Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ikardusAvatar border
TS
ikardus
Jubir Luhut Tanggapi Rocky Gerung soal Ratusan TKA Cina & Dugaan Infiltrasi Intelijen
Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi, menanggapi tudingan pengamat politik, Rocky Gerung, yang menduga adanya modus intelijen di balik kedatangan tenaga kerja asing atau TKA Cina. Jodi mengatakan badan intelijen Indonesia mumpuni dalam mendeteksi ancaman tersebut.

“Kami percaya bahwa intelijen negara kita tangguh dan profesional untuk bisa mendeteksi dini dan memberi peringatan dini guna mencegah terjadinya ancaman dimaksud apabila ada,” ujar Jodi Selasa, 11 Mei 2021.

Jodi menuturkan, memang investasi membangun smelter nikel yang masuk oleh perusahaan Cina juga mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA). Meski demikian, TKA itu akan berkurang dengan adanya politeknik.

Hal itu sebagaimana terjadi Morowali, di mana terdapat sekitar 5.000 TKA. Angka itu bakal berkurang karena di sana terdapat politeknik yang mendidik putra-putri Indonesia dan kemudian menggantikan pekerja asing itu.

"Saya dikoreksi Morowali sekarang 45 ribu orang, dengan TKA 5.000 jadi ya memang tidak bisa kita dihindari, kita harus pakai TKA dulu karena mereka yang paham teknologi ini. Karena teknologi yang ada pengamat bilang teknologi tahun 60, teknologi yang masih sangat tidak ramah lingkungan," ujarnya.

"Investasi di situ tanpa lithium baterai sampai tahun 2024 itu itu kira-kira US$ 31 miliar dan ekspor dari sana itu kira-kira dekat US$ 30 miliar, ekspor terbesar kita nanti," katanya.

Kemudian, Weda Bay juga menciptakan lapangan kerja yang besar di sana. Menurut Jodi, jika smelter jadi dibangun di sana akan menciptakan 30 ribu lapangan pekerjaan.

"Weda Bay di Halmahera setengah dari Morowali kalau jadi masuk smelter dari copper di sana angkanya bisa menjadi 30 ribu juga makanya kita ingin bangun politeknik juga di sana," ujarnya.

Kemudian, lapangan kerja yang diciptakan di Konawe sekitar 10 ribu hingga 11 ribu. Lanjut Jodi, jika ditotal maka ada sekitar 100 ribu lapangan kerja sampai tahun 2024.

"Jadi saya pikir sampai tahun 2024 angka kerja ini mungkin sampai ke 100 ribu lebih orang, kita belum bicara kepada multiplier effectnya," jelasnya.

Menurut Jodi, Indonesia justru harus mewaspadai adanya potensi konflik antar-kelompok maupun individu. Konflik itu acap tersembunyi di alam bawah sadar masing-masing pihak.

Karena itu, Jodi mengungkapkan perlunya masyarakat untuk meningkatkan persatuan. “Semangat persatuan saat ini sangat penting untuk kita tidak mudah terprovokasi,” ujarnya.

Melalui video di akun YouTubenya kemarin, Rocky menduga tenaga kerja dari Cina yang masuk ke Indonesia merupakan intelijen negara yang tengah merangkap peran. Modus itu turun-temurun sejak kepemimpinan pemerintah Cina lama.

Video tersebut diunggah dua hari lalu. Berjudul “Waspadai Infiltrasi Intelijen China melalui Masuknya TKA”, video berdurasi sekitar 31 menit ini telah ditonton lebih dari 76 ribu orang.

Dalam tayangannya, Rocky mengatakan fenomena manuver intelijen terjadi lantaran pemerintah setempat memiliki keinginan untuk menguasai geopolitik pelbagai negara. Melalui jalur ekonomi, Cina masuk dan mendukung berbagai fasilitas pembangunan, seperti di Indonesia.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Soal WNA Asal Cina yang Masuk ke Indonesia, Imigrasi: Sudah Dapat Rekomendasi

https://www.google.com/amp/s/bisnis....rasi-intelijen
nomorelies
nomorelies memberi reputasi
1
1.1K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.