Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

uripwidAvatar border
TS
uripwid
Bangsa Pengkhianat
      <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Calibri; panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-familyemoticon-Swiss; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-469750017 -1073732485 9 0 511 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; line-height:150%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-ascii-font-family:"Times New Roman"; mso-ascii-theme-font:major-bidi; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:"Times New Roman"; mso-hansi-theme-font:major-bidi; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:major-bidi;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:12.0pt; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:12.0pt; mso-ascii-font-family:"Times New Roman"; mso-ascii-theme-font:major-bidi; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:"Times New Roman"; mso-hansi-theme-font:major-bidi; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:major-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; line-height:150%;} @page WordSection1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.WordSection1 {page:WordSection1;} --> Hari raya Iedul Fitri tahun ini serasa berkurang kebahagiaan kita. Bahkan selayaknya kita tidak harus berbahagia, sebagaimana biasanya di hari lebaran. Bukan karena ada larangan mudik. Bukan juga karena pandemic covid-19 masih menjadi ancaman. Melainkan, karena ada bagian tubuh kita yang menderita. Ada bagian tubuh kita yang sedang mengalami penyiksaan.
 
Bagian tubuh umat Islam yang ada di Palestina. Mereka, saudara-saudara kita, diperlakukan bagikan hewan yang boleh ditendang kapan saja, boleh dipukul dengan popor senjata di bagian tubuh mana pun. Bahkan di saat sedang beribadah salat tarawih dan i’tikaf.
 
Siapa lagi yang memperlakukan saudara-saudara kita itu sedemikian kejam, kalau bukan Israel, negerinya kaum Yahudi la’natullah. Kaum yang pernah dikutuk menjadi kera karena kedurhakaan mereka kepada Allah Swt.
 
Tak perlu digambarkan bagaimana penyiksaan mereka. bagaimana menderitanya saudara-saudara kita. Karena Anda bisa menyaksikannya di video-video yang sudah tersebar luas melalui media sosial.
 
Satu hal memang, peristiwa ini membuktikan bahwa kaum Yahudi sejatinya memang kaum yang suka berkhianat. Perlu mengingat sejarah bagaimana mereka pernah mengkhianati perjanjian dengan kaum Muslimin. Mereka menjadi musuh dalam selimut. Menggunting dalam lipatan.
 
Tahun 627 M, ada yang menyebut 628 M, Madinah dikepung pasukan sekutu yang dikomandoi Quraisy. Ratusan ribu tentara siap menenggelamkan Madinah. Menghilangkannya dari sejarah, berserta isinya, Muslimin dan Islam yang dianggap telah menghancurkan hegemoni Quraisy di Jazirah Arabia.
 
Kalau bukan pertolongan Allah Swt, salah satunya melalui ide Salman al-Farisi untuk membuat parit, sepertinya Islam yang didakwahkan Rasulullah akan berhenti hanya sampai saat itu.
 
Dan, pengepungan oleh pasukan sekutu itu tidak lepas dari pengkhianatan Yahudi Bani Quraizhah. Mereka yang telah bersepakat menjalin janji untuk saling berdamai dengan kaum Muslimin, diam-diam mendatangi Quraisy. Tak peduli dengan janji yang mereka ucapkan di hadapan Rasulullah.
 
Mereka memberikan jaminan akan menyerang kaum Muslimin dari dalam kota Madinah, saat Quraisy dan sekutunya menyerang dari luar Kota Madinah.
 
Mereka lupa, Allah Swt yang Mahatahu, melalui Malaikat Jibril memberitahu pengkhianatan tersebut kepada Rasulullah Saw.
 
Dari Aisyah ra, ia berkata, “Ketika Nabi Saw kembali dari perang Khandaq (parit), setelah beliau meletakkan senjata dan mandi, malaikat Jibril as datang menemui beliau seraya berkata, “Apakah engkau hendak meletakkan senjata? Demi Allah kami tidak akan meletakannya. Keluarlah engkau untuk (memerangi) mereka.” Beliau bertanya, “Kemana?” Jibril menjawab, “Ke sana.” Jibril memberi isyarat (untuk pergi memerangi) Bani Quraizhah. Maka Nabi Saw berangkay menyerbu mereka.”  (HR. Bukhari/Fathul Bari no. 4117)
 
Setelah pasukan sekutu yang mengepung Kota Madinah pergi. Rasulullah Saw membawa pasukannya ke benteng-benteng Yahudi Bani Quraizhah. Mereka tidak berkutik, pengkhianatan mereka terbukti. Rasulullah Saw pun menghukum mereka dengan tegas. Memenggal kepala semua laki-laki Bani Quraizhah.
 
Allah Swt berfirman,
Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab (Bani Quraizhah) yang membantu golongan-golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan Dia memasukkan rasa takut ke dalam hati mereka. sebahagian mereka kamu bunuh dan sebagian yang lain kamu tawan”. (QS. al-Ahzab: 6)
 
Sekarang, 815 tahun setelah peristiwa itu, saya memohon kepada Allah Swt, Yahudi-Yahudi yang menyerang kaum Muslimin di Palestina mengalami nasib yang sama dengan leluhur mereka, terpenggal kepala-kepala mereka.
 
TSM, 14/05/21
raptordeltadunn
antiketek
reid2
reid2 dan 9 lainnya memberi reputasi
-6
721
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.