaranya dan keluarga kerajaan tak boleh diusik. Bagaimanapun caranya, Saudi harus menghentikan upaya Iran.
Gambar
Quote:
Saudi pun mulai mengumpulkan aliansi mulai dari mendirikan Gulf Cooperation Council(GCC) pada 1981 dan dibackup oleh negara paman sam, begitu juga Iran yang membangun aliansi Bersama beberapa negara timur tengah dan di backup oleh adidaya dunia Rusia dan China. sejak setelah revolusi Iran meletus, Saudi dan Iran mulai berperang dingin di regional MENA.
Perang Iraq-Iran 1980
Gambar
Quote:
Pada 1980, Irak dibawah Saddam Husein menginvasi Iran karena sama seperti Saudi, Irak tak mau Iran menyebar pengaruh revolusi ke negaranya. Irak saat itu didukung penuh oleh Saudi, namun perang yang berlangsung selama 8 tahun menghasilkan kekalahan bagi Irak dan hingga saat ini, Irak terpecah-pecah dan menjadi ladang subur kelompok ekstrimis. Saudi makin menjadi, mereka takut jadi kayak Iraq.
Arab Spring 2011
Gambar
Quote:
Pada 2011, Arab Spring pecah d negara-negara timur tengah dan afrika utara, Arab spring adalah Gerakan pro-demokrasi anti pemerintahan yang merupakan ancaman serius untuk Saudi yang monarki, mereka takut rakyat berontak dan membuat negara tidak stabil dan menggoyang kerajaan. Sementara bagi Iran, ini adalah kesempatan emas menyebar revolusinya. Perang proksi Saudi-Iran makin menjadi-jadi.
Perang Saudara Suriah 2011-Sekarang
Gambar
Quote:
Sejak 2011, sebagai dampak dari Arab spring, Suriah terpecah dan memulai perang sipil antara pemerintah Bashar al-Assad dan oposisi. Iran mendukung penuh pemerintah bashar al-assad dan kelompok pro-pemerintah Hizbullah dan kelompok pro pemerintah lainnya. Sementara itu, Saudi mendukung penuh oposisi untuk menghalau Iran mendapat pengaruh di Suriah dan menyebar semangat revolusinya. Perang proxy Saudi-Iran membuat Suriah yang kacau jadi tambah kacau dan menewaskan banyak warga sipil.
Perang Yaman 2014-Sekarang
Quote:
Pada 2014, terjadi perang saudara di Yaman antara pemerintah Yaman dengan oposisi Houthi yang sama-sama mengklaim pemerintahan. Ini adalah ancaman besar bagi Saudi karena selain Yaman berbatasan langsung dengan negaranya, kelompok Houthi juga didukung penuh oleh Iran. Iran mendukung penuh Houthi sementara Saudi mengirimkan pasukan militer untuk mendukung pemerintah Yaman. Houthi yang dibackupIran acapkali menyerang fasilitas minyak Saudi dan membuat Saudi murka. Perang proxy Saudi dan Iran di Yaman membuat Yaman tambah kacau dan porak poranda hingga sekarang.
Tensi 2016
Gambar
Quote:
Pada 2016, terjadi perusakan kantor kedubes Saudi di Tehran akibat demonstran yang murka karena eksekusi mati ulama syiah di Arab Saudi. Saudi kemudian langsung memutus hubungan diplomasi dengan Iran dan tensi semakin memanas. Tidak lama setelahnya, Saudi dilaporkan sengaja mengebom kantor kedutaan Iran di Yaman. Di tahun yang sama, pada 2016, Saudi melarang orang Iran untuk naik haji.
Konflik Palestina-Israel
Gambar
Quote:
Di konflik Palestina-Israel, Saudi dan Iran juga terlibat, walau sama-sama mengutuk Israel namun tampaknya sekarang sudah berubah. Iran mendukung HAMAS yang cenderung ekstrim untuk menyerang Israel. Namun belakangan ini, Saudi nampaknya mulai longgar dalam konflik Israel palestina dan mulai fokus ke peran Iran disana. Israel yang juga benci Iran dan menganggapnya ancaman besar karena Iran punya nuklir, belakangan ini mulai harmonis dengan Saudi yang juga benci Iran dan mereka berdua (Israel-Saudi) dilaporkan telah menjalin harmonisasi hubungan.
Quote:
Dimana ada konflik, disitu ada saya, kata Arab dan Iran. Lalu kenapa sih superpower dunia sok-sokan terlibat perang dingin dan mempertegang tensi Saudi-Iran? Jawabannya karena politik dan ekonomi. AS sebagai backingSaudi adalah mitra dagang yang sangat besar, juga, perlengkapan militer AS cukup sering diborong Saudi. Dan terlebih, jika Saudi kacau, maka harga minyak dunia ikut kacau. Dan kalau harga minyak kacau dan terjadi krisis minyak, semua negara bisa kewalahan. Bisa kita bayangkan betapa buruk dampaknya. Begitu juga Rusia dan China yang mendukung Iran karena kepentingan strategi, politik, juga ekonomi. Itulah kenapa negara-negara besar dunia ikut melibatkan diri salam perang proxy Saudi-Iran.
Quote:
Lalu kenapa Saudi-Iran tidak mengakhiri saja perang proxy di Timur Tengah dan menciptakan kedamaian disana? tidak akan, setidaknya dalam waktu dekat. Mereka sama-sama ingin menebar pengaruh dan mendominasi Timur Tengah. Iran yang gencar menebar semangat revolusi dan Saudi yang ingin stabilitas dan tidak ingin diganggu adalah dua kekuatan yang bertentangan. Saudi ingin negaranya stabil dan sesegera mungkin merealisasi proyek vision2030. Ketegangan keduanya makin menjadi-jadi, putra mahkota Saudi mengatakan bahwa pemimpin Iran sama seperti Hitler dan menteri pertahanan Iran menyatakan kalau Arab bertindak bodoh maka mereka akan diratakan dengan tanah kecuali Mekah dan Madinah.
Diatas adalah asal mula perang dingin Saudi-Iran semenjak revolusi Iran 1979 dan semenjak itu mereka menjadi kreator atau paling tidak menjadi aktor utama dalam perang saudara di Timur Tengah dengan tujuan menyebar dan menghalangi pengaruh. Kalau di negara MENA ada konflik, mereka berdua pasti akan mendukung kelompok-kelompok yang berperang untuk penyebaran pengaruh dan dan atau menghalau pengaruh.
Kapan berakhir? kita tidak tahu, tetapi mengacu pada preseden perang dingin AS-Uni Soviet, itu hanya bisa berakhir jikalau salah satu negara mengalami struggle ekonomi yang kemudian merambah ke masalah politik dan sosial. Sementara Saudi hingga saat ini ekonominya masih sama-sama kuat, begitu juga Iran. Lalu siapa yang benar dan siapa yang salah? belum ad ayang menang jadi kita belum tahu, hehe bercanda. Demikian.
Thank,
Saleum.
Sumber : tulisan pribadi
Referensi :
kesini ,
kemari ,
kesini .