Cukup lama tak terdengar kabarnya, video Jozeph Paul Zhang kembali beredar belum lama ini.

Tepatnya pada Senin, 10 Mei 2021, diketahui Jozeph melakukan live streaming via Zoom Meeting dan YouTube.

Dilansir terkini.id dari isubogor, setidaknya durasi live Jozeph cukup lama, yaitu sekitar 4 jam 10 menit.



Adapun live-nya yang disiarkan di sebuah kanal YouTube itu bertajuk ‘Bipang Ambawang vs Khilafah’.

Jadi, sudah jelas jikalau dalam live-nya, Jozeph menyinggung perihal Bipang (babi panggang) Ambawang yang belakangan viral di Tanah Air seusai disebut oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Namun, rupanya tak hanya itu. Dalam live tersebut, Jozeph Paul Zhang yang merasa ditanggapi dan banyak ditonton hampir 20 ribu orang tersebut juga menyinggung minoritas, khususnya para pendeta yang menurutnya menyudutkan hingga ‘mengeroyok’nya dengan kata-kata kasar.

Hal itu ia ungkapkan saat menanggapi pertanyaan salah satu audiens bernama Nugroho.



Sosok tersebut mempertanyakan Departemen Agama di Indonesia yang mengapa hanya mengurusi agama Islam dan tidak adanya perguruan tinggi negeri selain Islam.

Menurutnya, hal itu merupakan sebuah bukti adanya ketidakadilan di Indonesia sehingga Jozeph pun akhirnya turut menanggapi.

“Itu justru kenapa kita selama ini diam saja. Selama ini kita diam saja, itu yang jadi masalah,” jawabnya, seperti dikutip terkini.id pada Rabu, 12 Mei 2021.


Jozeph merasa bahwa seharusnya ketika ada yang bilang (menyuarakan) ketidaadilan, maka sepatutnya dibela, bukannya ‘dikeroyok’ seperti dirinya.

Ya, ia mengaku merasa ‘dikeroyok’ oleh sesama minoritas tepat pada menit ke-29 dalam tayangan live tersebut.

“Kan bodoh, bodoh itu namanya. Harusnya mumpung ada yang bilang (menyuarakan), disorakin sekalian dipanas-panasin,” ujarnya.

“Harusnya orang kayak saya digosok sekalian biar tambah keras, ini malah ditakut-takutin. Iya kan salah, terus yang ngomongnya pendeta lagi,” lanjutnya.

“Nah, inilah pendeta, mentalnya budak kayak gitu. Udah gitu berebut minta maaf tambah bodoh lagi. Berarti pendeta-pendeta ini tolol, bodoh semua !

Bahkan, dengan kejadian seperti itu, Jozeph mengaku teringat dengan para pendeta Israel di Mesir yang menurutnya juga bermental budak.

“Nggak yang Gilbert, yang PGI, saya kan ada upload ini kan, GKI Yasmin dengan Komnas HAM, PGI nya kan kutu kupret bilang dikit-dikit takut, ini mental budak, itu sudah kelihatan banget ada sesuatu yang enggak bener sama PGI mental budak. Orang pendeta tapi mental budak,” tegasnya di menit 30 detik ke-11.


https://makassar.terkini.id/geram-di...k-tolol-semua/


Emosi Soal Trinitas, Jozeph Paul Zhang: Kalau Yesus Ajarkan Itu Saya Masuk Islam


Sebuah video yang memperlihatkan Jozeph Paul Zhang emosi saat tengah diskusi membahas terkait Trinitas ketuhanan, beredar di media sosial.

Video Jozeph Paul Zhang yang tampak emosi saat membahas trinitas tersebut dibagikan pengguna Twitter MurtadhaOne1, seperti dilihat pada Minggu 18 April 2021.

Dalam narasi unggahannya, ia menyebutkan Jozeph Zhang mengamuk saat berdebat tentang trinitas dengan orang yang meyakini konsep tritunggal ketuhanan.



Detik-detik paul zhang ngamuk saat debat tentang trinitas dengan orang trinitas Gaes,” cuit MurtadhaOne1.

Selain itu, netizen tersebut juga menyebut Jozeph memang memiliki niat memecah belah persatuan antar agama di Indonesia.

Pasalnya, kata sang netizen, Jozeph Paul Zhang tak hanya menyinggung agama lain melainkan juga sesama umat Kristen dengan menyebut mereka barbar hanya karena berbeda pendapat.

“Si paul zhang itu tinggalnya di LN. Niatnya memang mau pecah belah persatuan antar agama di Indonesia Jangankan dengan yang beda agama, yang sama-sama kristen aja dia sebut bar-bar hanya karena ga sepaham,” tuturnya.





Setelah ditelusuri, video tersebut pertama kali diunggah oleh kanal Youtube Piyong77 Channel pada Maret 2021 lalu.

Dilihat dari video berjudul ‘Paul Zhang Emosi Saat Diskusi dengan Orang Tritunggal’ tersebut, tampak Jozeph tengah berdebat sengit dengan seorang panelis bernama Abdulloh terkait trinitas.

Ia mengatakan kepada panelis itu bahwa dirinya tak pernah menjelaskan tentang trinitas kepada orang-orang yang telah dibaptisnya.



Saya membaptis orang di dalam nama Yesus Kristus tanpa satupun saya menjelaskan ke mereka tentang trinitas. Di dalam channel youtube saya, ada 153 join member tidak ada satupun yang saya ajarin trinitas,” ujar Jozeph Paul Zhang.

Tak berselang lama, ia pun emosi lantaran ucapannya tersebut dipotong oleh panelis tersebut.

Kemudian, Jozeph kembali menegaskan bahwa ratusan orang Islam di Indonesia maupun Eropa yang telah ia baptis tak satupun dari mereka diajarkannya soal trinitas.

“Saya tidak suka dipotong kalau lagi ngomong. Di dalam kelas saya tidak ada satupun yang saya ajarin trinitas. Saya baptis ratusan orang Islam di Indonesia dan Eropa tidak ada satupun saya ajarin trinitas,” tegasnya.

Dirinya mengaku hanya mengajarkan orang-orang tersebut cara mengasihi, mengampuni dan memberkati sesuai ajaran Yesus.

“Saya ajarin mereka mengasihi, mengampuni, memberkati sesuai dengan ajaran Yesus,” ungkap Jozeph Zhang.

Lantaran debat tersebut sudah semakin memanas, sang moderator pun meminta agar Jozeph dan panelis itu berhenti sejenak membahas soal trinitas.

“Stop-stop dulu bahas tritunggal,” kata sang moderator tersebut kepada Jozeph Paul Zhang.

Akan tetapi, Jozeph mengaku tak masalah jika perdebatan itu memanas lantaran dirinya ingin mengajari orang-orang trinitas.

Bahkan, dia menyebut orang-orang yang meyakini konsep trinitas itu sebagai orang barbar.

“Gak apa-apa pak, saya mau ngajarin orang tritunggal sopan santun karena memang orang-orang trinitas ini barbar semua,” ucap Jozeph Zhang.


Ia pun lantas kembali menegaskan kepada panelis pengikut tritunggal itu bahwa Yesus tidak pernah mengajarkan trinitas.

Jozeph Paul Zhang bahkan mengaku siap masuk Islam apabila benar Yesus mengajarkan soal trinitas.

“Saya kasitahu kamu, kalau Yesus tidak pernah ajarin tritunggal. Kalau Yesus ajarkan trinitas saya masuk Islam,” ujarnya.

https://makassar.terkini.id/emosi-so...a-masuk-islam/


Kristen kok Ndak percaya trinitas, kw3 kristennya