Mendekati hari Raya Idhul Fitri 1442 H yang kurang lebih satu minggu lagi. Biasanya orang-orang yang tinggal di perantauan atau yang memiliki sanak saudara di lain kota ingin melakukan momen mudik.

Apalagi momen mudik ke kampung halaman adalah hal yang sangat diimpikan oleh mereka yang semisal bekerja jauh di luar kota. Namun sayangnya Gansis, pada libur lebaran baik tahun lalu dan tahun ini, Pemerintah masih melarang masyarakatnya untuk mudik ke kampung halamannya masing-masing #EnggaMudikDulu karena masih ada pandemi Covid-19.

Hal ini tentunya, memberikan sedikit rasa kekecewaan bagi kita yang ingin silahturahmi dengan orang tua dan keluarga di kampung halaman. We know that,menahan kerinduan itu berat oleh karena itu mari bersama-sama meluapkan rasa kerinduan akan mudik ke kampung halaman atau ke kota lain (misalnya ke rumah saudara) melalui tulisan ini
#KaskuserBerbagiTHR.

Saya pribadi yang lahir dan dibesarkan di Jatilawang memang tidak mengadakan mudik ke kota manapun. Hanya saja, setiap momen sehabis lebaran biasanya keluarga besar saya hampir setiap tahunnya pasti bersilahturahmi ke tempat Budhe di kota Cilacap, Jawa Tengah. Rumah Budhe berada dekat dengan kawasan sekolah yakni SMA Negeri 1 Cilacap.

Namanya Budhe Datinah yang tidak lain adalah kakak kandung perempuan ibu TS. Oleh karena itu, setiap tahun sehabis lebaran biasanya kami sekeluarga pergi bersilahturahmi ke sana sekaligus menikmati momen libur lebaran. Maklum di tempat tinggal saya untuk tempat wisatanya jarang, jadi harus pergi ke kota lain terlebih dahulu.

Ya, Cilacap adalah sebuah THR(Tempat Hati meRindu) bagi kami sekeluarga untuk menikmati kebersamaan yang tercipta. Seperti berkunjung ke kota Cilacap ini dan pergi berwisata tepatnya di pantai Teluk Penyu, Cilacap menjadi kenangan terindah dalam merasakan momen libur lebaran secara bebas sebelum adanya pandemi Covid-19.

Kita bebas bermain air dan ombak serta menatap ombak dari kejauhan bersama-sama, meskipun waktunya di siang hari bolong dimana matahari pada saat itu cukup menyengat. Mungkin harus pakai sunblockagar tidak gosong ya Gansis.

Namun, angin sepoi-sepoi di sekitar pantai yang berasal dari pepohonan, seolah memberikan sensasi kesegaran dan hawa sejuk bagi kami yang seolah tak bosan memandang ke laut lepas.

Gelak tawa para bocah yang ikut serta dalam rombongan orang dewasa memberikan sensasi canda tawa dan kehangatan rasa kekeluargaan yang berbeda dari hari biasanya.

Setelah capek bermain air dan ombak, kami biasanya mencari tempat makan di sekitar pantai atau pergi ke area kota di Cilacap.

Pantai memang jadi destinasi wisata favorit untuk libur panjang saat momen lebaran dan biasanya kalau sedang tidak ada pandemi ramai dikunjungi oleh orang-orang.

Berhubung sekarang ini sedang ada pandemi, kalaupun kita ingin berwisata ke sebuah tempat wisata harus menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.

Untuk libur lebaran tahun ini sepertinya kami sekeluarga juga tidak membuat planninguntuk pergi ke kota Cilacap. Setidaknya kami masih bisa mengirimkan pesan singkat atau video call kepada Budhe sebagai bentuk silahturahmi karena tidak bisa bertatap muka secara langsung. Walaupun hal ini dirasa kurang afdol, tetapi semoga kami bisa berkunjung ke Cilacap di lain waktu dan kesempatan. Aamiin.